Dear Opa dan Oma...

Hari ini, 17 agustus.

Semuanya riang gembira.

Mereka memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Tetapi tidak bagiku. Rasa ini bercampur aduk.

Di hari ini, aku bukan hanya memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Tetapi sekaligus memperingati meninggalnya Opa tersayangku.

Yang baru saja meninggal tadi pagi. Jam 03.00 malam.

Hari ini,Opa tersayangku dijemput ajal.

Usianya 80 tahun.

Kalau saja keluargaku ada disana, tentu itu tak memungkinkan.

Karena naik kereta atau pesawat membutuhkan waktu yang lama untuk sampai disana.

Bondowoso – Jakarta.

Nanti kalau sudah sampai disana, bisa-bisa Opa sudah dikuburkan.

Hasilnya juga tetap sama. Tidak bisa melihat wajah Opa yang terakhir kalinya.

Opa Cijantung almarhum.

Pedih rasanya menerima kenyataan ini.

Sama pedihnya ketika aku menerima kenyataan bahwa Oma tercintaku meninggal.

Semoga Opa bahagia disana.

Bertemu dengan Oma tercinta.

Bulan Agustus. Bulan yang bercampur aduk.

Di bulan Agustus kali ini, salah seorang keluargaku meninggal lagi.

Opa Cijantung almarhum namanya.

Opaku tersayangku meninggal tepat pada hari kemerdekaan Indonesia.

Hari senin, 17 agustus 2020.

Dan Oma...

Omaku tercinta.

Bernama Mimi Herawati almarhumah.

Meninggal pada hari jum’at, 09 agustus 2013.

Tanggal meninggalnya sama dengan tanggal lahirku. Hanya berbeda bulan dan tahunnya saja.

Opaku tersayang dan omaku tercinta.

Kalian meninggal di bulan yang sama.

Sungguh bagus.

Bulan Agustus bagi keluargaku ramai dengan kepedihan hati.

Duka di keluarga kami.

Ah... Aku tak tahu harus mengatakan apa lagi...

Hatiku terlanjur sakit.

Mendengar semua ini.