Bu Tiwi Krestiwi Pahlawanku
Bu Tiwi Krestiwi Pahlawanku
Oleh: Dara Nugraha Auliantira
Hari itu pertama aku duduk di bangku kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Jakarta. Semua orang baru pertama kali kulihat. Sejumlah teman sebaya perempuan dan lelaki duduk rapi di kursinya dengan postur tubuh gugup sepertiku. Ketukan di pintu mengalihkan pandangan seisi kelas. Dengan senyuman yang merekah dan ramah, seorang wanita paruh baya melangkahkan kakinya menuju meja guru. Yang aku tebak saat itu, ia adalah wali kelasku.
Dimulai dengan memberikan salam, Ibu Guruku memperkenalkan dirinya. Aku mengetahui namanya, Bu Tiwi Krestiwi. Kesan pertamanya yang ramah membuatku senang memiliki guru yang baik. Kegiatan Belajar Mengajar pun dimulai. Kulihat mata pelajaran Matematika tertera di jam ke-3 dan ke-4. Memikirkan pelajaran Matematika sudah membuat otakku berpikir keras.
Bel pergantian jam pelajaran berdentang keras. Mata ini tertuju ke arah pintu, menunggu siapa yang akan menjadi guru matematika di kelasku. Hingga Ibu Guru yang menjadi Wali Kelas berhenti di depan kelasku dan tersenyum lalu melangkah masuk. Beliau kembali memperkenalkan diri sebagai guru matematika. Di awal, kami hanya mempelajari materi yang mendasar, dimulai dari penjelasan hingga latihan soal. Bu Tiwi menjelaskan dengan ramah dan juga candaan agar kami tidak merasa kaku.
Bu Tiwi tak hanya menjadi guru matematika dan wali kelas saja, tetapi juga jadi sahabat baik. Beberapa kali aku bercerita dan curhat jika memiliki masalah. Bu Tiwi selalu mendengarkan dengan baik dan memberikan saran. Bahkan membantu menyelesaikan masalahk.
Aku naik kelas delapan. Sayangnya Bu Tiwi menjadi wali kelas lain. Namun aku merasa senang karena mengajar matematika di kelasku.
Sama seperti saat kelas tujuh, Bu Tiwi masih terus membantu ketika aku memiliki pertanyaan dalam pelajaran. Masih mendengar cerita, masalah, dan curhatanku. Bahkan sampai aku di kelas sembilan, saat Bu Tiwi tak lagi mengajar, masih membantuku.
Saat kelas sembilan, aku memutuskan menulis sebuah novel. Bu Tiwi memberikan komentar positif dan memberikan begitu banyak semangat. Hingga terbitlah sebuah novel berjudul DALAKLAV yang bercerita tentang persahabatan. Cerita yang terinspirasi dari kisah persahabatan tambah sedikit imajinasi. Bu Tiwi tak berhenti memberi masukan dan saran untuk buku ini.
Aku selalu mengenangnya penuh rasa syukur. Tak terhingga rasa terima kasihku untuk Bu Tiwi. Terima kasih telah menjadi guru terbaik untukku, Bu Tiwi Krestiwi. Terima kasih Bu Guru. Terima kasih, Pahlawanku. Semoga Allah SWT akan selalu memberikan kebahagiaan dan keberkahan untuk Ibu dan keluarga serta keluarga besar MTsN 5 Jakarta.
Bionarasi
Dara Nugraha Auliantira, lahir di Jakarta pada 6 Mei 2006. Putri ketiga dari Pak Beni Zatra dan Bu Emi Priyanti ini adalah siswi kelas XI di SMKN 49 Jakarta, Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP). Dara sudah memiliki buku berjudul DALAKLAV yang diterbitkan Mediaguru pada Desember 2020. Ini adalah lomba menulis ketiga yang diikuti. Berharap bisa lebih semangat lagi mengikuti lomba menulis. Dara dapat dihubungi di nomor 081310276468 atau emal [email protected] .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar