Tahun Kedua
Tahun Kedua
Tahun ini adalah tahun kedua dimana suasana bulan ramadhan yang sedikit berbeda dari 5 tahun belakangan. Jalan-jalan sore yang tidak seramai dulu, suasana tarawih yang tidak terlalu ramai jamaah karena dibatasi dan berjarak, malam takbiran tidak semeriah dulu dan banyak lagi suasana yang berubah semenjak adanya virus corona menyerang tanah air.
Virus corona ini tidak hanya berdampak pada kegiatan sehari-hari seperti biasanya, tapi juga berdampak pada kegiatan yang bisanya rutin dilakukan ketika bulan ramadhan tiba. Di wilayah saya sendiri contohnya, tiga tahun lalu, tepatnya tahun 2019 sebelum virus corona menyerang negara kita ini, kegiatan ramadhan berjalan meriah dengan sederet kegiatan rutin yang dilakukan sebelum adanya virus membahayakan tersebut. Sederhananya saja ketika tarawih, yang biasanya penuh dengan jamaah, itu tidak lagi karena jaga jarak yang diterapkan guna memperkecil penyebaran virus. Banyak orang yang memilih melaksanakan sholat tarawih dirumah daripada ke masjid. Begitupun dengan malam takbiran.
Selain pada saat puasa, ketika lebaran atau idul fitri juga terasa sekali perbedaannya dengan tahun sebelum virus corona ada. Mungkin yang biasanya berkunjung kerumah keluarga, kerabat dekat maupun jauh, tapi kali ini hanya berkunjung kerumah keluarga inti saja dengan beberapa kerabat dekat. Open house yang biasa dilakukan orang-orang juga, kini banyak yang memilih untuk close dengan alasan masih takut untuk berinteraksi dengan orang ramai, walaupun sebenarnya dengan niat yang baik yaitu silahturahmi, saling bermaaf-maafan. Mudik lebaran yang paling diincar para perantau agar bisa berkumpul bersama keluarga, beberapa diantaranya harus tertunda dulu karena adanya surat edaran dari pemerintah untuk larangan mudik.
Tapi, tidaklah musibah ini kita jadikan penghambat untuk berlomba-lomba mencari pahala. Kegiatan bagi-bagi takjil masih bisa dilakukan, asal dengan protokol yang sesuai dengan arahan. Demikian juga dengan buka bersama, tapi memang lebih baik dirumah saja supaya lebih merasa aman dan nyaman. Tadarus juga masih bisa dilakukan dirumah bersama keluarga atau dimasjid bersama dengan jamaah yang lainnya dengan syarat seperti tadi, protokol tidak boleh lengah diterapkan.
Dibalik semuanya, pasti ada hal baik yang terjadi sebelum adanya virus corona ini. Seperti, lebih sering berkumpul dengan keluarga dirumah, berbuka bersama dengan menyiapkan menu berbuka yang diidam-idamkan sejak siang hari, sahur dengan keluarga, membaca Al-Qur’an bersama dan banyak hal baik lainnya yang terjadi pada bulan puasa dua tahun belakangan ini.
Saya tahu, kita semua pasti amat sangat merindukan suasana dan keceriaan bulan ramadhan atau suasana idul fitri sebelum adanya pandemi ini melanda. Rindu dengan hal yang sederhana atau dengan hal besar sekalipun. Tapi memang tidak bisa kita pungkiri, banyak kegiatan atau suasana yang membuat ramadhan kali ini berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya. Walaupun beberapa hal masih bisa dilakukan seperti biasanya, pasti ada saja yang membuat terlihat sedikit berbeda.
Keceriaan bulan ramadhan yang sebelumnya jangan kita hilangkan dengan alasan karena adanya virus corona ini. Justru dengan adanya hambatan seperti sekarang, kita harus lebih gencar dalam menebar keceriaan menyambut bulan ramadhan. Tunjukkanlah bahwa pandemi ini bukan masalah besar yang menghambat kita untuk melakukan kebaikan dan mencari pahala sebanyak-banyaknya. Saling berbagi dengan mereka yang kurang mampu supaya mereka juga dapat merasakan keceriaan ramadhan kali ini. Kita harus mampu melawati ini bersama-sama, supaya semuanya lekas membaik seperti dulu kala.
Dwi Widya Rahmasari, yang lahir pada tanggal 13 April 2005. Sekarang sedang menjalankan kewajiban sebagai salah satu siswa sekolah menengah kejuruan. Di masa depan dia bercita-cita kerja diluar negeri dan mewujudkan keinginan untuk menjadi seorang penulis.
083175844260
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar