Libur Dua Minggu, Berakhir dengan DARING 1 Tahun
Awal pemberitahuan tentang libur dua minggu, aku dan teman-temanku sangat bergembira.Tahu sendiri kan, setiap ada pengumuman tentang libur, pasti semua merasa senang. Sampai akhirnya, ada pengumuman di group WhatsApp kelas, bahwa libur ternyata berlanjut. Semua dalam keadaan serba mendadak. Itulah kenyataan yang terjadi sampai saat ini.
Pada suatu hari ,saat aku sedang bersantai di depan rumah, ada pemberitahuan di grup WhatsApp wali murid bahwa pembelajaran dilakukan melaui grup WhatsApp setiap harinya. Dijelaskan bahwa akan di beri tugas setiap hari, seperti saat di sekolah. Namun kita akan belajar di rumah masing-masing. Keadaan ini membuatku kaget.
Awalnya DARING memang menyenangkan karena kita bisa mengerjakan tugas sambil bersantai . Tetapi, lama kelamaan aku semakin bosan dengan belajar DARING. Aku rindu bersua dengan teman-temanku.
Waktu terus berjalan, dan akhirnya lama-kelamaan aku terbiasa dengan juga kegiatan pembelajran DARING. Di saat selesai pembelajaran, aku mengisi waktu dengan membantu ibu, menyelesaikan pekerjaan rumah seperti : memasak, mencuci pakaianku sendiri, menyapu lantai rumah, dan juga merawat hewan peliharaanku.
Aku tetap rindu dengan sekolah ,teman-teman, bapak ibu guru dan semua yang berkaitan dengan sekolah. Kerinduan dengan teman-teman sekolah, tidak masalah, karena kecanggihan teknologi bisa kuatasi hal itu, yaitu dengan cara video call. Tetapi, aku tetap rindu dengan kegiatan atau aktivitas yang ada di sekolah seperti : drumband, pramuka, qiroah, kerja bakti, jalan sehat, bahkan lomba antar sekolah.
Satu tahun sejak pandemi covid-19 telah merubah semuanya. Hikmah dari pembelajaran DARING yang aku rasakan adalah:
1.Belajar untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah secara mandiri.
Awalnya, memang sempat sedih juga,tetapi karena memang pandemi covid-19 ini, aku juga belum tau kapan berakhirnya, maka kesulitan itupun, harus kucari solusinya. Kebiasaan baru yang akhirnya tumbuh dalam diriku, adalah harus betah membaca, agar soal-soal yang diberikan oleh bapak ibu guru, bisa aku jawab dengan mudah. Aku awali dengan membaca materi terlebih dahulu, baru mengerjakan soal-soal.
2.Belajar untuk membuat video dan sekaligus mengeditnya sendiri.
Beberapa tugas hapalan surat-surat pendek dalam Al-quran, praktek olahraga, dan juga membaca teks bahasa inggris. Sesuai dengan ketentuan dari bapak atau ibu guru, untuk membuat video. Hal ini, akhirnya menuntutku untuk belajar membuat video yang bagus, awalnya memang butuh bantuan dari kakakku, bahkan pendampingan orang tuaku juga . Tetapi, sekarang untuk membuat dan merekam , aku bisa membuatnya sendiri. Alhamdulillah, hasilnyapun tidak mengecewakan.
3.Membuat kerajinan tangan dari bahan bekas .
Pada pembelajara Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), ibu guru memberi tugas untuk membuat keterampilan kotak pensil, dari bahan kardus bekas. Awalnya juga merasa kebingungan, tetapi karena ada youtube, akupun membuat kotak pensil dengan mengambil tutorial dari youtube tersebut. Akhirnya, secara mandiri aku dapat menyelesaikan tugas itu.
4.Bisa mengenal pengetahuan baru mengenai bahan-bahan dapur.
Waktu sekolah yang seharian, dan baru pulang pada pukul empat sore, membuatku jarang membantu ibu dapur. Tetapi, sejak pembelajaran DARING ini, ada kesempatan juga untuk mempelajari bumbu dapur. Awalnya, bumbu dapur yang aku ketahui hanya cabe saja. Tetapi, sekarang, aku mengenal bumbu dapur yang lainnya juga. Seperti; bawang merah, bawang putih, lengkuas, kencur, ketumbar, merica, dan kemiri
5.Praktek membuat makanan dengan bahan yang sangat simpel, yaitu membuat pisang goreng, dan memberikan parutan keju atau cokelat di atasnya.Semoga Covid-19 cepat berakhir.
Profil Penulis :
Faradiba Azzahro. Lahir di Gresik, 5 Maret 2010. Sekarang kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatus Shibyan Sumengko. Bagi kalian yang ingin berteman dengan saya bisa menghubungi : Email [email protected] No Wa 0822-4586-0294
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar