Dian nur islamiyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jiwa yang tertukar

Jiwa yang tertukar

Jiwa yang tertukar

Karya: Dian nur islamiyah

Redup malam yang sunyi mulai berganti kilau surya yang menginjak pagi buta,kicauan burung mulai bergema membangunkan raga yang sedang melepas penat,lalu lalang manusia mulai mewarnai pagi di hari yang cukup sibuk,hari Senin bukan cuma sebagai awal dari setiap pekan,tetapi sebagai awal dimulainya aktivitas manusia, baik aktivitas sosial maupun individu,ada yang pergi bekerja,ada yang pergi menuntut ilmu,ada yang pergi berolahraga,bahkan ada yang tidak pergi kemanapun,semua itu tergantung terhadap kehendak dirinya sendiri, seperti hal nya seorang perempuan yang masih berstatus pelajar yang masih terlelap dalam alam mimpinya dia hendak pergi sekolah tapi rasa malas nya sangat menguasai dirinya kali ini,sebagian besar manusia pasti tidak menyukai hari Senin termasuk dirinya.

Nadya Laumi Altara, seorang gadis yang masih duduk dibangku SMA itu sangat menyukai alam, karena alam terasa seperti dunia luar yang dapat membawa nya pergi dengan bebas,seperti langit yang seakan membawa nya terbang bebas kesana kemari,laut yang membawa arus kehidupan nya melewati karang,dan pelangi yang menggoreskan warna dalam setiap detik hidupnya.

Jarum jam sudah menunjukan 06.30 tetapi dia masih saja asyik bersama alam bawah sadar nya,mungkin jika ibu tidak membangunkanya,sudah bisa dipastikan dia akan terlambat datang ke sekolah

“Nad! Bangun Nad!,lihat sudah jam setengah 7,kamu tidak mau sekolah?” suara yang terasa sangat familiar itu bergema memecah keheningan di dalam kamarnya

“Hmm,iya iya ini bangun.” dengan ingatan yang masih setengah sadar,Nadya terbangun oleh suara ibu nya dan duduk diatas tempat tidur dengan kondisi rambut yang acak acakan

“Ayo cepat bangun,mandi,lihat sudah jam berapa kamu harus berangkat sekolah.” sambil sedikit merapikan rambut anaknya,bu Delia selaku ibu Nadya melontarkan sedikit percakapan kepada anak semata wayangnya itu

“Iya iya,ini Nanad mau mandi.” dengan perasaan sedikit kesal dia beranjak dari tempat tidurnya itu dan pergi ke kamar mandi

“Huh cepet amat si udah hari senin,males banget ya Allah!” selama di kamar mandi,Nadya menggerutu dengan perasaan kesalnya memang dia sangat tidak menyukai hari senin

Sementara itu di kediaman Haska denisha, seorang gadis yang sedang berdiri di depan cermin sambil menyisir rambut nya,sudah siap menyambut hari Senin dengan cukup baik

“Dek Arunika udah siap?,bibi bawain roti sama susu buat sarapan.”

“Oh iya bi,simpen aja di meja nanti Arun makan.”

Arunika Haska Denisha,putri dari Jaendra Haska Denisha pemilik perusahaan Denisha investments,salah satu perusahaan investasi besar di indonesia, Arunika adalah seorang anak ambis yang sangat gemar belajar,dia adalah salah satu murid terbaik di sekolahnya,dia selalu mendapatkan juara kelas sekaligus juara paralel,dia jarang sekali keluar rumah dan selalu menghabiskan waktu bersama buku-buku tercintanya.

………….

SMA Panca satya,adalah sekolah menengah atas yang berdomisili di daerah kota kuningan,sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah SMA terbaik di kuningan banyak orang kelas atas yang mendaftarkan anak mereka di sana, sekolah tersebut terkenal cukup disiplin oleh karena itu salah satu siswi yang baru saja turun dari taksi bergegas masuk ke dalam sebelum terlambat.

