Membangun Tembok Penghalang
Pergaulan bebas adalah salah satu hal yang berbahaya, pergaulan bebas juga bisa mengakibatkan rusaknya generasi muda. Ironisnya, di Indonesia sudah banyak remaja yang terkena imbas dari pergaulan bebas. Tentunya, kalau ini berlanjut, generasi muda tidak akan bisa berkembang.
Ini sebuah cerita yang saya jadikan sebagai contoh di hidup saya, sekaligus benteng pergaulan bebas. Saya lahir di keluarga yang ketat, ayah dan ibu saya selalu melarang saya untuk bermain atau berpergian terlalu jauh tampa pengawasan mereka. Pernah saat saya study tour hampir setiap jam keluarga saya menelefon atau sekedar menanyakan kabar. Makin lama rasa kekhawatiran mereka membuat saya agak risih dan menganggap keluarga saya terlalu ketat.
Namun, suatu hari, saya merasa bosan atau gabut. Akhirnya saya memilih untuk membuka laman media sosial saya. Betapa terkejutnya saya waktu itu melihat berita yang kurang pantas untuk negara Indonesia. Yaitu, ketika banyaknya kasus pelecehan seksual, dan kehamilan di luar nikah. Karena saya kepo saya pun memutuskan untuk mencari-cari di internet sebab akibat itu bisa terjadi.
Ternyata setelah saya telusuri ada banyak faktor yang ada, diantaranya pergaulan bebas. Namanya juga remaja, rasa ingin tahu saya pun menjadi-jadi. Saya mencari tahu apa itu pergaulan bebas? Apakah hal yang membuat pergaulan bebas terjadi. Ternyata usut punya usut saya membaca bahwa pergaulan bebas adalah suatu pergaulan yang lebih cenderung mengarah ke sisi negatif. Ada banyak faktor penyebab pergaulan bebas itu terjadi. Yang pertama, pasti dari lingkungan sekitarnya, seperti teman, tetangga, bahkan kerabat dekat sekalipun bisa membuat kita terjebak dalam pergaulan bebas. Yang kedua, kurangnya kasih sayang orang tua maupun keluarga kepada anak. Yang ketiga, minimnya ilmu agama dalam diri seseorang. lalu yang terakhir, tidak ada pengajaran dan hukuman tegas ketika orang itu melakukan kesalahan.
Dari artikel yang saya baca, sebab dari banyaknya korban yang hamil di luar nikah, karena korban dan pelaku tengah menjalin kasih. Sehingga sang wanita mudah terpengaruh oleh lelaki tersebut. Minimnya ilmu agama, serta pengetahuan terhadap apa yang mereka lakukan, ditambah lagi dengan pergaulan bebas, membuat korban dan pelaku melakukan hal yang tidak dibenarkan dalam norma masyarakat.
Namun, pada dasarnya itu bukan sepenuhnya salah mereka, kadang kasih sayang juga bimbingan dari orang tua diperlukan dalam hal ini. Tak sedikit orang tua yang lalai dalam memberikan kasih sayang dan bimbingan pada anaknya. Hingga, hak yang seharusnya mereka dapatkan dari orang tua, mereka cari di suatu pergaulan. Syukur kalau pergaulan itu baik, karena tak semua pergaulan itu baik, pasti ada yang buruk juga.
Sejak saat itu pun saya mengambil hikmah dari apa yang sudah keluarga saya lakukan. Ternyata yang keluarga saya lakukan, semata-mata hanya karena mereka sayang kepada saya. Mereka tak ingin saya ikut terjerumus dalam pergaulan bebas. Tampa saya sadari mereka juga telah membangun tembok besar, untuk menghalangi saya dari pergaulan bebas.
Saya berharap dengan cerita ini para pembaca mendapatkan ilmu, tentang pergaulan bebas. Saya juga berharap para remaja sepantaran saya sadar, bahwa tanah air kita sedang krisis generasi muda. Sehingga, mulai dari sekarang, mereka harus bisa membangun tembok penghalang setinggi-tingganya untuk bisa terjauh dari pergaulan bebas. Tak lupa juga agar para remaja terus berkarya untuk bangsa.
Patrang, Jember 07 Feburuari 2023.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar