Impian Besar Seorang Bocah
Tidak ada harapan dan impian yang lebih besar daripada membahagiakan orang tuaku. Selama ini mereka telah bekerja keras demi membiayai diriku. Mereka ingin aku aku melanjutkan pendidikanku hingga jenjang yang paling tinggi. Dan mengharapkan diriku menjadi seorang anak yang sukses di masa depan
Untuk mewujudkan impian dan harapan tersebut, bukan hanya mereka yang harus bekerja keras. Justru kunci utamanya ada pada diriku. Aku tak boleh membuang-buang waktu itu secara percuma. Aku harus rajin belajar bagaimanapun kondisinya.
Untuk itu mulai hari ini aku selalu bekerja keras. Aku harus membiasakan diri menyelesaikan tugas-tugas ku. Aku pun harus berusaha memperbaiki kepribadianku agar semakin baik dari hari ke hari.
Di dalam hidupku, aku telah memutuskan bahwa aku harus menjadi seorang yang sukses. Dan cita-citaku adalah menjadi seorang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Menteri HAM. Aku ingin menjadi Menteri HAM karena hak asasi orang orang kecil kurang diperjuangkan di negeri ini. Aku merasa hak orang orang kecil kurang diperhatikan. Pemerintah memang sudah mengeluarkan bantuan bagi orang kurang mampu. Namun tidak sedikit orang yang luput dari bantuan itu. Justru orang mampu yang menerima bantuan itu.
Hak asasi manusia jugaa telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999, menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat haknya telah melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
Selain itu, aku juga ingin membenahi hukum yang berlaku di negeri kita ini. Hukum di negeri kita ini tergolong lunak atau lemah. Banyak orang yang bilang hukum bisa dibeli. Contohnya kasus korupsi. Diberbagai negara hukum yang diberikan kepada koruptor memang berbeda beda. Di Cina sudah sejak lama menerapkan hukuman mati untuk koruptor. Sejak 2013, China sudah memberlakukan hukuman mati bagi koruptor. Sedangkan di Indonesia koruptor hanya mendapatkan hukuman dikurung di penjara dan membayar denda. Dengan hukuman paling berat penjara seumur hidup, sedangkan hukuman paling ringan empat tahun penjara.
Sebenarnya aku juga bingung dengan hukum yang berlaku di negeri ini. Empat pejabat Bea dan Cukai dihukum masing-masing dua tahun penjara karena kasus korupsi impor tekstil senilai Rp 1,6 triliun. Sedangkan, dua orang ibu yang mencuri susu bayi dan minyak kayu putih divonis 7 tahun penjara. Aksi ini dilakukan karena himpitan ekonomi. Aku juga tak menampik jika aksi pencurian dua orang ibu itu merupakan sebuah kesalahan. Aksi pencurian dua ibu tak sebanding dengan aksi korupsi yang divonis lebih ringan. Hukum di negeri ini seperti memihak pada orang yang lebih beruang atau kaya. Kelak nanti aku akan membenahi hukum di negeri ini. Impianku ini mungkin bisa dibilang susah digapai. Namun aku percaya aku akan bisa membuat perubahan di Indonesia
Hai sahabat sekalian kenalan dulu yuk nama saya Danesh Bintang Rizal atau bisa di panggil Danesh, jika sahabat sekalian ingin menghubungi saya bisa lewat wa(081259211709) atau email ([email protected])
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar