Strategi belajar bahasa
STRATEGI BELAJAR BAHASA
October 28 2020
Dosen pengampu: Abdurrahman, M.pd
Oleh NIM
:Chintia :20016010
: strategi belajar bahasa: memorial, kognitif, kompensasi, Prodi :pendidikan bahasa Indonesia, UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PENDAHULUAN
Strategi belajar bahasa adalah pikiran yang sadar dan perilaku yang digunakan oleh siswa untuk memfasilitasi tugas-tugas pembelajaran bahasa dan untuk personalisasi proses pembelajaran bahasa. Karena dapat meningkatkan kompetensi bahasa, strategi belajar bahasa memberikan kontribusi bagi kemampuan berbahasa pembelajar.
PembelajaranPembelajaran bahasa Indonesia bukan hanya diarahkan pada penguasaan kompetensi gramatikal melainkan juga harus diarahkan pada penguasaan kompetensi sosiolinguistik kompetensi
Wacana, dan kompetensi strategi. Untuk menguasai kompetensi-kompetensi tadi diperlukan strategi yang tepat dalam pembelajaran bahasa. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah Strategi
Belajar Bahasa, Strategi Belajar Bahasa adalah tindakan spesifik yang diambil oleh pelajar untuk membuat belajar lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan, lebih mandiri, lebih efektif, dan lebih Dapat dialihkan kepada situasi baru.Permasalahan yang ada dijawab melalui penelitian kepustakaan (libraryresearch). Data-data dikumpulkan dari berbagai referensi; baik primer,Sekunder, maupun data pendukung. Data-data yang ada dianalisis dengan pendekatan hermeneutik dengan cara content analysis (analisis isi). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada12 karakteristik/ fitur dalam strategi belajar bahasa. Dan Strategi Belajar Bahasa itu sendiri meliputi :Strategi Langsung (strategi memori, strategi kognitif, strategi kompensasi), 2. Strategi Tidak Langsung(strategi metakognitif, strategi afektif, dan strategi sosial).
Materi
metakognitif, afektif dan sosial
PEMBAHASAN A.Stategi Memori
Strategi memori ialah strategi yang digunakan untuk mengingat dan menerima informasi baru. Ada dua syarat untuk memahami bagaimana individu belajar dan bagaimana mereka menerapkan strategi-strategi belajar tertentu ialah:
1) pentingnya pengetahuan awal atau informasi baru, dan
2) cara otak memproses pengetahuan awal atau informasi baru itu.Sejumlah ahli spikologi kognitif telah mengembangkan apa yang mereka sebut pandangan pemrosesan informasi (information processing) tentang pembelajaran. Para ahli teori ini sepenuhnya menyandarkan pada komputer sebagai analogi untuk menjelaskan bagaimana otak dan sistem memorinya bekerja.
Dari sudut pandang ini, informasi masuk ke dalam otak melalui indera-indera (analog dengan memasukkan data melalui keyboard komputer) dan disimpan sementara di dalam suatu ruang kerja yang disebut memori jangka pendek atau short-term memory (ruang penyimpanan dari sebuah komputer). Dari memori jangka pendek data itu kemudian dikirimkan ke memori jangka panjang atau long-term memory (hard disk komputer) dan disimpan sampai dipanggil kembali untuk pengguanaan di kemudian hari (M.Nur, 2004: 18-19).
Berikut prosedur kerja sistem memori: Hubungan kreasi mental meliputi:
(a) mengelompokkan,
(b) berhubungan/ perluasan,
(c) menempatkan kata baru dalam konteks, Menerapkan gambar dan suara meliputi: (a) penggunaan gambar,
(b) pemetaan semantik,
(c) penggunaan kata kunci, dan
(d) pemberian suara dalam memori,
Mengulas kembali dengan baik, dan Melakukan kegiatan/ aksi meliputi:
(a) menggunakan respon atau sensasi fisik, (b) menggunakan teknik mekanik.
B.Strategi Kognitif
Strategi kognitif ialah strategi untuk memahami bahasa dan menghasilkan atau melakukan produksi bahasa. Teori Piaget (1896) tentang kognitif ialah pemahaman manusia terhadap suatu objek itu berlangsung secara bertahap yang meliputi tahap manipulasi dan tahap interaksi aktif. Setelah manusia bisa memanipulasi objek, kemampuan interaksi aktif manusia berfungsi untuk memantapkan dan memproduksi pengetahuan baru.
