Asrama Mina (2)
} Dua Anak Laki Laki {
"La! Kenapa sih jarang di kamar?" tanya Felin.
"Kenapa? Kangen ya?"
Beberapa anak kamar tertawa dengan jawabanku. Aku menyungging senyumku dan memilih duduk di lorong. Aku tahu mereka senang sekali membicarakan urusan orang lain, bahakan soal makanan atau hal yang sepele. Di kelas 12 ini aku lebih banyak diam, aku sedang menjaga perkataanku dan itung itung tobat nggak ngomong kasar. Karena bosan aku memilih kekelas.
Madrasah..
Aku mengamati asrama Mina dari lantai dua Madrasah. Bagaikan teluk alaska, asrama Mina memiliki bentuk yang paling sederhana daripada asrama yang lain berbeda dengan yang kulihat waktu itu. Semakin lama ku memperhatikannya, semakin terasa aneh. Mataku membulat saat kobaran api mengelilingi asrama seperti hendak menghanguskan asrama. Aku mengusap mataku sebentar dan melihat asrama mina kembali. Tidak ada pun.
"Kakak!"
Aku dikejut dengan dua anak laki laki yang salah satunya menarik narik bajuku.
"ish... Den Putri lah Roy," kata salah satunya. yang dipanggil Roy menggaruk kepalanya.
"Kalian siapa?" tanyaku.
"Aku Roy dia Rex,"
"Kalian yang menghuni kelasku?"
"Yaa itu rumah kami, tapi kami lebih sering di lantai tiga,"
Aku memperhatikan dua anak laki ini. Apakah aku bertanya????
"Seratus tahun kita lewati, berbagai macam angkatan kami kenal, tapi baru den putri dan teman den putri yang berani tidur dilantai dua," kata rex.
"Maaf apa aku dan temanku mengganggu kalian?"
"Tidak kok Den ayu, kami hanya ingin bermain saja,"
"Apa yang terjadi dengan asrama Mina, Apa kalian tahu?" Aku memutuskan bersila siap memasang telinga.
Roy dan Rex saling pandang.
"Penghuni asrama memang lebih sepuh, lebih tua dari kami. Dan sang ratu menghuni dilantai dua, jika dikamar den ayu ada ular peliharaan sang ratu. Jika den ayu lihat asrama itu terbakar berarti ada konflik antar santri asrama mina,"kata Roy.
"Jadi tadi siapa berkelahi," batinku.
"Den Ayu kami tidak bisa cerita banyak. Pesan kami berdamai dengan penghuni asli. Seperti nama angkatan kalian pilihan yang mulia. kupikir kalian bisa. Buatlah sang ratu senang. Buktikan di Musdha tahun ini, da kak.." kata Rex lalu menghilang dan disusul dengan Roy.
Aku melihat jam yang menunjukan pukul 21.00. Aku memutuskan kembali ke asrama dan benar saja, tadi sore tetangga depan kamar sateru dengan anak lantai tiga anak kelas 11. Dikamar sangat gelap, ternyata lampunya mati. Mataku menyapu ruang kamar. Benar saja seekor ular besar melingkar dibesi jemuran. Dan sarang telurnya berada diatas lemari Rere, yang memang sipemilik lemari tidak mau melipat bajunya hingga membuat bajunya tak terurus diatas lemari. Aku keluar kamar untuk melihat keadaan lorong.
Seorang ratu sedang duduk tahtanya, gaunnya menjulur sampai depan pintu kamarku. Aku sedikit menunduk dan melihat sang ratu tersenyum. Ternyata sang ratu menyukai nama Angkatanku Akhyarul Kirom yang artinya pilihan yang mulia.
Salam Ancen Leres<3
BERSAMBUNG...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduh, rasanya cerita ini ngeri deh Kak. Semangat Kak.