Farah Nafisa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Superheroku

Superheroku

Superheroku

Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Apa yang sudah kamu siapkan untuk Hari Ibu besok? Akankah kamu menyiapkan suatu hadiah? Atau hanya sekedar memberi ucapan saja nantinya?

Jika kemarin sudah membahas tentang orang tua di sekolah alias guru, sekarang aku akan menceritakan tetang ibu. Ibuku superhero ku. Berjuang tanpa kenal lelah, mencari nafkah untuk buah hati tercinta.

Tak ada kata yang lebih tepat untuk menggambarkan sosok ibu selain “segalanya”. Perjuangan ibu sangatlah besar. Mulai dari mengandung dan melahirkan. Istilahnya melahirkan itu bagai bertaruh nyawa. Tidak terbayangkan seberapa besar rasa sakit. Namun, rasa sakit itu akan terbayarkan ketika melihat makhluk mungil nan manis hasil perjuagannya mengandung selama sembilan bulan itu.

Ibu adalah sosok yang bisa menerima baik dan buruk anaknya dengan tulus, ikhlas juga sabar. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam dirinya, ibu akan tetap memberikan semua yang terbaik untuk sang anak. Apa arti ibu bagimu? Pastinya, ibu adalah sosok yang paling berperan penting dalam hidup kita sendiri.

Rasa sensitif seperti melekat ketika kita membahas tentang sang ibunda. Mungkin kita pernah menyakiti hati beliau, entah sengaja atau tidak. Setelah melakukan hal itu, apakah pernah terlintas pemikiran bagaimana reaksi beliau? Ibu pastinya akan memaafkan itu, kan? Pernah sesekali, kata “maaf” terasa berat sekali, perasaan gengsi lebih besar ketimbang mengeluarkan sepatah kata itu.

Jika diberi waktu sekali saja untuk berbicara berdua bersama, mengeluarkan keluh kesahnya, kata apa yang akan keluar dari mulutmu? Jika aku sendiri, mungkin kata maaf. Meminta maaf terlebih dahulu atas perlakuanku selama ini yang pastinya pernah menyinggung beliau. Aku ingin tahu ekspresi beliau ketika aku mengungkapkan kata itu.

Bunda sosok yang hebat, wanita paling keren yang pernah aku temui. Wanita yang tak mengenal kata “menyerah”. Walaupun ayah bekerja, namun beliau selalu bekerja keras untuk keluarga. Aku pernah mendapat sebuah pertanyaan, “Kakak, kalau kakak lagi nangis itu kayak gimana?” Seketika aku berpikir. Sekarang bagaimana jika aku membaliknya, Bunda kalau menangis seperti apa? Beliau tak pernah menunjukkan wajah sedihnya. Kata orang lain, seseorang yang menangis itu bukan sosok yang lemah, namun itu merupakan usahanya untuk menenangkan dirinya buat berpikir lebih tenang.

Dulu, sebelum tidur hal ini selalu terpikirkan ketika membahas tentang bunda. Semisal bunda pergi terlebih dahulu, mungkin segala harapanku hancur. Aku butuh bunda. Aku lebih memilih pergi dahulu daripada bunda.

Namun ketika aku beranjak remaja, pemikiranku berubah. Hidup dan mati ada ditangan Tuhan. Mulai sekarang, aku harus bisa membanggakan kedua orang tua. Sebisa mungkin tidak membuat beliau kecewa. Semakin tahun bunda semakin tua, aku juga semakin dewasa. Apa yang diimpikan bunda terhadapku pasti akan terwujud, kan?

Diluar sana banyak anak yang kurang beruntung, bagaimanapun juga aku harus bersyukur. Menyayangi beliau lebih dari apapun itu. Jika bisa, aku akan mengungkapkan seberapa besar rasa sayang dan cintaku terhadapnya. Ayah, ibu adalah cinta pertamaku.

Bunda, terimakasih untuk segala yang sudah kamu berikan untuk anakmu ini. Tuhan telah mengirim malaikat tanpa sayap di dunia ini untuk menjagaku. Kata terimakasih saja seperti tidak cukup. Aku menyayangimu.

Biodata Penulis :

Farah Nafisa Ester Septiandari anak pertama dari ibu Novi dan ayah Rustiyanto. Putri tertua dari dua bersaudara lahir di Semarang tanggal 10 September 2007. Saat ini bersekolah di SMP Negeri 5 Ambarawa kelas IX.

Memiliki hobi bermain biola dan sekarang mulai terjun di dunia tulis menulis. Penulis pemula dengan karya buku antologi pertama adalah Aku Cinta Lingkunganku, buku antologi kedua Rumahku, Istanaku.

Penulis dapat dihubungi melalui laman media sosial instagram dengan nama @jeyrral atau email [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post