Usaha Mengubur Rasa Malas
Aku bisa di golongkan sebagai pemuda yang pemalas. Dulu, waktu aku masih bersekolah dasar aku sering sekali bermalas-malasan dan tidak memikirkan hasil akhirnya. Aku malah keasyikan bermain.
Namun, ketika naik di kelas 3 SD aku sedikit demi sedikit mulai mengubah sifat malasku. Aku mulai mengikuti bimbel-bimbel di sekitar rumahku. Aku pun mulai memikirkan dan mengkhawatirkan hasil nilaiku.
Maka dari itu, aku mencoba belajar dengan giat. Meluangkan waktu untuk belajar sebelum bermain walaupun hanya 30 menit. Aku melakukannya setiap hari. Aku mulai berubah dari sifatku yang kurang baik itu. Dulu, aku sering mendapatkan nilai yang mendekati KKM. Akan tetapi dengan usaha alhamdulillah aku bisa mengubah nilaiku menjadi di atas KKM bahkan sering mendapat nilai 100. Aku bangga dengan diriku.
Saat itu, aku mendapat rangking 4 dikelas. Mencoba berusaha kembali dan akhirnya aku bisa meraih rangking 2 dikelas dengan mengalahkan kedua temanku. Akan tetapi, aku sulit untuk mengalahkan temanku yang rangking 1. Dia sangat hebat, pintar dan jago yang membuatku sulit untuk mengalahkannya. Aku tidak berkecil hati, rangking 2 pun sudah sangat baik bagiku dan tidak harus rangking 1. Karena memang kemampuan orang berbeda-beda dan yang terpenting aku sudah berusaha. Mungkin memang sekian kemampuanku pada saat itu.
Begitulah seterusnya aku tetap mendapat rangking 2. Hingga aku menaiki kelas 6. Di kelas 6 pelajaran tidak begitu efektif. Karena adanya virus baru yaitu Covid-19. Pelajaran di lakukan secara online. Aku lulus tanpa ujian dan praktik. Orang biasa menyebutnya dengan lulusan Corona.
Ketika kelas 7 pun pelajaran tidak begitu efektif. Sekolah online membuatku kembali seperti dulu. Rasa malas mulai kembali melandaku. Menunda tugas dan sering mengerjakan di akhir batas waktunya. Aku takut nilai tidak sesuai. Aku ingin rajin seperti waktu itu. Namun, rasa malas terus datang. Aku terus memaksa diriku untuk belajar meskipun 15 menit. Akan tetapi usaha itu tidak berjalan lama.
Aku mencoba hal lain untuk mengubah rasa malas ini. Ya, banyak cara yang aku coba. Mungkin rasa malas itu muncul karena terlalu keasyikan bermain gadget. Oleh karena itu, aku berpikir “bagaimana jika gadget ini aku manfaatkan saja untuk belajar?”, dari pada di gunakan dengan hal yang tidak bermanfaat mending di manfaatkan saja.
Kemudian, aku mencoba belajar dengan gadget. Caranya dengan menonton penjelasan-penjelasan materi yang aku kurang pahami di YouTube. Juga melihat contoh-contoh soal di Google. Aku adalah tipe orang yang kalau belajar lebih suka sambil mendengarkan musik, agar belajarku lebih enjoy. Wah, apalagi sambil ditemani oleh camilan atau makanan-makanan ringan. Jika belajarku tidak dinikmati bisa-bisa aku malah ketiduran karena bosan.
Menurutku cara belajar itu cocok untukku tapi belum tentu cocok juga untuk orang lain. Mungkin nanti malah bisa keasyikan makan dari pada belajarnya. Akan tetapi, cara belajarku memang seperti itu supaya aku bisa lebih nyaman. Jadinya aku bisa menikmati belajarku, hingga menerima materinya dengan baik dan mudah.
***
Jember, 14 Oktober 2022
BIODATA PENULIS
Hai, sahabat Sasisabu Nusantara. Perkenalkan namaku Cinta Zahwa. Teman-teman biasa memanggilku Cinta. Aku lahir di kota Jember pada tanggal 30 Mei 2007. Aku adalah siswa kelas 9 MTs Negeri 2 Jember. Aku paling suka menyanyi lagu-lagu pop. Bila kalian ingin kenalan, bisa hubungi aku via
Instagram: lopjwa
Email: [email protected]
Jangan lupa kunjungi juga blok Sasisabu aku ya?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar