Dengki - Kabar meninggalnya Erin dan bosku (2)
Selama di depot enak, aku dan Erin bercengkrama bersama. Kami tak tahu, ternyata ada yang memandang kami sinis dari kejauhan. Setelah aku selesai meneraktir Erin di depot enak, aku dan Erin pulang ke rumah masing-masing.
Hari pertama Erin menjabat menjadi bos biasa-biasa saja. Begitupun hari-hari seterusnya. Erin tampaknya sangat menikmati pekerjaannya yang berubah menjadi seorang bos perusahaan.
Tetapi kulihat, ada sesorang yang tidak suka melihat Erin menjabat menjadi bos di perusahaan ini. James. Ya, dia James. Aku tidak tahu mengapa James sangat membenci Erin. Padahal, menurutku Erin adalah orang yang sangat baik.Tapi biarlah. Toh tidak pernah terjadi keributan tentang Erin dan James.
Kehidupan Erin juga berjalan lancar, meski ia menjabat menjadi seorang bos. Bahkan, iaBia sekarang tengah meluluskan kuliah S3nya. Tetapi aku salah. Beberapa hari kemudian , terbesit sebuah berita di perusahaanku bahwa Erin dan bosku baru saja meninggal. Mereka berdua meninggal karena pingsan.
Meski telah dilakukan berbagai upaya oleh pihak rumah rumah sakit, mereka tetap tak sadarkan diri. Hingga para dokter akhirnya mengatakan bahwa Erin dan bosku telah berpulang.Tetapi, didalam berita itu, tidak disebutkan siapa yang membunuh Erin dan bosku dan kapan mereka berdua dibunuh. Serta apa sebabnya Erin dan bosku dibunuh.
Di hari itu juga, seluruh karyawan di perusahaan Dori berduka cita atas kepergian Erin dan bosku. Kami semua riuh dan menangis menangis tiada henti. Aku masih sempat melihat wajah terakhir Erin. Wajahnya tetap sama. Tetap tampan dan putih.
Hanya saja, ada ganjil pada bagian wajah dan kepala Erin. Di wajah dan kepalanya terdapat banyak gurat jahitan dimana-mana. Siapa yang telah menjahitnya? Dan kenapa wajah serta kepala Erin dijahit? Ah... Biarlah. Lagipula katanya Erin tidak meninggal karena kecelakaan.
Saat aku sedang menengok wajah Erin yang akan ditutup dengan kain kafan, tangan Erin memegang secarik kertas. Aku pun mengambilnya dengan rasa penasaran.
Abdul, maafkan aku harus meninggalkanmu. Kemarin saat aku sedang presentasai, aku...
“Dia pasti tidak sempat menulis lagi.” Pikirku dalam hati.
Kapan dia menulisnya? Bukankah Erin langsung meninggal. Tapi kenapa dia masih sempat menulis dua kalimat surat? Mungkin itu bisa menjadi sebuah petunjuk untukku.
Aku menyelidiki tentang Erin dan James. Aku rasa, James adalah orang yang membunuh Erin dan bos. Karena saat berita kematian Erin dan bosku diberitahukan, raut muka James terlihat senang.
Suatu hari, aku melihat hp erin tergeletak di dalam laci meja kerjanya. Aku menyalakan hp Erin. Terpampanglah sebuah pesan wa yang membuatku semakin heran.
James : Erin! Mentang-mentang kamu udah jadi bos. Jadinya kalau ngomong sesenaknya. Memerintahkan karyawan seenaknya. Dasar kamu ini ya Erin! Kau akan kuhabisi!
Erin : apa maksudmu James? Aku tak mengerti?
Hanya itu saja. Isi wa Erin dan James hanya itu saja. Hanya berisi dua percakapan. Apa artinya? Aku tidak mengerti. Tiba-tiba...!!!
“Pak abdul... cepet kesini...!!!” Seru seseorang dari ruanganku.
“Iya...!!!” Jawabku sambil berlari cepat menuju ruanganku.
“Ada apa?”
“Ini, lihat.” Dia menunjukkan hpnya kepadaku. Di layar hpnya, terdapat sebuah berita pembunuhan Erin dan bosku. Wow! Ternyata ini menjadi berita internasional. Aku membaca dan melihatnya dengan cermat.
Apa! Yang membunuh erin dan bosku adalah karyawan perusahaan sendiri? Siapa? Dan kenapa?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
kukira erin perempuan, hihihi
Hehehe...