“Kebiasaan jam segini baru datang,pasti kesiangan lagi.” ucap seseorang yang sedang berdiri di samping pintu kelas

“Iya biasa problem dikit.” orang disampingnya hanya bisa menarik sedikit sudut bibir nya sambil menggeleng gelengkan kepala nya

“Ding…ding…ding…..” bel sudah berbunyi semua siswa diharapkan segera memasuki kelas nya masing-masing.

Setelah melewati masa pembelajaran,akhirnya hal yang paling ditunggu-tunggu telah tiba yaitu waktu istirahat.

“Nad,kantin yuk!” setelah jam pelajaran di kelasnya selesai,Shakira yang memang berstatus teman dekat Nadya itu langsung mengajaknya ke kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.

“Yuk gas!!” Nadya langsung merangkul bahu sahabatnya itu sampai ke dalam kantin sekolah

Saat sudah sampai di dalam kantin,mereka duduk di salah satu meja yang ada disana

“Ra,enak nya hari ini makan apa ya?” Nadya mulai bertanya menu apa yang cocok mereka nikmati hari ini

“Batagor sama es teh enak kali ya?”

“Hmm,boleh boleh pedes gak?”

“Pedes banget,sepedas omongan tetangga pokoknya.”

“Yee bisa aja,oke deh bentar ya aku beliin.”

“Gapapa nih kamu yang beli?” Shakira merasa tidak enak,apalagi melihat antrian di dalam kantin yang cukup padat

“It’s okay,tenang aja aku bisa nyelip-nyelip,kalo berdua takut lama nantinya.”

“Oke deh,thanks ya.”

Nadya mulai masuk ke dalam kerumunan siswa siswi disana,dengan mengeluarkan seluruh kemampuan nya ia dapat membawa dua wadah batagor yang ia inginkan dengan cepat.

“Loh cepet amat kan ngantri banget itu.” Shakira dibuat sedikit tidak percaya dengan bakat tersembunyi sahabatnya itu.

“Iyalah siapa dulu,Nadya gitu loh,” keduanya kemudian tertawa sambil menatap satu sama lain.

“Oh iya lupa,aku belum beli minumannya bentar ya.” dia lupa bahwa belum membeli es teh nya,dan segera kembali masuk ke dalam kerumunan kantin.

Tak perlu waktu lama,dia segera kembali dengan membawa dua gelas es teh di tangan nya.

“Iraa,aku dapet!!” Nadya sedikit berteriak kepada Shakira sambil berlari kecil

“BRUGH!!” dia menabrak seseorang dan tidak sengaja menumpahkan es teh nya ke baju orang itu

“Mm-maaf, aku ga sengaja” Nadya begitu ceroboh apalagi yang ditabrak oleh nya adalah Arunika,seseorang yang dikenal dengan sikap nya yang cukup dingin di sekolah

“Run,itu seragam kamu jadi basah banget loh!” Amara sedari tadi berdiri di samping Arunika merasa kesal atas perbuatan Nadya kepada teman nya itu.

“Udah gapapa Mar,lagian juga gak sengaja aku bawa hoodie nanti ambilin ya di tas aku ke toilet dulu, kamu lain kali hati-hati ya.”

“Ck..,iya aku ambilin,” Amara segera pergi ke luar kantin dan pergi ke kelas untuk mengambil hoodie Arunika

“Sekali lagi aku bener-bener minta maaf ya,kenalin aku Nadya,” Nadya merasa sangat bersalah,seharusnya dia lebih berhati-hati lagi saat berjalan

“Alright,no problem, aku Arunika,” setelah mengatakan kalimat tersebut sambil berjabat tangan,Arunika segera pergi ke toilet perempuan untuk membersihkan dan mengganti bajunya itu.

Setelah kejadian itu,Nadya membeli kembali es teh untuk mengganti yang telah jatuh tadi

“Kenapa lama banget Nad?, macet di jalan es nya?”