Secara bertahap, strategi kognitif meliputi:
(a) terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual (tahap demi tahap) dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan,
(b) penggunaan simbol-simbol bahasa untuk menyatakan objek-objek di dunia,
(c) perbaikan dalam kemampuan untuk berfikir secara logis, mulai berpikir produksi sebuah bahasa, dan
(d) pemikiran berkembang lebih luas, dan disinilah produksi sebuah bahasa dihasilkan (M.Nur, 2004: 16).
Berikut kerja sistem kognitif:
Melakukan praktik yang meliputi:
(a) mengulang,
(b) secara formal melatih dengan sistem suara dan menulis, (c) mengenali atau menggunakan formula dan pola,
(d) menggabungkan kembali,
(e) melatih secara alami,
Menerima dan mengirim pesan yang meliputi: (a)mendapat ide dengan cepat, dan
(b) menggunakan sumebr untuk menerima dan mengirim pesan, (3) menganalisis dan memberi alasan yang meliputi:
(a) memberi alasan deduktif,
(b) menganalisis ekspresi,
(c) menganalisis kontras (antar bahasa),
(d) menerjemah, dan
(e) mentransfer,
Mengkreasi struktur untuk input dan output yang meliputi: (a) mencatat, (b) menjumlahkan, dan (c) menuliskan pokok-pokok penting.
C.Strategi Kompensasi
Strategi kompensasi ialah strategi belajar yang sangat bermanfaat bagi pembelajar yang sedang belajar sedikit tentang bahasa kedua. Terkadang, dengan keterbatasan kosakata dan pengetahuan tentang bahasa kedua, pembelajar akan panik, tidak dapat bicara atau bahkan sering sekali melihat kamus untuk memastikan kata yang tepat. Dengan strtaegi belajar kompensasi, pembelajar bahasa kedua dapat menggunakan strategi menerka kata atau tata bahasa dan juga dapat menggunakan bantuan, bahasa tubuh, menghindari topik pembicaraan yang tidak dikuasai, dan juga dapat menggunakan persamaan kata.
Berikut ini sistem kerja strategi kompensasi: (1) menebak dengan cerdas yang meliputi: a) menggunakan petunjuk linguistik, dan
b) menggunakan petunjuk lain,
(2) melebihi batas dalam bicara dan menulis yang meliputi: a) kembali ke topik asal,
b) menerima bantuan,
c) menggunakan tiruan atau isyarat,
d) menghindarim komunikasi sebagian atau total, e) memilih topik,
f) mengatur atau menduga pesan,
g) memperkaya perbendaharaan kata, dan
h) menggunakan perbendaharaan kata yang memiliki persamaan atau perlawanan arti: sinonim atau antonym
D.Metakognitif
Strategi metakognisi ( metakognitif ) adalah strategi tidak langsung belajar bahasa kedua. Strategi ini menekankan akan pentingnya pembelajar untuk memusatkan konsentrasi belajar bahasa, menyusun dan merencanakan belajar bahasa, dan mengevaluasi cara belajar bahasa tersebut. Terkadang, pembelajar sibuk dengan materi belajar saja tanpa menyadari bahwa strategi belajarnya seharusnya diubah atau diperbaiki dengan melihat hasil kemajuan belajarnya.Dengan strategi metakogisi ini, pembelajar akan menyadari bahwa strategi belajar bahasanya sudah tepat atau belum. Dalam hal ini pembelajar dapat mengevaluasi sendiri atau dapat berkonsultasi dengan guru atau mentor dalam mengevaluasi hasil belajarnya.
Strategi metakognitif berhubungan dengan berfikir siswa dengan berfikirnya sendiri dan kemampuannya untuk memonitor proses-proses kognitif. Strategi metakognitif meliputi dua-duanya, yaitu pengetahuan tentang kognisi dan kemampuan memonitor, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi-fungsi kognitif diri sendiri.
Berikut ini prosedur sistem kerja strategi metakognitif: 1). Memusatkan belajar yang meliputi:
a. mengulas materi baru dan menghubungkan dengan materi yang sudah dikuasai,
b. memberi perhatian terhadap pokok bahasan, dan
c. menunda percakapan atau obrolan dengan orang lain untuk memusatkan pikiran terfokus pada pokok bahasan,
2). Mengatur dan merencanakan belajar yang meliputi: a. mencari tahu tentang pembelajaran bahasa,
b. mengatur,
c. menentukan tujuan, mengidentifikasi tujuan pembelajaran bahasa (tujuan mendengar/ membaca/ menulis/berbicara),
d. merencanakan untuk tugas bahasa, dan e. mencari kesempatan latihan,
3). Mengevaluasi belajar yang meliputi:
a. memonitor atau mengewasi diri, dan
b. mengevaluasi diri terhadap porses dan hasil belajar. E.Afektif
Strategi affektif ialah Strategi kedua dari strategi belajar bahasa secara tidak langsung. Strategi belajar ini mencakup emosi, sikap, motivasi, dan nilai – nilai dalam proses mempelajari bahasa kedua. Terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pembelajar untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam belajar bahasa kedua. Menurut Oxford (1990:141) terdapat tiga cara dalam memanfaatkan strategi afektif ini dalam belajar bahasa kedua, yaitu
1. Dengan mengurangi kecemasan dengan cara mendengarkan musik, tertawa, dan meditasi setelah belajar bahasa kedua;
2. Meningkatkan kepercayaan diri dengan membuat pernyataan positif, menghargai diri sendiri dalam belajar bahasa kedua;
3. Mengatur suhu emosi sendiri dengan berdiskusi dengan rekan ketika mempunyai masalah, berusaha untuk mendengarkan suara tubuh ketika sudah terlalu capek dalam belajar bahasa kedua.
Berikut prosedur sistem kerja strategi affektif: 1) Menurunkan kegelisahan yang meliputi:
a. menggunakan relaksasi,
b. mendengarkan musik,
c. tertawa-tawa,
2)Menyemangati diri sendiri yang meliputi: a. membuat pernyataan positif,
b. mengambil resiko dengan bijak,
c. menghargai diri sendiri,
3)Mengontrol temperatur emosi yang meliputi:
a. mendengarkan gerakan tubuh,
b. membuat daftar kegiatan atau perencanaan,
c. menulis diari pembelajaran bahasa, dan
d. mendiskusikan perasaan dengan orang lain (curhat). F.SOSIAL
Strategi sosial ialah strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung bahwa peserta didik telah terjun ke dunia sosial. Tanpa disadari, peserta didik telah melakukan kegiatan belajar bahasa kepada orang lain melalui kegitan sosial.
Sebagaimana prinsip strategi pembelajaran di atas sebagai berikut bahwa peserta didik melakukan suatu aktivitas belajar bahasa kedua atau bahasa target dengan penuh menyenangkan dan efektif dalam kondisi baru. Peserta didik akan mendapatkan dua kemampuan saat melakukan strategi sosial: (a) kemampuan belajar bahasa, dan (b) kemampuan bersosial.
Berikut prosedur sistem kerja strategi sosial: Menanyakan pertanyaan yang meliputi:
a. menanyakan klarifikasi dan verivikasi,
b. menanyakan pembeltulan,
Bekerja sama dengan orang lain yang meliputi:
a. bekerjasama dengan kawan sebaya, dan
b. bekerja sama dengan pemakai bahasa yang sudah cerdas atau mahir, Memiliki rasa empati kepada orang lain yang meliputi:
a. mengembangkan pemahaman budaya, dan
b. hati-hati dengan lidah dan perasaan orang lain.
KESIMPULAN
Pembelajaran bahasa berbasis
Strategi belajar bahasa adalah pembelajaran yang didasarkan pada cara-cara yang dilakukan oleh pembelajar untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya,baik reseptif, maupun produktif, baik lisan maupun tulisan.
Strategi belajar bahasa merupakan Strategi yang memberi peluang kepada Pembelajar untuk membangun kognitif, Afektif, dan psikomotor, baik melalui Kegiatan individu atau berinteraksi sosial Dengan pembelajar yang lain, guru, Intruktur, atau yang lainnya. Hal ini sesuai Dengan tutntutan Kurikulum pembelajar Secara utuh yang meliputi sikap, Pengetahuan, dan keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Ernesco Macaro. Learning Strategies Foreign And Second Language Classroom. London
& New York: Contium, 2001.
Iskandar Wahid & Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rsdakarya, 2008.
Wenden, Anita & Joan Rubin. Learning Strategies in Language Learning. New York: prenticel Hall, 1987.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar