Keringat dan Impian
KERINGAT DAN IMPIAN
Semua orang pasti mempunyai impian, dan untuk mengejar impian itu, seseorang pasti akan melakukan suatu usaha agar impian itu menjadi nyata. Tentunya setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk meraih impiannya. Begitupun dengan saya. Saat saya masih kecil saya mempunyai begitu banyak impian. Salah satunya adalah ingin berprestasi di bidang yang saya sukai. Saya waktu itu masih berusia 8 tahun. Saya berpikir bahwa saya ingin mempunyai prestasi di bidang tertentu agar dapat membanggakan orang tua saya.
Saya memulainya dengan mengikuti les renang bersama guru olahraga di sekolah saya. Saya dilatih berbagai macam teknik berenang. Saya selalu berlatih dengan rutin. Semakin lama saya berhasil menguasai beberapa teknik. Namun ternyata saya kurang berpotensi dalam bidang itu karena saya tidak mampu mencapai apa yang saya impikan. Akhirnya saya pikir saya tidak sesuai dalam bidang ini.
Lalu seorang guru karate membuka tempat latihan di sekolah saya. Mendengar hal itu, saya langsung memberi tahu ibu saya untuk mendapat izin agar saya dapat mengikuti latihan untuk menjadi salah satu karateka. Ibu saya adalah tipe ibu yang selalu mendukung apapun yang dilakukan anaknya selagi itu kegiatan yang positif. Setelah mendapatkan izin dari Ibu, saya pun langsung didaftarkan. Keesokan harinya saya mengikuti latihan yang dilaksanakan setiap hari Kamis sore. Pada saat itu kegiatan yang saya lakukan tidak pernah terasa lelah sedikitpun, apalagi setelah saya dipilih menjadi salah satu perwakilan untuk mengikuti lomba karate. Latihan yang keras membuat tubuh saya yang dari awal lemah menjadi lebih kuat. Walaupun saat mendekati lomba saya sakit tapi hal itu tidak menghentikan tekad saya untuk membawa pulang medali dalam lomba karate di Pekan Olahraga daerah tersebut. Pertandingan pertama saya berlangsung menyedihkan. Di kategori KATA dan KUMITE saya kalah telak karena kurangnya pengalaman dalam bertanding. Tetapi, di lomba – lomba selanjutnya saya berhasil meraih juaran 3 di tingkat kabupaten. Saya merasa bersyukur dan puas atas pencapaian yang saya dambakan dengan pengorbanan waktu, fisik, dan mental yang sudah dilatih berbulan-bulan. Setidaknya saya membawa sesuatu yang membagakan kedua orang tua saya saat saya sampai di rumah.
Menginjak bangku SMP, saya mulai merasa bahwa apa yang saya dapatkan tidak cukup untuk menggapai impian saya yang ingin meraih juara 2 di tingkat kabupaten . Tanpa saya sadari kemampuan teman – teman saya berkembang pesat dibandingkan saya. Mulai dari situ saya memperbanyak jadwal latihan saya di rumah, dari yang tadinya hanya 1 jam sekarang menjadi 2 jam dan diselingi latihan fisik. Seiring berjalannya waktu, perubahan yang di hasilkan belum cukup untuk meraih juara 2. Lagi – lagi saya mendapat juara yang sama. Ternyata usaha yang saya lakukan tetap kalah dengan mereka yang mempunyai bakat dari awal. Sejak saat itu saya berpikir bahwa saya tidak akan mungkin mencapai impian saya dengan kemampuan saya yang biasa – biasa saja. Orang bilang, kehidupan itu seperti roda yang berputar. Terkadang di atas dan terkadang di bawah. Untuk saat ini saya memang sedang di bawah, tapi saya tidak boleh menyerah begitu saja. Lalu saya bangkit dan meminta pelatih menambahkan jadwal latihan untuk melatih emosi saya agar lebih tenang saat di pertandingan selanjutnya. Selain itu, ibu saya menasehati saya untuk tidak mudah menyerah dan selalu berdoa agar pertandingan selanjutnya di lancarkan. Pada semester kedua di kelas 7 saya berhasil mewakili kecamatan untuk mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional.
Akhirnya hari yang saya nantikan tiba. Sorak-sorai penonton bergemuruh di tempat pertandingan. Pelatih, guru pembimbing, dan ibu saya berdiri di luar matras pertandingan untuk mendukung saya. Teman-teman saya menyerukan suaranya untuk menyemangati saya.
Wasit segera mengayunkan tangan, pertanda pertandingan dimulai. Pelatih berteriak memberi perintah untuk melawan. Guru pembimbing dan teman-teman saya mendorong setiap langkah yang saya buat dengan seruan kata-kata penyemangtnya. Teknik tendangan, pukulan, dan cara-cara untuk menangkis lawan sudah di ajarkan pelatih. Saya melakukan apa yang sudah pelatih saya ajarkan selama berbulan-bulan. Beberapa kali wasit memberhentikan pertandingan untuk memberi saya poin. Panitia mengumumkan bahwa waktu sudah habis, dan pertandingan telah selesai. Poin yang saya cetak lebih banyak dari poin lawan. Saya berhasil meraih medali perak kali ini. Usaha saya tidak sia-sia. Dukungan dari keluarga, teman-teman, dan pembimbing saya membuat saya lebih cepat bangkit. Piala segera diserahkan setelah pengumuman juara.
Sekarang salah satu impian saya tercapai. Perjuangan dalam mencapainya memang tidak mudah dan penuh rasa sakit. Tapi, jika rasa sakit dalam proses itu dinikmati, suatu saat hasilnya pasti tidak akan mengecewakan. Saya juga telah menyadari pentingnya dukungan dari keluarga dan orang-orang sekitar yang sangat berpengaruh dalam mencapai suatu impian. Dalam mencapai suatu impian, doa juga diperlukan untuk menyeimbangkan hasil yang didapatkan. Karena usaha dan doa adalah satu paket lengkap untuk sukses diakhir perjuangan. Teruslah berusaha walau prosesnya memerlukan waktu yang lama. Jadikan kegagalan sebagai evaluasi dan bangkit lagi menjadi lebih kuat.
Gadis bernama Diva Zakya Fridayanti adalah seorang siswi di SMA Negeri 2 Banjar. Memiliki tanggal lahir yang sama dengan ayahnya yang lahir tanggal 20, Diva lahir pada tanggal 20 Januari 2006. Hobinya yaitu menari dengan lagu Barat atau Korea dan menonton anime Jepang Attack On Titan serta membaca buku genre komedi romantis atau fantasi. Bisa di hubungi melalui email [email protected] dan nomor aktifnya di 087815176553.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar