Faiza kamila

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
3. Siapa dia?

3. Siapa dia?

3. Siapa dia?

"Tadi malam kamu lihat bintang yang lebih terang tidak?tanyaku. "Ya, aku lihat. Memang kenapa?"tanya Frank balik.

"Aku merasa ada sesuatu di balik bintang itu. Tak biasanya seperti itu"ucapku. Frank hanya manggut - manggut. Lalu Frank tersenyum.

"Mungkin kau akan tahu nanti. Oke, aku ingin ambil makanan dari temanku"pamit Frank. Aku mengangguk. 'Aku merasakan ada yang aneh dari Frank. Dia bilang,"kau akan tahu nanti"maksudnya apa?apakah dia sudah tahu sesuatu dari bintang itu?'gumamku dalam hati.

"Victoria!"panggil putri Evelynne dari teras istana. Aku menoleh ke bawah.

"Di mana ayahmu?"tanya putri Evelynne. "Dia pergi ke rumah sahabat penanya"jawabku. "Kalau begitu kau dibutuhkan. Ayah sakit. Kau bisa membantunya, kan?"tanya putri Evelynne dengan sedikit cemas.

Aku berpikir. "Oke. Tunggu sebentar"jawabku sambil menuruni tangga yang kupakai untuk melihat pemandangan di atas istana.

------------------

Aku telah selesai mengobati raja Astrid. Yah...tidak terlalu buruk. Hanya sakit demam. Dalam waktu 2 hari raja akan sembuh.

Senja mulai berganti menjadi malam. Sebelum aku kembali ke dalam istana, aku berbincang dengan Frank dan putri Evelynne.

"Aku masih penasaran dengan bintang itu"ucapku dengan wajah cemberut. "Bintang apa?"tanya putri Evelynne. "Aku pernah melihat suatu bintang, tapi cahayanya lebih terang dari bintang lain. Dan aku sudah melihatnya 3 malam sebelumnya"jelasku.

"Sudah kubilang jangan terlalu dipikirkan. Mungkin bintang itu akan menghilang sendirinya"ucap Frank santai.

Putri Evelynne yang merasakan angin sejuk bertanya padaku. "Frank bilang apa?"tanyanya. "Dia bilang lupakan bintang itu"jawabku asal - asalan. Putri Evelynne manggut - manggut.

Angin sejuk terasa disepanjang senja ini. Melepas penat para penduduk yang seharian bekerja oleh pekerjaannya sendiri (kalau aku sih, santai - santai).

"Victoria!ayo masuk!sudah mandi belum!?"terdengar teriakan ibu dari bawah atap istana. Ya ampun, aku lupa mandi! kebiasaan deh!

"Ini aku mau mandi, Bu"sahutku. "Kau .aku ikut tidak?"tanyaku pada putri Evelynne. Putri Evelynne mengangguk.

------------------

"Menyebalkan sekali!hari paling menyebalkan!"gerutuku. Ya, banyak kejadian hari ini yang membuatku kesal. Ini deretan kejadian yang membuatku kesal.

• Bangun terlambat

• Dimarahi pak Rico (guru terdisiplin)

• Pelajaran memasak (aku tak terlalu suka memasak)

• Dijaili Kay dan teman - temannya

• Tercebur ke dalam lumpur

Sangat menyebalkan, bukan?dan sekarang aku dihukum ibuku karena nilai pelajaran sains milikku sangat rendah. Aku dihukum membersihkan kamarku dan kamar ibuku. Huh, sungguh berat hari ini.

Dengan berat hati aku menyapu ranjangku ke ranjang ibuku. Tak sengaja, aku menyapu sebuah benda dan keluar dari tempatnya. Sebuah kotak berukir yang sudah berdebu. Aku membukanya.

Terlihat foto - fotoku waktu kecil. Saat aku main hujan, saat belajar memasak, berkuda, dan lain - lain.

"Siapa ini?"gumamku saat melihat seorang anak perempuan yang bersamaku di salah satu foto. Dia mirip sekali denganku. Perbedaan aku dengannya hanya rambut. Aku mempunyai rambut yang bergelombang, sedangkan anak perempuan yang mirip denganku berambut lurus.

"Victoria!ayo ambil jatah makanmu dulu"perintah ibu. Cepat - cepat aku merapikan isi kotak berukir itu dan menyimpan kotak itu ke tempat semula. Lalu mengambil fotoku dengan perempuan asing itu.

-----------------

"Ini siapa menurutmu?"tanyaku pada Hendrick setelah makan siang bersama.

Hendrick berpikir. "Kayaknya ini saudara kembarmu deh. Soalnya mirip banget. Tapi tidak mungkin!hanya kau seorang yang kukenal. Kalau kau punya, harusnya kau kenalkan padaku"jawab Hendrick. Aku menghela napas.

"Sepertinya tidak ada jawaban yang tepat untuk pertanyaanku"gerutuku. Aku dan Hendrick terdiam. "Ah, aku tahu!"aku mendapatkan ide. "Apa?"tanya Hendrick. "Aku bisa menanyakan hal ini kepada Frank, mungkin saja ia tahu"jawabku.

Hendrick tertawa. "Sudah kubilang itu hanya halusinasimu"ledek Hendrick sambil tetap tertawa. Aku menatap kesal, lalu pergi meninggalkan Hendrick.

----------------

"Sepertinya ini memang saudarimu. Dan mungkin saja dia ada hubungannya dengan bintang itu"Frank menjawab pertanyaanku. "Berarti ada bintang itu memperingatiku untuk menemukan saudariku?tapi mengapa dia menghilang?"tanyaku.

Frank menghela napas. "Aku tak tahu pasti, tapi yang kutahu hanyalah itu"jawab Frank. Aku berpikir.'Pasti ibu tahu'gumamku.

--------------

"Victoria, sudah saatnya kau tahu ini. Perempuan yang bersamamu itu adalah saudara kembarmu, Astoria namanya. Dia menghilang karena iri kepadamu yang diberikan kekuatan angin oleh nenekmu"jawab ibu panjang lebar. Aku menanyakan hal itu 1 jam setelah menanyakan kepada Frank.

"A...apa?aku punya kekuatan angin?"tanyaku tak percaya. Ibu mengangguk.

"Mungkin ini terlalu berat bagimu, tapi apakah kau mau mencari saudarimu?"tanya ibu. Aku terkejut. "Ibu tak akan memaksamu. Tapi dia butuh pertolongan"lanjut ibu.

Aku berpikir.'Apakah akan seberat yang kupikirkan?aku takut aku tk bisa. Tapi demi saudariku, aku rela berikan apapun untuknya'tekadku dalam hati.

"Ibu, aku yakin aku bisa menemukan saudariku"aku menyetujui permintaan ibu. "Tapi jangan sampai kau membebani diri sendiri. Ibu tak memaksa"ucap ibu khawatir.

Aku menepuk pelan pundak ibu. "Ibu, ibu harus mengakui kalau anaknya berani dalam menghadapi rintangan. Ibu harus yakin, anakmu ini bisa dalam hal apapun, walaupun tak sampai 100%. Tapi aku berjuang sebisa mungkin"ucapku meyakinkan ibu.

Ibu menangis, lalu memelukku. "Temukan saudarimu"ucap ibu. "Iya, bu"jawabku.

Aku pergi membereskan barang - barang yang harus dibawa. "Victoria"panggil ibu. Aku menoleh. "Kau harus membawa 1 patahan kristal ini. Ini akan berguna bagimu"kata ibu sambil memberiku patahan kristal. Aku mengangguk.

"O iya, ada 1 lagi"ucap ibu sambil memberiku sehelai jubah kecil berwarna merah pekat. "Pakailah disaat kamu membutuhkan"pesan ibu. Aku tersenyum, lalu memeluk ibu dengan erat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post