Keluarga Itu, Segalanya

Mungkin belum banyak yang tahu tentang Hari Keluarga Nasional. Hari Keluarga Nasional diperingati setiap pada tanggal 29 Juni. Berbeda dengan Hari Keluarga Nasional, Hari Keluarga Internasional diperingati pada tanggal 15 Mei setiap tahunnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada beberapa deskripsi yang menjelaskan makna dari kata “Keluarga”, salah satunya adalah "ibu dan bapak beserta anak-anaknya". Tapi, keluarga sebenarnya punya makna lebih dalam dari pada itu.

Keluarga adalah sebuah ikatan yang tak bisa diputuskan begitu saja. Di dalam keluargalah kita bisa menjadi diri sendiri, menyayangi satu sama lain dengan segala keterbatasan yang dimiliki, serta menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan. Keluarga adalah sosok yang bisa menjadi tempat berlindung sekaligus berduka maupun melimpahkan suka cita. Keluarga menjadi tempat pertama kita mengenal dunia pendidikan, ya dikeluarga tersebut kita di ajarkan cara-cara berperilaku sopan serta menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak dalam diri kita.

Beberapa orang menjadi sensitif ketika membicarakan tentang keluarga. Keluarga adalah orang-orang yang menghargaimu dan menjadi bagian paling penting dalam hidupmu. Keluarga adalah segalanya, tetapi kadang-kadang bisa sulit untuk mengatakan betapa orang yang kamu cintai berarti bagimu. Cinta dalam keluarga adalah penghargaan terbesar. Keluarga adalah cinta tanpa syarat, keluarga adalah kompas yang membimbing kita, keluarga selalu ada untuk kita apapun yang terjadi.

Setiap keluarga mungkin bisa meluangkan waktu setidaknya sebentar saja untuk berkumpul bersama ditengah kesibukannya. Bercakap cakap tentang cerita dan berkeluh kesah tentang hari harimu. Atau hanya sekedar makan dan menonoton televisi bersama.

Beberapa keluarga mungkin tak bisa bertemu setiap hari. Entah karena orang tua yang bekerja di luar kota, atau pekerjaan yang mengharuskan mereka berangkat pagi ketika anaknya tidur dan pulang ketika anaknya sudah tidur kembali.

Tetapi dimasa pandemi seperti ini membuat keluarga yang biasanya jarang bertemu jadi lebih sering bertemu karena adanya Work From Home. Namun tak sedikit juga, banyak anak dari tenaga kesehatan menghawatirkan orang tuanya. Ketakutan terbesar mereka adalah ketika orang tuanya terpapar virus Corona yang saat ini semakin memarak.

Selagi punya waktu untuk berkumpul bersama keluarga, manfaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin. Jangan hanya sibuk dikamar dengan ponsel masing masing. Mungkin jika sering bertemu, rasa “rindu" itu tak terasa. Namun ketika berpisah jauh dalam waktu yang singkat pun, rasa “rindu" itu berat. Bahka mengalahkan rasa rindu Dilan ke Milea, hehe.

Di jaman sekarang semakin canggih. Adanya Video Call sangat membantu ketika kita berpisah jauh. Setidaknya bisa meringankan rasa rindu karena lama tak bertemu, yang terutama ketika berpisah dimasa pandemi seperti ini.

Tapi dengan teknologi canggih itu, juga bisa berdampak negatif. Contohnya seperti, anak cenderung lebih memilih mengurung diri di kamar dibanding berkumpul bersama keluarga. Lebih fokus pada dunia virtual ketimbang di dunia nyata.

Akan lebih baik jika kita lebih mendekatkan diri dengan keluarga. Jangan hanya 24 jam bermain ponsel. Menyapa ketika orang tua pulang bekerja itu dapat membuat mereka senang. Bahkan dengan hal sederhana seperti, mengambilkan makan malam, dan makan bersama. Juga menghambiskan waktu quality time bersama keluarga. Jangan sampai hubungan antar anggota menjadi renggang.

Bio Data :

Farah Nafisa Ester Septiandari atau kerap dipanggil Farah. Lahir di Semarang pada tanggal 10 September tahun 2007. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, putra Rustianto dan ibu Novi. Farah bertempat tinggal di Ambarawa. Saat ini bersekolah di SMP Negeri 5 Ambarawa kelas sembilan. Untuk kontak yang dapat dihubungi, e-mail [email protected] atau nomer WhatsApp 085879285530..