Suatu pagi, aku memulai hari seperti biasanya. Hari itu aku akan belajar matematika. Saat aku memasuki kelas tiba-tiba… “misi, ada professor lewat gess professor yang ga bisa apapa, hahahahaahha” terdengar kata kata itu dari salah satu temanku. Huh! Rasanya telingaku terbakar seperti api, apa lagi ketika teman-temanku yang lain berkata semacam itu juga! . Aku jadi ingat ketika aku belajar dengan keras, tetapi malah berbuah ini!.

Cukup lama aku melamun, suara berisik yang aku dengar dari teman-teman ku berhenti, oh, rupanya datang wanita 20-an yang memakai gamis cokelat, kerudung putih, dan memakai kacamata hitam, namanya Bu Elvina Harini, namun aku cukup memanggilnya Bu Vivi. “Pagi anak-anak..” sapa Bu Vivi ramah “Pagi..” sahut anak anak termasuk aku yang menjawab pelan “hari ini, kita akan membagikan hasil ulangan ya… “ kata bu vivi sambil mengambil setumpuk kertas di meja “Abdullah, mendapat nilai 84” “Adena,mendapat nilai 86” “Aqilla, mendapat nilai 100!! Selamatt” aku hanya terdiam, aku pun mengambil hasil ulanganku itu, lalu melihat nilai yang dibuat bu Vivi sangat lama.

Aku akan belajar IPA, aku cukup bisa menjawaab-menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Pak Afkar, nyaris setengah dari pertanyaan-pertanyaan itu terjawab olehku. Entahlah, rasanya badanku pegal-pegal kepalaku pusing, aku meminta izin untuk ke UKS sebentar. Aku ditemani oleh Rissa.

“Hmm… kamu kenapa? Gak kayak biasanya?” Rissa memandangku heran “uhh.. Gatau nih, tiba-tiba saja, kepalaku pusing, badanku pegal-pegal!” kataku lemas sambil memegangi kepalaku yang pusing “kamu tidur jam berapa semalam?” sepertinya Rissa tau aku begadang “cuma sampai jam 12 an kok” aku mencoba santai menghadapinya, menurutku Rissa itu terlalu cerewet dengan hal-hal semacam itu, kini ku akan mendengar nasehat nasehat dia yang panjang.