Cinta Zahwa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sulitnya Menjadi Seorang Guru

Sulitnya Menjadi Seorang Guru

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Orang-orang biasa mengartikannya seperti itu. Aku percaya akan kata-kata tersebut, karena perjuangan dan jasanya yang sangat berarti bagi negara. Akan tetapi sayangnya jasa itu tidak memperoleh pengakuan yang baik.

Aku memiliki guru yang sangat berkesan bagi hidupku. Ia selalu membimbingku dengan baik dan sabar. Tidak banyak kata yang bisa aku sampaikan kepadanya. Ya, karena kebaikannya yang sangat begitu luar biasa.

Akan tetapi tidak semua guru juga memiliki perilaku yang sama. Memang karena setiap guru pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Kita juga harus bisa menghargai karakter setiap guru. Bagaimana pun ia juga guru kita atau orang yang lebih tua dari kita.

Pasti setiap anak memiliki guru terbaiknya dan guru yang ia juga kurang sukai. Guru terbaiknya juga belum tentu merupakan guru terbaik bagi orang lain begitu pun sebaliknya. Namanya juga pendapat pasti berbeda-beda. Jadi kalian jangan kesal jika ada salah satu temanmu yang menganggap guru yang kalian kurang sukai tersebut menjadi guru favoritnya.

Menurutku jadi guru itu tidak mudah ya?. Harus menghadapi beberapa murid yang kurang suka padanya. Pasti rasanya sakit hati karena di benci murid sendiri. Apalagi sampai ada yang berperilaku dan berkata tidak baik yang menyinggung perasaannya. Padahal ia sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengajar yang terbaik untuk muridnya.

Dulu, waktu aku duduk di kelas 3 SD. Aku pernah melihat tangisan seorang guru, rasanya sedih sekali. Tetesan air mata itu pun terjatuh karena kedua temanku yang sedang berkelahi. Sudah di marahi pun mereka tetap saja tidak menghentikan perkelahian itu. Aku juga ikut kesal melihatnya.

Sampai di mana ibu guru sudah sangat kesal hingga tertetesnya air mata tersebut dan langsung meninggalkan kami. Seketika suasana kelas menjadi sunyi, semua pun terdiam. Aku yang masih merasa kesal, marah dan kecewa terhadap temanku. Bingung harus berbuat apa supaya ibu guru tidak merasa kecewa lagi kepada kami.

Tidak lama kemudian, ibu guru lain datang menghampiri kelas. Memarahi kami dan menasihati kami supaya bisa lebih menghormati guru. Kata ibu guru bukan berarti guru ingin di hormati oleh murid tetapi untuk bisa belajar menanamkan rasa sopan santun. Setelah beberapa menit, ibu guru memasuki kelas sambil menahan air matanya. Ibu guru mengatakan dia hanya sedih melihat muridnya yang sulit di atur dan sedikit kecewa saja. Aku dan teman-teman langsung meminta maaf atas perbuatan kami yang kurang baik.

Begitulah rumitnya menjadi guru harus menahan rasa sakit hati. Aku bangga bisa memiliki guru yang berhati baik. Semua guru yang pernah aku temui adalah orang-orang yang hebat, tangguh dan pekerja keras. Jasamu sangat berarti bagiku. Aku tidak akan pernah melupakan jasa dan perjuanganmu. Mengucapkan terima kasih banyak karena telah membimbingku dengan penuh kasih sayang.

Pesanku adalah jangan pernah membenci guru kalian, karena sesungguhnya mereka adalah orang yang sangat berjasa bagi kalian. Hargailah mereka dengan baik dan jangan membuatnya kecewa apalagi hingga meneteskan air mata kekecewaan.

Terima kasih guruku. Selamat hari guru Nasional!!

***

Jember, 15 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post