“tadi ada problem dikit,”

“Masalah kenapa?,tukang es teh nya haji dulu?” Keduanya kemudian tertawa oleh celetukan asbun nya Shakira

“Tadi aku gak sengaja nabrak orang terus es nya tumpah ke seragam nya.” Nadya mulai menjelaskan kejadian tadi kepada Shakira

“What?,cewe atau cowo?”

“Cewe,”

“kamu kenal dia gak?”

“Enggak,tapi dia satu angkatan sama kita,tapi gak terlalu kenal,kalo gak salah tadi temen nya manggil dengan sebutan Run.”

“Run?”

“Iya,terus yang temennya dipanggil Mar,”

“Wah Nad ga salah lagi, kamu tadi nabrak Arunika sama Amara.” Shakira yang ekspresinya campur aduk antara terkejut dan takut

“Arunika dan Amara siapa?,terus kenapa raut muka kamu jadi berubah gitu,”

“Arunika tuh anak kelas sebelah,dia tuh anak nya ambis banget,dia salah satu murid terbaik sekolah ini,terus papah nya tuh CEO salah satu perusahaan investasi terbesar di indonesia,dia dikenal pendiem dan jarang akrab sama siapapun mangkanya dia gak bergaul sana sini,kalo Amara tuh satu-satunya temen yang akrab banget sama Arunika karena mereka udah kenal dari lama.”

“Ohh gitu,tapi btw kok aku jadi iri ya?”

“Iri kenapa?”

“Udah cantik,pinter,kaya,baik,kurang apalagi coba,andai jiwa aku bisa dituker sama dia.”

“Hush,omongan tuh do’a nanti di kabulin gimana?”

“Ya mau nuker nya juga gimana?,emang barang bisa dituker?” tawa mereka mengudara menghasilkan atmosfer yang hangat dan riang

Jam sudah menunjukan pukul 15.30, semua siswa di Sma panca satya sudah saat nya kembali ke habitat nya masing-masing

Arunika sedang berdiri di pinggir zebra cross menunggu lampu merah untuk menyebrang,ada papah nya yang sedang menunggunya di seberang,di samping nya juga ada Nadya tapi mereka hanya diam saja tidak saling bertukar percakapan

Lampu sudah berganti merah,dan tumben sekali kendaraan di sana sepi tidak seramai biasanya,Arunika yang mulai menyeberang sambil menampakan senyumnya kepada papah nya karena tumben sekali beliau mau menjemput,biasanya selalu saja sibuk oleh pekerjaan,Arunika berjalan lebih dulu daripada Nadya namun saat di pertengahan jalan tiba-tiba saja sebuah truk bermuatan bahan makanan melaju dengan sangat kencang sepertinya rem truk tersebut blong

“TIT!!!!!..” Suara klakson truk seakan bergema nyaring di telinga Arunika

Apakah ini akhir baginya?,bagaimana dengan masa depan impian nya itu? Apakah akan terkubur semuanya disini? Mungkin semua usahanya selama ini akan selesai hari ini dan bisa langsung beristirahat dengan tenang.

“ARUNIKA AWAS!!!!” suara seseorang yang tidak asing terdengar tegas dibelakangnya

Nadya berlari sekuat tenaga dan mendorong tubuh Arunika dan Arunika pun menarik juga tidak akan membiarkan Nadya tertabrak karena menyelamatkan nya, dia menarik tubuh Nadya agar posisi mereka sama tapi tetap saja sudah terlambat mereka tetap terserempet truk tersebut dan kepala mereka terhuyung jatuh membentur aspal dengan sangat keras,untung saja Nadya mendorong nya jika tidak mungkin Arunika bisa pulang hanya tinggal nama

Mereka berdua tidak sadarkan diri dan darah mengalir dari kepala mereka berdua,papah Arunika sangat merasa panik dan takut anaknya kenapa kenapa dia segera berlari ke arah mereka dan meminta seseorang untuk menghubungi ambulance,kerumunan mulai memenuhi mereka,tidak butuh waktu lama ambulance segera datang dan dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit terdekat

