KEANA (Bab 2)
Keana mendudukannya dirinya di kursinya setelah dari Rooftop, namun ia tak menemukan gadis itu. Keana mengedikkan bahunya, mengapa ia harus memikirkan keberadaan gadis itu? Keana langsung memfokuskan dirinya ke pelajaran sang guru masuk ke dalam kelas.
Dimulai dengan berdoa dan dilanjut belajar, kelas itu sangat hening dan menyimak dengan baik apa yang dijelaskan oleh guru di depan. Hingga saat pelajaran berakhir dan sang guru keluar, Keana di kejutkan dengan kerusuhan di kelasnya. Beberapa siswa mengerubungi meja Desi dan Bella, membuat Keana yang duduk di belakangnya merasa sumpek. Kelasnya kini menjadi sangat berisik dan Keana tidak tau apa penyebabnya. Hingga ia mendengar beberapa kalimat dari teman sekelasnya yang membuat Keana penasaran.
“Gue jadi takut kalo anak baru itu kenapa-kenapa. Apalagi dia sampe muntah kayak tadi” ujar Desi.
Bella selaku teman sebangku Desi mengangguk membenarkan. Ia menatap kotak makan berisi nasi goreng di hadapannya dengan seksama lalu bertanya, “Tapi, Des. Apa yang salah ya dari makanan lo. Kenapa sampe harus muntah begitu?” Tanya Bella.
“Gue gak tau pasti. Kalo dia nggak suka, kayaknya nggak harus sampe muntahin kan. Apalagi makanan se enak ini.” Jawabnya.
Saras selaku sekretaris kelas yang baru kembali dari toilet pun menghampiri Desi. “Gue tadi sempet ngeliat anak baru itu di UKS. Badannya merah bintik, Des. Beneran karna makanan lo?” Tanya Saras.
Desi menghela nafas. Harus berapa pertanyaan dari teman-temannya yang mesti ia jawab. Desi hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Saras. Sedangkan Keana, ia masih terlihat bingung. Keana hanya terus menyimak setiaap pertanyaan dan jawaban dari teman-temannya yang barang kali ia mengetahui apa yang terjadi.
Setelah ia mendengar dengan seksama, Keana baru menyadari bahwa topik pembicaraan mereka adalah ‘Anak Baru Itu’. Ya, yang Keana dengar hanyalah, Anak baru, Uks, bintik merah, dan makanan. Sangat tepat pada inti pembicaraan.
Keana masih terus berfikir hingga ia menyadari anak baru itu adalah Alicya, dan apa yang terjadi dengan Alicya ia masih tidak mengerti. Saras yang kebetulan melihat Keana kebingungan pun memanggilnya.
“Keana”
Keana menoleh ke arah Saras. Teman-teman yang lainnya pun ikut memperhatikan Keana.
“Ya?”
“Lo nggak tau kejadian tadi, ya?” tanya Saras.
Keana mengernyitkan dahinya, “Kejadian? Kejadian apa?”
“Alicya, teman sebangku lo masuk ke UKS tadi setelah makan, makanannya Desi” bukan Saras yang menjawabnya. Melainkan Bella.
Desi mendelik pada Bella, “Lo ngasih taunya jangan mengarah seakan makanan gue itu yang bikin Alicya kenapa-kenapa dong!” tegas nya.
“Lah, kan emang makanan lo yang bikin Alicya muntah dan berakhir di UKS!” jawab Bella mengejek. Suaranya yang keras, ditambah ia yang tepat di depan Keana membuat Keana terkejut.
Alicya? Gadis itu masuk ke UKS setelah makan, makanan milik Desi?
Keana bangun secara tiba-tiba membuat decitan kursinya mengagetkan beberapa temannya. Teman sekelas Keana baru menyadari bahwa tatapan Keana kini sudah berubah menjadi tajam. Keana menatap kotak makan berisi nasi goreng itu dengan tajam lalu beralih menatap Desi yang bingung.
“Ada apa di dalam makanan lo?” tanya Keana dengan suara rendah. Desi merasa takut dengan nada bicara Keana. Namun ia juga kesal dengan pertanyaan Keana yang seakan mengatakan bahwa makanan nya terdapat sebuah racun.
“Ini cuman Nasi Goreng Seafood, Ke!. Gue nggak naruh apapun yang berbahaya di dalam makanan gue! Dan gue juga cuman nawarin Alicya aja, karna tadi dia nggak ke kantin, terus juga wajahnya pucat. Gue fikir dia laper tapi nggak berani untuk ke kantin. Jadi gue tawarin nasi gue. Nggak ada salahnya dong!” jawab Desi kesal.
Tanpa mereka sadari, Keana sudah mengepalkan tangannya. Tatapannya juga semakin menusuk.
