Kolaborasi Tak Terupakan : Menciptakan Podcast Bersama Kania

Pada suatu pagi yang cerah, di kelas 9D yang penuh semangat, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ku memberikan tugas baru. Tugas yang beliau berikan yaitu membuat podcast yang dikerjakan secara berpasangan. Aku dan Kania, teman sebangku ku yang selalu penuh ide, langsung memutuskan untuk berpasangan. Kali ini, guru kami memberikan tema yang harus kami bahas dalam podcast, yaitu sistem kekerabatan matrilineal dan sistem kekerabatan patrilineal.

Keesokan hari nya sebelum bel masuk sekolah berbunyi, kami berdua menggunakan ponsel untuk mencari materi pokok melalui internet. Kami membuka berbagai situs website, jurnal, dan artikel yang membahas tentang tema tersebut. Kami membagi tugas, aku mencari informasi mengenai sistem kekerabatan patrilineal, sementara Kania fokus pada sistem kekerabatan matrilineal. Dengan bantuan search bar, kami menemukan banyak sumber yang bermanfaat dan mulai mencatat poin-poin penting.

Esok harinya saat sore hari, Kania mengirim narasi podcast yang berbentuk file kepada ku melalui WhatsApp. Dia sudah menyusun narasi podcast sampai 3/4 bagian. Narasinya rapi dan informatif, berdasarkan hasil penelitian online yang kami lakukan. Aku mengambil alih untuk menyelesaikan 1/4 bagian sisanya. Setelah beberapa jam, narasi kami lengkap dan siap direkam.

Dua hari kemudian, kami memutuskan untuk melakukan rekaman di sekolah. Kebetulan hari itu cerah dan kantin sekolah sedang sepi dikarenakan hari libur. Kami duduk di salah satu sudut yang tenang, dan aku mulai mengatur posisi ponsel ku menggunakan tripod. Kami secara bergantian berbicara sesuai dengan narasi yang sudah kami susun dan hafalkan selama 2 hari. Suasana kantin yang tenang dan cerah membuat rekaman kami berjalan lancar meskipun ada beberapa kali salah ucap yang harus diulang.

Malam harinya, aku duduk di depan laptop untuk mengedit rekaman yang kami buat. Proses editing memakan waktu lebih lama dari yang kukira, karena aku harus memastikan suara kami jelas dan tidak ada gangguan. Selain itu, aku juga memberi takarir (subtitle) pada video podcast kami agar lebih mudah dipahami oleh pendengar. Ini adalah pengalaman baru bagi kami, dan meskipun memakan waktu, hasil akhirnya cukup memuaskan.

Setelah selesai, aku mengunggah podcast tersebut ke folder Google Drive yang sudah dibuat oleh salah satu teman kelas ku. Folder tersebut memang khusus dibuat untuk anak kelas 9D agar semua tugas bisa terkumpul dengan rapi. Pengalaman ini membuat kami semakin kompak dan menyadari betapa menyenangkannya bekerja sama dalam tim. Tugas yang awalnya terasa sulit kini menjadi kenangan manis tentang usaha dan kerja keras kami berdua.