Papah Arunika hanya bisa mondar mandir di depan ruang instalasi gawat darurat,dia sudah mengabari sekolah untuk menghubungi orang tua Nadya,dan dia hanya bisa berdo’a semoga semuanya baik-baik saja,tidak lama kemudian bu Delia dan pak Narendra datang dengan tergesa-gesa menuju ke arahnya

“Apakah semua nya baik-baik saja?,bagaimana keadaan anak anak?” Narendra mulai membuka percakapan di antara mereka

“Dokter sedang menangani mereka,kita berdoa saja semoga semuanya baik-baik saja” balas Jaendra dengan suara gemetar nya,dia pun sama khawatirnya

Setelah menunggu selama 3 jam lamanya dokter akhirnya keluar bersama perawat

“Apakah kalian keluarga korban?” Tanya dokter tersebut

“Iya dokter kami orang tuanya.” Sahut Jaendra mewakili

“Korban sudah melewati masa kritis nya, tapi akibat benturan keras di kepala mereka,mereka akan mengalami koma selama beberapa hari atau mungkin lebih,tergantung dengan perkembangan mereka sendiri.”

Bu delia kembali menangis dan ditenangkan oleh pak Narendra,semetara Jaendra hanya bisa mengusak wajah nya dengan kasar

Mereka dipindahkan ke ruang rawat pribadi oleh perawat,Jaendra dan Narendra mengurus tentang administrasi sedangkan Delia ikut ke ruang rawat bersama para perawat

Dua tubuh gadis remaja itu terkapar lemas di brankar rumah sakit yang saling berdampingan,satu minggu berlalu mereka belum kunjung juga sadar sampai tiba-tiba jari telunjuk Nadya bergerak sedikit demi sedikit dan matanya mulai terbuka,itu membuat Delia segera memanggil dokter dan perawat untuk memeriksa keadaan Nadya

“Nadya kamu bisa mendengar saya?” Dokter mendapat balasan sedikit deheman Nadya

Dan Jaendra pun bersuara kepada dokter bahwa Arunika juga sudah mulai sadar

“Arunika,kamu bisa mendengar saya?” Lagi lagi dokter hanya mendapat balasan deheman sama seperti Nadya

Sepertinya memang butuh waktu untuk proses penyembuhan bagi mereka

…….

Satu bulan berlalu,mereka sudah sembuh total dan akan pergi sekolah,tetapi mereka seperti orang amnesia tidak mengingat orang tua dan orang disekelilingnya,yang mereka ingat adalah hanya tentang sekolah Sma panca satya selebihnya mereka sepertinya lupa

“Nadya makan dulu nak,sini mama suapin.”

“Nadya??,aku Arunika bukan Nadya kenapa ini bisa terjadi?” Dia mulai mengambil cermin dan benar wajah yang ia lihat adalah Wajah Nadya laumi altara bukan Arunika haska denisha

Tapi kehangatan keluarga seperti ini tidak pernah ia rasakan sebelumnya,papanya yang sibuk kerja dan mama nya juga sudah bercerai dengan papanya,itulah sebabnya dia hanya dikamar saja sambil belajar.

Sementara di kediaman haska denisha,tampak Jaendra yang sedang membawa beberapa tote bag bermerek ternama yang akan diberikan kepada anaknya

“Arunika anak papah, ini buat kamu kamu udah 1 bulan ini diem aja gak banyak ngomong.”

“Arunika?,aku Nadya bukan Arunika,kenapa jiwa kami bisa tertukar?”

Itulah yang selama sebulan ini Nadya fikirkan, tetapi inilah yang dulu ia inginkan,harta,wajah cantik,popularitas

Saat mereka telah sampai di sekolah netra mereka tidak sengaja bertemu satu sama lain,dan Arunika mengajak Nadya pergi rooftop untuk membicarakan masalah ini

“Kenapa ini bisa terjadi?” Arunika yang pertama membuka suara

“Aku juga tidak tahu,apakah mungkin karena kecelakaan itu jiwa kita jadi tertukar?” Nadya membalas sambil memainkan kuku nya

“Mungkin, lalu sekarang kita harus bagaimana?” Arunika kembali bertanya kepada Nadya bagaimana solusi dari masalah tersebut

“Apakah kamu bahagia jika hidup sebagai aku?”

“mungkin aku akan bahagia,kamu beruntung mempunyai ibu seperti tante Delian dan om Narendra,”

“Sekarang aku yang tanya,apakah kamu akan bahagia jika hidup sebagai aku?” Arunika bertanya sambil menatap manik hitam Nadya

“Aku juga mungkin akan bahagia,kamu sempurna,cantik,baik,kaya,pintar,populer kamu beruntung

“Yaudah,mau bagaimana lagi kita gak bisa memutar kembali waktu,kita akan saling belajar satu sama lain tentang kehidupan masing masing,semoga kamu bahagia hidup sebagai aku” ucapan Arunika dibalas dengan anggukan dari Nadya

“Kamu juga.”

………..

1 Bulan kembali berlalu,kini kedua nya sudah mulai mengerti tentang hidup masing-masing,setiap hari mereka selalu bertemu di rooftop untuk membicarakan tentang keseharian masing-masing dan Arunika yang sebagai Nadya tidak menolak untuk mengajari Nadya yang sebagai Arunika tentang pelajaran-pelajaran di sekolah

“Gimana satu bulan ini Run?” tanya Nadya kepada Arunika sambil minum minuman kaleng,mereka sedang duduk diatas bangku sekolah yang sudah tidak terpakai

“Ibu bapa kamu baik banget,dari dulu aku belum pernah di perlakukan kaya gini,tapi jujur aja aku rindu banget sama papa Jaendra,udah lama aku sama papa gak kumpul

“Iya,papa kamu itu juga baik banget Run,dia sekarang jarang kerja lebih ke kerja di rumah gitu,semenjak kecelakaan kemarin,dia juga selalu beliin aku barang barang baru,tapi selalu aku tolak karena itu udah terlalu sering,tapi aku rindu banget sama ibu sama bapa,rindu dibangunin sama ibu disebut kebo sama bapak.”

Keduanya dibuat termenung sesaat,sama sama melihat langit yang seakan memutar memori masa lalu

“Aku rindu hidup aku yang dulu,” Nadya mulai bersuara kembali

“Aku juga!,aku ingin kembali ke masa sebelum nya apakah bisa?” Kedua nya dibuat terkekeh dengan pernyataan masing-masing

Mereka kembali berdiam diri,memandang kembali langit dengan harapan bisa kembali ke masa lalu,angin sepoy sepoy mengelus lembut wajah mereka cuaca yang tidak terlalu panas membuat nya sangat nyaman,lama kelamaan rasa kantuk mulai menguasai mereka,mengantarkan mereka ke alam bawah sadar yang sangat damai

Tiba-tiba suara seseorang terdengar menyahuti mereka berdua

“Nadya sayang ayo bangun nak,”

“Arunika anak papah ayo bangun,papah disini”

Mata mereka mulai terbuka secara perlahan,mereka melihat ruangan serba putih apakah mereka sudah pulang ke surga?

Kemudian terdengar suara seseorang berjas putih berbicara kepada mereka

“Nadya apakah kamu bisa mendengar suara saya?”

“Sa-ya bisa dok,”

“Arunika apakah kamu bisa mendengar suara saya?”

“Bi-sa dok,”

“Keadaan mereka sudah jauh lebih baik,dan alhamdulilah mereka bisa pulang lusa jika perkembangan nya bagus.”

“Terima kasih banyak dok,” ucap Jaendra sebagai perwakilan ibu dan bapa Nadya

Nadya perlahan mulai bangun dari brankar nya mencoba untuk duduk lebih tegak,itu harus dibantu oleh ibu dan bapa nya

“Bu punya kaca ga?,kalo ada pinjam sebentar.” Nadya dengan suara seraknya mencoba berbicara kepada ibu

“Buat apa nak,sebentar,”

“Ini,”

Nadya berkali kali melihat cermin dan ternyata itu benar wajah nya,wajah Nadya laumi altara,dia tersenyum sedikit lalu memberikan kaca nya kembali kepada ibunya

“Ibu Nanad boleh tanya gak?”

“Mau tanya apa nak?”

“Dari hari kecelakan sampai sekarang sudah berapa hari?”

“Dari kamu kecelakaan sama Arunika,kalian tuh koma sudah 2 minggu an lebih.”

“HAH,”

Nadya dan Delia dibuat terkejut dengan suara Arunika yang ternyata sudah sadar

“Nad berarti selama ini kita..??”

“Mimpi atau bukan si?”

“Yang ini kayaknya ril deh,soalnya dicubit sakit,”

“Lah iya sakit beneran,”

“Kalian ini kenapa?” Bu delia dibuat penasaran atas perlakuan aneh mereka berdua

“Gak papa bu,faktor koma aja ini,” Perkataan Nadya membuat seisi ruangan menjadi hangat tidak lagi sunyi dan dingin

Setelah beberapa minggu keluar dari rumah sakit,mereka sudah diizinkan sekolah tapi harus diantar jemput oleh supir pribadi papa Jaendra supaya terjamin keselamatan nya

Sementara itu di rooftop mereka sedang duduk sambil memakan sandwich buatan ibu Nadya,kini Arunika sudah dianggap seperti anak nya sendiri sama seperti Nadya yang diperlakukan seperti anaknya sendiri oleh papa Jaendra

“Kita gak nyangka banget kalo itu cuma kayak mimpi gitu kok bisa barengan lagi,” Arunika kini yang pertama mulai membuka percakapan

“Takdir allah itu ga ada yang tahu,alhamdulilah kita koma bangun masih jiwa masing masing gak kayak yang di mimpi.”

“Iya itu mungkin jawaban dari doa kita berdua kalau semua manusia itu gak ada yang sempurna,mereka pasti punya kekurangan,kaya aku meskipun aku gak kaya dan gak pinter tapi aku punya keluarga yang sayang banget sama aku,kamu juga walaupun mama kamu udah ga ada kamu masih punya papa Jaendra yang sayang sama kamu dan punya segalanya.”

“Iya jadi intinya kita itu harus jadi diri sendiri gak perlu iri sama orang lain,karena bisa jadi orang lain itu sebenarnya iri sama kita dari segi yang berbeda.”

“Kita kerjasama ya,kamu bantuin aku dari segi ilmu pengetahuan,aku bantuin kamu dari segi keluarga,kamu boleh sering main ke rumah dan anggap ibu sebagai ibu kamu juga, gimana deal?”

“Deal!” Kedua nya berjabat tangan seperti yang baru saja kerjasama antar perusahaan

“Hemm berdua aja nih,kita di lupain ya Ra?” Tiba tiba saja Amara dan Shakira sudah ada di belakang mereka

“Tau nih kita gak diajak tega banget ya Mar?” Shakira membalas pertanyaan Amara dengan nada yang sama

“Sejak kapan kalian temenan?” Arunika dan Nadya dibuat melongo dengan kedekatan mereka berdua

“Udah lama kali,kalian aja yang kelamaan tidur,”

“Iya kita ini gak ada kalian berdua masa mau plonga plongo aja.”

“Ya udah sini biar gak plonga plongo lagi,” Nadya mulai merentangkan kedua tangan nya dan mereka bertiga kini saling memeluk satu sama lain

“Kurang nya kita isi bareng bareng,lebih nya kita bagi rata ya.” Arunika mengeluarkan kalimat yang akan selalu mereka berempat ingat

Rooftop Sma Panca sakti kini menjadi saksi di mulai nya pertemanan mereka dan akan terus bertahan sampai Allah sendiri yang memisahkan mereka satu persatu

—-----END—------

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post