Asrama Mina
Ini berawal dari perpindahan kamar bagi santri kelas 12 dan beberapa kelas11 dilantai tiga. Aku tersentak saat kakiku menjejakan halaman asrama Mina, bangunan kokoh dan megah berdiri dengan pilar pilar yang tinggi membuat langkahku tertahan. Lamunanku pecah saat orang dibelakangku meneriakiku.
"Minggir, bodhoh!"
Sontak aku menyingkir dari jalan, dan yaaa keadaan sekitarku berubah seperti semula. Aku memutuskan ke lantai dua dimana kamarku berada. Kuperhatikan setiap anak yang ku injak. "Mengapa bagian bawah lebih tinggi?" gumamku.
Aku teringat saat kumpulan selorong lantai dua, salah satu ibu kamar membacakan peraturan di asrama Mina. Peranturan berlembar lembar dengan alasan ada sebab musababnya. Hari hari terus kita lewati dan ternyata selalu ada peraturan tambahan yang muncul jika ada melanggar, bahkan kupikir pikir ada peraturan yang harus dipertanyakan. Contohnya haram memakai celana di siang hari tapi diwajibkan saat malamnya.
Para santri mulai membawa buku karena besok mulai Penilaian semesteran. Entah itu dibaca atau sekedar untuk bantalan saat tidur. Berbagai cara santri melaksanakan takror wajib, salah satu teman kamarku lebih suka memprentasikan kepada yang lainnya, jika aku memilih kekelas membahas kisi kisi dengan Mila teman satu server denganku.
"La.. akhir akhir ini mengalami kelindihan saat tidur," kata Mila curhat ceritanya.
Aku memperhatikan keadaan Mila secara batin. Ternyata ada makhluk tak kasat mata menyukai temanku ini. "Sebaiknya mil.. kamu jangan berlebihan saat dandan, bisa?"
"Apa hubungannya?"
"Nurut aja kenapa?" aku menatapnya malas. "Dan tidur denganku," sambungku.
Dahi Mila mengkerut. "Mana bisa... kita tindak sekamar la..."
Aku terdiam sebentar lalu menatap manik Mila. "Kita tidur di madrasah,"
Aku kembali ke asrama saat jam menunjukan 11 sebelas malam. Teman sekamarku belum bosan dengan tutornya ternyata. Beberapa sudah terlelap tapi masih ada aktivitas dari beberapa santri. Kemudian sayup sayup terdengar tangisan, aku mempertajam pendengaranku dan suara itu semakin jelas. Aku melihat teman temanku yang bergegas dengan selimutnya menuju tidur yang dipaksakan. Suara itu hilang.
"Kyaaaa!"
Risma berteriak setelah melaksanakan sholat tahajud, temannya terbangun dan menenangkannya. Sebenarnya ada apa ini? Aku menatap sekitar lalu mataku menangkap bayangan dicermin. Kutatap wajah mengerikan itu hingga ia hilang entah kemana. Lampu di lorong memang harus dimatikan saat menjelang tidur. Hal itu membuatku melihat jelas keadaan Mina sebenarnya.
Mina adalah Asrama paling tua di Ponpes Darul Huda, paling depan dan paling kecil alias sempit. Cerita cerita mistis menyertai asrama ini hingga menjadikan banyaknya aturan yang diberlakukan di Mina. Santri yang menempati adalah santriwati kelas 12 dengan ibu kamar penggedhe pondok.
Bagaimana kelanjutan Akrom menjalani di Asrama Mina?
BERSAMBUNG...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Huhu, mengerikan. Ini cerita asli kah Kak?
asli tapi sedikit di editlah;>
Ohh