“GIMANA BISA LO KASIH DIA MAKANAN ITU, DESI! DIA ALERGI SEAFODD” teriak Keana mengejutkan semua orang.
Keana berlari keluar kelas meninggalkan tatapan bingung dari teman-temannya. Mereka bingung, mengapa Keana bisa semarah itu, dan bagaimana ia mengetahui bahwa Alicya alergi dengan makanan laut.
Berbeda dengan teman sekelasnya yang sedang bingung, Keana kini sedang panik mencari Alicya. Oh, ayolah. Entah apa yang ada didalam fikiran Keana, yang pasti ia sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu. Ralat, mantan sahabatnya.
Langkah nya terhenti di depan pintu UKS. Keana merasa bimbang antara ingin masuk atau tidak. Setelah lama berfikir, Keana memutuskan untuk masuk ke UKS. Namun, saat hendak menyentuh knop pintu, Keana mendengar suara yang tak asing dari dalam UKS. Ya, itu suara Aksa. Keana bergegas bersembunyi di balik dinding saat tau Aksa akan segera keluar dari UKS. Benar saja, Aksa keluar bersama Bu Ely selaku dokter yang bertugas di sekolah lalu berbincang sebentar. Keana tak dapat mendengar pembicaraan mereka karna jaraknya yang lumayan jauh, namun ia masih dapat melihat kekhawatiran tercetak jelas di wajah sang pujaan hatinya.
Hatinya menjadi panas melihat itu. Keana pun mengurungkan niatnya untuk melihat keadaan Alicya. Ia berbalik dan berlari kembali ke kelas. Keana masuk ke dalam kelas dengan tangan terkepal yang kembali mengundang tatapan bingung dari teman-temannya. Tangannya bergegas membereskan semua buku dan alat tulis yang berada di mejanya lalu memasukkan ke dalam tasnya.
Pergerakannya terhenti saat matanya menangkap dua orang yang menjadi alasannya kesal sedang berada di ambang pintu. Keana jelas melihat bagaimana Aksa menuntun Alicya dengan hati-hati. Keana langsung melangkah keluar dan melewatkan mereka berdua tanpa hirau dengan tatapan tajamnya yang menatap lurus ke depan.
***
Setelah beberapa menit ia berusaha memanjat pagar belakang sekolahnya, kini Keana sudah berhasil keluar dari sekolah itu. Ya, Keana memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini. Melewatkan 2 pelajaran lagi yang tersisa. Daripada ia harus tinggal di kelas dan berada disamping gadis itu, lebih baik Keana pulang terlebih dahulu.
Keana memasuki perkarangan rumahnya dan mendapati Caca, adiknya sedang bermain di teras rumah dengan boneka yang mengelilinginya. Keana mengerutkan keningnya, kemana bundanya?
Caca yang melihat Keana pulang langsung tertawa dan bertepuk tangan. Ia mengulurkan kedua tangannya meminta di gendong, Keana tersenyum melihatnya, ia langsung mengangkat adiknya dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Saat akan menaiki tangga untuk ke kamarnya, Keana mendengar suara orang menangis dari arah kamar Bundanya. Keana membalikkan badannya lalu hendak menuju kamar bundanya.
“Mbak Keana?”
Keana menoleh saat mendengar ada yang memanggilnya. Mba Sarah tersenyum menatapnya. Dia adalah putri dari pekerja di rumah Keana.
“Iya, Kak?”
“Caca nya biar sama Kakak aja, Ke. Kamu samperin bunda mu aja” ujar nya tersenyum. Keana yang mengerti maksud Sarah pun mengangguk dan memberikan Caca kepada Sarah. Sarah langsung membawa Caca ke teras untuk kembali bermain dengan ia disampingnya.
Keana langsung kembali ke tujuan utamanya. Pintu kamar bundanya itu terbuka sedikit membuat Keana dapat melihat apa yang terjadi. Keana dapat melihat bagaimana bundanya menangis sambil memeluk erat foto ayahnya. Hati Keana berdenyut sakit melihat sang Bunda begitu terpuruk.
Keana mengadahkan kepala nya ke atas mencegah air mata yang ingin turun. Tangannya mengepal kuat melihat bundanya seperti itu.
Keana langsung berlari ke kamar nya dan menangis. Tak bisa dipungkiri bahwa ia juga sangat merindukan ayahnya. Terlalu larut dalam tangisnya, membuat rasa kantuk menyerangnya dan berakhir tertidur.
***
TBC
Assalamualaikum semuanya... Hari ini aku update lagi, dan aku juga minta maaf karna kemarin aku nggak update:)
Kemarin aku habis Vaksin dan tangannya pegel banget jadinya aku banyak istirahat dan nggak update.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar