TEMAN LAMA
Teman Lama
Kutatapi langit malam yang begitu indah. Banyak bintang bintang dan bulan memamparkan keindahannya. Teringat dulu pernah mempunyai seorang teman yang baik hati dan wajah yang cantik. Awan pun perlahan lahan membentuk seperti wajahnya. Dulu kami sering melakukan aktivitas berdua berbagi cerita suka dan senang kita lewati bersama.
Dengan keputusan orangtua yang harus berpindah rasanya sangat berat sekali untuk melepaskan teman yang sudah dianggap sodara.
Namanya dini ia orang yang ceria dan pelawak tidak kalah cantik dengan wajahnya hatinya pun baik. Belum pernah aku menemuo sesosok dirinya. Orang tua kita sudah sangat dekat seperti layaknua sodara kandung.
Suatu hari dimana ia baru saja pindahan ke kota kami. Kami sangat senang ternyata rumahnya sebelahan. Dalam perumahan itu belum ada seorang yang seumuran denganku. Aku menyabutnya dengan hangat dan membantu membereskan barang barangnya.
Ketika tau ada seorang gadis pindahan aku perlahan lahan melihat di sudut jendela. Ternyata gadis itu seumuran denganku dan akupun menghampiri nya dengan perasaan yang begitu senang.
"Hai. Kenalin nama aku imelda, kamu pindahan dari mana " Tanyaku dengan penuh bahagia.
"Hai juga. Nama aku dini, aku pindahan dari kalimantan" Jawabnya dengan gugup.
"Wah jauh sekali yah, semoga kamu betah ya disini, kita boleh kok berteman" Saut imel kembali.
"Iya ayah aku ada kerjaan disini yang ngebuat kita harus tinggal disini sementara" Jawab dini yang mulai perlahan senang karena imelda tidak canggung kepada dorinya.
Setelah berbicangan yang panjang imelda memutuskan untuk membantu dini. Dan tak terasa waktu sudah mulai gelap. Yang mengharuskan mereka untuk membersihkan dirinya.
Tak lama itu imelda mengajak dini untuk pergi ke mushola yang dekat dengan perumahan itu.
"Assalamu'alaikum dini. Kamu mau pergi kemushola untuk sholat dan mengaji disana" Tanya imelda sambil mengetok pintu rumah dini.
"Waalaikumsalam. Mau tapi sebentar yah aku siap siap dulu" Jawabnya sambil terburu buru.
"Iya dini. Santai aja aku bakal nunggu kok" Saut kembali imelda
Dini akhirnya keluar. Mereka berangkat jalan kaki karena jaraknya yang tidak jauh membuat mereka tidak harus membawa kendaraan.
Dengan bersama tetangga yang lain. Imelda pun memperlihatkan seisi perumahan dan menjelaskan ada apa saja di perumahan itu.
Karena sudah adzan dan mereka jalannya lama. Dengan terpaksa mereka harus lari supaya tidak terlambat sholat magrib.
Malam tiba mereka pulang dari masjid . Mereka harus melewati kebun yang konon kata warga sekitar angker. Tetapi dengan keyakinan dan tekad mereka. Mereka teringat juga omongan pa ustad tadi "kalian jangan takut dengan jin atau iblis. Karena derajat kalian lebih tinggi daripada mereka".
Sedikit demi sedikit mereka melewatinya dan ternyata tidak terjadi apa apa hanya saja mereka yang terlalu ketakutan dengan omongan warga disana.
Sesampainya dirumah mereka menggantungkan mukena dan lanjut main dirumah dini sekalian membantu dini untuk merapihkan ruangan yang akan menjadi kamar tidurnya.
Waktu terus berjalan tak terasa larut malam . Imelda harus kembali ke rumahnya untuk beristirahat karena besok akan ada kegiatan pemilihan ketua osis.
Paginya Imelda terbangun karena matahari masuk kedalam kamarnya. Imelda bergegas untuk bersiap siap berangkat sekolah. Dan tidak lupa juga dia sarapan pagi dengan keluarganya. Satu per satu sarapan itu selesai dan Imelda diantar oleh ayahnya untuk kesekolah .
Aktivitas sholat duha disekolah setiap pagi akan di adakan dan semua murid disana akan sholat di lapangan sekolah. Selesainya sholat tersebut ternyata kepala sekolah memberikan pengumuman.
Bahwa kedatangan murid baru yang akan bersekolah disini. Dia seorang perempuan cantik. Setelah diberi tahu semua siswa berisik dan penasaran siapakah murid baru itu.
Terlihat seorang perempuan berjalan dari arah kantor untuk ke lapangan. Ternyata itulah yang dibicarakan kepala sekolah tadi. Langsung saja dia berdiri dan memperkenalkan dirinya kepada seluruh siswa yang ada di lapangan tersebut.
"DINIIII???" ucap Imelda dengan raut wajah yang terkejut.
Perempuan itu memperkenalkan namanya dan darimana ia berasal.
"Hai teman teman... perkenalkan aku dini ramadani..aku berasal dari kalimantan..senang bertemu kalian" ucap dini dengan gugup.
"Itu dini tetangga sebelah aku" ucap Imelda kepada temannya.
"Oh jadi kamu sudah kenal sama dia?" Jawab temannya.
"Iya kemarin baru saja aku main sama dia terus bersihin rumahnya" saut kembali Imelda.
Tak selang lama bel jam pertama pun berbunyi dan mengharuskan anak anak untuk kembali ke kelasnya masing masing.
Dini mendapatkan kelas yang berbeda dengan Imelda tetapi setiap kali mereka pasti bertemu dijalan. Imelda dengan bergegas bertanya kepada dini.
"Dini kamu kok mau sekolah disini gabilang aku" tanya Imelda.
"Iya Imel aku juga gatau kalau kita bakal satu sekolah,murid disini juga pada baik baik yah aku pasti bakal betah disini,eh tapi kelas kamu yang mana ?" Saut dini.
"Semoga kamu betah ya kalau ada apa apa panggil aku aja kelas aku ada di ujung sana" saut kembali Imelda.
Setelah itu mereka pergi dengan teman nya masing masing. Dan dini bilang akan main kerumahnya siang nanti.
Tak terasa sudah semakin siang dan waktunya pulang sekolah.semua murid berbubaran. Ada yang kegirangan dan ada juga yang menunggu jemputan termasuk Imelda. Imelda menunggu di gerbang depan sekolah menunggu ayahnya menjemput. Ternyata dini pun sama dan akhirnya tak lama ayah Imelda Dateng dan mengajak dini untuk pulang bareng.
Setelah itu mereka pun bermain bermotoran. Ibu Imelda sudah memperingatkan untuk tidak membawa motor terlalu kebut dan tidak jauh jauh.
Mereka dijalan cerita cerita dan membeli jajanan pinggir jalan. Dengan senangnya mereka bermotoran dan berhenti di sebuah cafe yang jaraknya tidak jauh dari perumahan.
"Aku senang sekali hari ini , makasi yah udah mau ajak aku keliling" ucap dini senyum manis.
"Iya Din gapapa , kamu kalo mau apa apa ke aku aja aku sudah tau kok jalan daerah disini" jawab Imelda.
Mereka pulang karena sudah sore dan juga ayah dini mencari dan menelpon dini karena khawatir kepada anaknya.
Aktivitas mereka hari haru berikutnya dan seterusnya seperti itu. Imelda senang bertemu teman seperti dini begitupun sebaliknya . Mereka sering sekali keluar rumah untuk bermotoran karena di daerahnya banyak sekali angin. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Hingga orang tua mereka pun sudah dekat .
Dan pucaknya dimana Imelda tidak rela melepaskan temannya . Tetapi dini sudah tidak di anggap teman oleh Imelda melainkan sodaranya sendiri.
Dini perlahan mengetuk pintu rumah Imelda . Dengan raut wajah yang sedih dan menahan air mata dini menjelaskan bahwasanya dia akan pindah kembali ke kampungnya karena pekerjaan ayahnya sudah selesai. Sebenernya dini bisa tinggal disini dan ayahnya saja yang balik kesana. Tetapi kondisi nenek nya yang makin parah dan tidak ada yang mengurus nya kecuali Tante nya dini terpaksa harus kembali lagi kesana. Dia tidak bisa menolak karena dia juga memikirkan keadaan neneknya disana.
"Mel....aku mau ngomong sama kamu serius..." Raut yang sedih terlihat dimuka nya.
Jantung Imelda terasa deg deg an karena tidak biasanya dini akan ngomong serius kepadanya. Biasanya hanya bercerita biasa tidak ada kata kata seperti itu.
"I-iya Din kenapa bilang aja aku pasti ngedengerin kok Din" jawabnya dengan jantung yang masih belum berhenti berdetak kencang.
"Jadi.... karena ayah aku tugasnya sudah selesai disini...aku harus kembali lagi ke kalimantan" ucap dini dengan air mata yang sudah berjantuhan di pipinya.
"Din? Kamu mau pindah? Kamu mau ninggalin aku dong, tapi kan Din kamu bisa tinggal disini dan ayah kamu aja yang ke Kalimantan" jawab Imelda air mata yang sudah ada diujung bulu mata.
"Iya Mel aku bisa..cuman nenek aku disana lagi sakit parah , gada yang bisa ngurus dia selain aku dan mamahku ,disana emang ada tanteku tapi dia kewalan Mel,jadinya aku harus pulang ke kampungku..aku gabisa nolak kalo itu tentang keluarga aku..lagipun kita insyaallah masih bisa bertemu di suatu hari nanti" saut dini
Dini pun menjelaskannya ia tidak kuat menahannya dan Imelda yang melihat tidak tega dia tenangkan dini dulu baru melanjutkan omongannya.
"Mel..jangan lupain aku yah terimakasih sudah mau berteman sama aku..walau aku tidak lama disini aku senang bertemu kamu..kamu jaga diri baik baik yah mel" dini melanjutkan ucapannya
"Din..kalo emang begitu gapapa Din..aku juga berterimakasih sama kamu karna udah mau temenan sama aku..kamu juga disana jaga diri baik baik jangan lupain aku yah.. semoga kita bisa bertemu lagi yah Din" saut Imelda dengan tangisan yang sudah mulai terseduk seduk
Tangisan itu sangat kencang hingga membuat orang tua mereka pada Dateng. Mereka terkejut melihat anaknya nangis sampe segitunya. Ayah Imelda yang terkaget bertanya kenapa kalian menangis tetapi mereka tak bisa menjawabnya karena mereka sudah tidak bisa berbicara apa apa . Walaupun mereka berbicara akan terpatah patah. Dengan itu mereka pun di tenangkan dirumah Imelda.
Dengan waktu yang berjalan akhirnya mereka pun menceritakan kenapa mereka menangis berdua. Ayah dan ibu Imelda mendengarkan itu menjadi tahu bahwa anaknya tidak pernah mempunyai teman sebaik dini.
Dengan kepergian teman nya itu Imelda sangat terpukul dia jarang sekali makan. Walaupun sudah di beri tahu ibunya tetapi Imelda hanya mengurung diri dikamar. Ibu dan ayah Imelda sangat bingung tetapi mereka selalu menenangkan Imelda dengan perlahan lahan.
Berjalannya waktu Imelda mulai menerima keadaannya. Dan mau makan beraktivitas seperti biasanya wajahnya juga tidak sedih lagi sekarang dia kembali jadi Imelda yang ceria.Karena ia berfikir suatu hari nanti akan ada teman yang sebaik dini Dateng kepadanya atau mungkin mereka berdua akan bertemu kembali.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar