Aku Berkelana Dengan Ilmu di Perpustakaan
Membangun peradaban manusia dengan kualitas intelektual dan budi pekerti yang baik, salah satunya adalah fungsi perpustakaan. Perpustakaan memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang lebih baik. Buku-buku yang berada di dalamnya, mengajak pembacanya membuka dunia dan pola pikir. Di dalam sebuah bangunan dengan arsitektur yang kian menarik setelah direnovasi, perpustakaan di sekolahku terlihat lebih eksotis. Suasana terasa lebih damai, buku-buku tertata rapi pada tempatnya. Banyak sekali hal menarik yang dapat kita temui di perpustakaan. Ilmu agama, pengetahuan umum, kamus-kamus besar, peta dunia, hingga novel yang menjadi incaran para remaja yang sedang dimabuk cinta. Bukan sekadar hiburan, tapi perpustakaan juga menawarkan tuntunan.
Dari perpustakaan aku menemukan hobi baru. Membaca dan menulis menjadi kesibukanku akhir-akhir ini. Sebuah hobi yang dapat menambahkan wawasan, pengetahuan, dan keabadian. Buku tebal seperti kamus bahasa Arab, bahasa Indonesia, ensiklopedia, dipenuhi dengan debu yang setiap harinya semakin menebal. Aku tertarik untuk meluangkan waktu menjelajahinya. Deretan abjad yang memenuhi kertas itu memberikanku banyak ilmu. Sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, yang sebelumnya tidak bisa pun menjadi bisa. Meski sesekali harus mengerutkan dahi karena bahasa yang masih asing dalam hidupku, tetapi aku senang. Memoriku setiap harinya menambah kosakata bahasa Arab dan bahasa Inggris. Tidak lupa untuk melestarikan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Saat seharian dituntut untuk membaca dan memahami buku pelajaran, novel mengambil alih fokusku. Ranah yang tidak ada dan tidak akan pernah ada itu diciptakan Tere Liye dengan memukau. Ketika motivasi hidup kian memudar, Ahmad Fuadi membakar semangat dengan jargonnya 'man jadda wa jada.' Perjalanan kehidupan menakjubkan dan kesuksesan yang dibagi Wirda Mansur menumbuhkan harapan yang sempat pudar. Fiersa Besari dengan ungkapan percintaannya menitipkan hikmah sosial yang begitu mendalam. Perpustakaan selalu menjadi pelarian ketika bosan datang. Amanat dipetik dari lembar demi lembar dengan episode yang memuat konflik semakin memanas.
Meski e-book digital telah hadir memberikan kemudahan mendapatkan ilmu, buku mempunyai kelebihan tersendiri. Baunya yang khas sesekali terhirup, mata tidak cepat lelah, dan buku pun sebagai apresiasi pembaca terhadap penciptanya. Selain itu, kita pun menjadi pelajar seumur hidup. Dalam Islam, kita dituntut untuk terus menuntut ilmu sampai liang lahat. Maka, sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus bangsa memaksimalkan potensi dengan mengembangkan budaya literasi.
Dinar Nur Fadilah. Gadis kelahiran Banjar, 8 November 2003 ini bersekolah di SMA Negeri 2 Banjar. Gadis penikmat Al-Qur'an ini dapat dihubungi melalui [email protected] atau 081292412372. Salam literasi!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar