Senja Dan Bunga Dandelion
Sore menjelang magrib, Gasti dan Dwi berjalan dengan santai dengan raut wajah yang cukup lesu. mereka menuju rumah setelah seharian beraktivitas di sekolah. Tidak biasanya mereka pulang di jam telat seperti ini, karena ekstra yang di ikutinya akan mengadakan pentas seni dan mereka ikut serta dalam acara tersebut jadi Gasti dan Aku harus mengambil latihan ekstra ketika anak murid lainnya sudah pulang terlebih dahulu.
*saat perjalanan pulang*
"wah, mataharinya sudah mulai terbenam wi" ucap Gasti dengan mata yang fokus terhadap langit disore itu.
"indah ya gas, langitnya jadi berwarna jingga" tutur Dwi dengan menatap takjub langit sore yang berwarna jingga itu dan langkah kakinya yang tetap berjalan secara perlahan
"Wi.. lihat ini" Gasti menunjukkan setangkai bunga dandelion di genggaman jarinya yang kecil
"sebutin apa harapan kamu" titahnya.
Dwi menatap bunga mungil itu lalu menghela nafas perlahan "aku berharap tubuhku sehat sampai hari H, stamina ku stabil, aku percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil jadi aku harap aku bisa memberikan penampilan terbaik ku di pentas seni nanti" ujarnya lalu tersenyum kearah Gasti
"aku juga berharap usaha mu ngga sia-sia, dan kamu terus jadi sahabat ku wi. terus nemenin aku latihan, nemenin aku belajar, nemenin aku jajan cilor"
Dwi menanggapinya dengan senyuman lalu menganggukan kepala pelan.
"senja tuh indah, tapi jangka waktunya ngga lama. karena itu aku gamau kamu jadi senjaku. aku mau kamu jadi pagi dan malam. Entah hujan atau terik bahkan badai sekalipun, pagi atau malam sudah pasti ada. Kalau senja, disaat cerah dia ada tapi hilang disaat hujan, apalagi badai." lanjut Gasti
"ayo tiup bunganya" ucap Dwi dengan senyumnya yang lebar akibat perkataan gasti
"bareng ya, 1.. 2.. hufftff..."
Dua sahabat itu meniupnya bersamaan, membuat kelopak bunga tersebut terbang tertiup angin. Mereka berharap dandelion itu terbang sampai ke langit, menyampaikan harapannya kepada sang langit yang mulai semakin gelap. Gasti dan Dwi pun mempercepat langkah kakinya, mereka harus tiba dirumah sebelum adzan magrib berkumandang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar