Mewujudkan Anak Indonesia Cinta Buku

Saya akan berbagi pengalaman saya bersama buku. Sejak dini, saya telah diperkenalkan dengan buku oleh kedua orang tua saya. Bahkan, saat saya masih berada dalam kandungan, ibu biasa membacakan buku cerita untuk saya, sambil mengelus perutnya, demikian cerita Ibu pada saya.

Ketika saya bayi, ibu sering membacakan cerita kepada saya. Saya juga diberi buku bantal untuk saya pegang. Walau saya tidak mengerti dan hanya menggigit-gigit buku bantalnya saja, ibu tetap memberikannya kepada saya. Lagipula, buku bantal aman untuk bayi karena terbuat dari kain.

Saat itu, saya sangat menyukai gambar yang ada di dalam buku bantal yang diberikan oleh ibu. Kedua orang tua saya sering membelikan saya buku-buku balita dengan gambar-gambar yang indah dan penuh warna. Saya semakin berminat membaca buku.

Buku balita milik saya juga menjadi alat berlatih saya merangkak. Caranya, ibu mengambil buku yang mencolok warnanya. Ibu meletakkan saya di lantai dengan posisi telungkup, tak jauh dari buku tersebut. Jarak antara saya dengan buku lurus. Begitu melihat buku, dengan antusiasnya saya bergerak mengambil buku itu. Saat salah satu tangan saya sudah hampir memegang buku tersebut, ibu menarik kembali buku itu tak jauh dari saya. Itulah cara ibu menanamkan rasa suka saya terhadap buku sembari melatih saya belajar merangkak.

Saat saya berusia 5 tahun, saya semakin menyukai buku. Kala itu, buku yang sering saya baca adalah buku komik. Salah satunya adalah buku komik Donald bebek. Menyadari kemajuan yang saya alami, kedua orang tua saya pun sering membelikan saya buku komik, bukan buku untuk anak balita lagi.

Di usia 7 tahun, saya mulai membaca buku yang gambarnya sedikit. Salah satunya adalah buku kumpulan cerpen KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya). Saya juga sering membeli majalah Bobo. Majalah yang berisi dengan banyak pengetahuan, dongeng anak, cerpen, komik, dan lain-lain.

Usia 8 tahun, saya mulai tertarik membaca novel, tetapi novel yang hanya berisi puluhan halaman saja. Salah satunya adalah novel terbitan penerbit Media Guru.

Beranjak ke usia 10 tahun, saya mulai menyukai novel yang berisi ratusan halaman. Salah satu yang sering saya baca adalah novel karya Tere Liye. Saya juga membaca novel karya Habiburrahman El Shirazy. Novel karya Asma Nadia, Andrea Hirata, dan penulis-penulis terkenal lainnya.

Karena saya sering membaca buku-buku tersebut, saya tertarik untuk menulis buku sendiri. Dan gaya bahasa saya menjadi mirip seperti gaya bahasa para penulis yang sering saya baca karyanya.

Jadi, ada beberapa tahapan yang saya jalani sehingga saya mencintai membaca dan menulis buku. Dimulai dengan diperkenalkan buku saat masih dalam kandungan, dibacakannya cerita saat bayi, dibelikan buku balita, kemudian buku komik, buku kumpulan cerpen, novel yang tipis, dan novel yang tebal. Semoga menginspirasi. Mari wujudkan anak Indonesia cinta buku!

Profil penulis

Hai! Perkenalkan nama saya Faiza Karimatuz Zahida. Saya lahir di Bondowoso, 09 Februari 2010. Kini, saya menduduki bangku kelas 5 SD, di SD Islam Integral Luqman Al-Hakim Bondowoso. Bagi kalian yang ingin berkenalan lebih lanjut, kalian dapat menghubungi saya ke email [email protected] atau nomor wa ini, 085231212586.