Dara Nugraha Auliantira

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hukuman

Lia benar-benar menyesalinya. 6 bulan setelah kejadian itu, Lia berubah. Sahabatnya merasa kehilangan dua sahabat sekaligus, Lia menjadi dingin, dan tak mau ikut campur, ia sudah tak ceria. Ia merindukan Vio, ia membenci Sherly. Sherly tidak mengaku pada saat Vio ditemukan, justru ia berpura-pura juga menjadi korban hingga tak dicurigai, Ayah Dynda selaku Ketua Yayasan pun menutupi masalah ini dengan sangat rapi. Hingga tidak banyak yang mengetahui kejadin tersebut. Ia benar-benar hanya melindungi putrinya yang jelas-jelas bersalah.

Flashback off

***

“Hei, bengongin apa sih Li?” ucap Andara.

“Eh, engga. Ngga kenapa-kenapa” jawab Lia.

“Jangan bengong terus ya, kalo ada apa-apaa cerita aja. Wosiyem selalu ada” ujar Andara tersenyum, senyumnya seolah-ollah memberikan kekuatan untukk Lia.

“Dar, gua kangen Vio, gua nyesel kenapa gua gak ikut dia aja pas hari itu” Lia menangis.

“Shuttt, udah Li, jangan salahin diri lu terus. Memangnya dengan lu begini bakal balikin Vio? Bakal bikin Vio seneng disana? Engga Li, dia pasti sedih liat sahabatnya kaya gini” jawab Andara.

“Yaudah yuk ke kantin, kita ditinggalin tau” lanjutnya yang dibalas anggukkan dari Lia. Mereka pun beranjak menuju kantin untuk menyusul teman-temannya. Saat sapai dikantin mereka dikejutkan oleh Sherly yang sedang beradu mulut dengan Amanda. Andara dan Lia menetap dan duduk di bangku panjang dekat situ, ia hanya akan muak jika menghampiri Sherly. Tiba-tiba Andara langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Sherly saat ia melihat Sherly hendak menampar Amanda.

Plakk!

Bukan. Bukan Amanda, melainkan Andara. Andara langsung menggantikan posisi Amanda hingga ia yang terkena, terlihat dari sudut bibir Andara yang mengeluarkan darah bahwa tamparan Sherly sangat keras. Lia yang melihat itu langsung menghampiri dan mendorong Sherly.

“Maksud lu apa hah!?” Lia membentak Sherly membuat Sherly terlonjak kaget.

“Pahlawan kesiangan adaa dua. So jagoan!” jawab Sherly sambil bersekap dada.

“Yang so jagoan perasaan lu deh, gak nyadar mbanya?” sindir Lia

“Diem lo! Gue gaada urusan sama Lo ya!”

“Urusan sahabat gua juga urusan gua. Camkan itu” ketus Lia dingin.

“Berani lo sama gue? Nantangin gue? Udah siap di bully se-sekolahan?”

“Kenapa gua harus takut? Lu siapa? Apa? Dibully se-sekolahan? Ngaca dulu boleh nggak? Sebelum lu lakuin itu gua rasa gua sama sahabat-sahabat gua bakal lakuin semua itu. Sama kaya yang lu lakuin ke VIORA!” jawab Lia yang menekan nama ‘Viora’ membuat seisi kantin terkejut mendengar itu.

Hah? Viora? Maksudnya?

Yang lakuin itu ke Viora si Sherly?

Seriusan?

Dih ngakak banget si kalo dia yang lakuin mah.

Iya ya pas itu aja pura-pura jadi korban padahal dia pelaku.

Muka dua ga si?

Ewwww!

“See? Gua belom ngasih tau apa-apa padahal, gua baru ngomong kaya tadi aja udah rame gini. Gimana kalo gua kasih tau dari akar sampe buah ya? Geger se-sekolahan” ujar Lia yang tersenyum.

“Ko pucet?” kata Andara sambil tertawa.

“Mau gua tambahin gak? Atau segini aja?” tawar Lia kepada Sherly dan antek-anteknya. Tanpa menunggu jawaban Lia langsung memulainya.

Saat hendak memulai tiba-tiba Amanda menggenggam tangan Lia membuat sang empu menoleh, Amanda menggeleng seola-olah ia berkata ‘jangan Lia’.

“Kenapa harus dilarang. Ini udah saat yang tepat, gausa ribet semuanya. Kali ini gua bakal puas. Kali ini GUA BAKAL BIKIN VIO TENANG DISANA! Gua mau pelaku nya diberi hukuman yang jelas” teriak Lia. Ia menangis, ia tak kuasa menahan rasa emosi dan sedih.

Ia pun menceritakan semua kejadian itu, tak ada yang terlewat. Dan benar saja, semua itu benar-benar membuat semua siswa dan siswi dikantin terkejut tak percaya. Amanda pun sudah menyebarkan vidio itu. Sherly dan Dynda sudah tak bergeming, pucat pasi yang ditunjukkan wajahnya. Mereka gemetar,keringat mengucur, serta mata yang sudah memerah karena ketakutan.

“Gua rasa ini belum setimpal. Kalian tinggal pilih, mau tetep sekolah seperti biasa seolah nggak ada apa-apa tapi diomongin se-sekolahan, atau menyerahkan diri dan mengaku atas semua yang kalian perbuat. Pikirkan dengan baik” ujar Lia lalu meninggalkan Sherly dan antek-anteknya.

Wina dan Shafa benar-benar terkejut. Ia tidak tahu-menahu tentang kematian Viora, karna saat kejadian itu terjadi hanya ada Dynda dan Sherly.

“Yang mereka bilang bener? Kenapa lo gak bilang? Kenapa lo jadi gini Sher?” tanya Wina.

“Gu-gua minta maaf. Gua nye-nyesel. Plis maafin gua” mohon Sherly.

“Dengan lo menjalai hukuman lo, itu berarti Wina dan gua maafin lo. Lebih baik lo berdua menyerahkan diri dan menyesal didalam penjara” ujar Sfaha lalu meninggalkan Sherly dan Dynda yang terduduk lemas.

Mereka ditinggal, ditinggal oleh semuanya, mereka akan menjalani hukuman itu. Sepulang sekolah, mereka menyerahkan diri, dan dinyatakan dipenjarakan seumur hidup. Memang hancur sudah kehidupan mereka. Sama seperti yang mereka lakukan terhadap Viora. Mereka juga menghancurkan kehidupan Vio.

SMA Antreksa pun telah ramai di sosial media, banyak wartawan datang hanya untuk mewawancarai sang kepala sekolah atas apa yang terjadi. Ayah Dynda selaku Ketua Yayasan juga dihukum. Andara dan teman-temannya senang. Ini yang mereka nanti, seseorang yang salah wajib menjalani hukuman, orang yang merenggut kehidupan dan kebahagiaan juga harus dibalas yang setimpal.

***

DALAKLA (7)

Amanda Caro Line Fiz

P

Gua seneng deh kalo mereka udah nebus kesalahannya

Khansa Avicennia R

Semoga aja Vio udah tenang:”)

Andara Cleo A

Besok kan libur, kita ke Vio yuk, gua kangen.

Udah lama ga kesana. Jangan lupa bawa bunga kesukaan Vio.

Adiva Belvalia

Iya, gua udah siapin 2 bunga buat Vio, nanti ngumpul di rumah Ledya aja

Ledya Chelsea A

Okei

Ovysa Desti

Gua juga bawa kue, gua mau kasih tau dia ngajarin gua buat kue nggak sia-sia.

Semoga dia seneng.

Andara Cleo A

Iyaudah, besok yang mau bareng gua ke Ledy nya chat aja.

Read (6)

Tumben gaada yang numpang*batin Andara

Ia hendak turun untuk makan tetapi

Ting!

Adiva Belvalia

Bareng.

Andara Cleo A

y.

“Rasain gua bales singkat” gumam Andara yang terkekeh kecil.

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post