JASA GURU SELALU ABADI
Saya duduk di bangku kelas 6 SD. Saya mempunyai beberapa guru yang menurutku baik hati. Memang ada sebagian yang menurut teman-temanku galak. Padahal menurut saya, apa yang dilakukan guru itu untuk kebaikan murid-muridnya. Mereka ingin muridnya bisa pintar dan bisa mencapai cita-citanya kelak. Tugas guru adalah menggantikan orang tua kita di sekolah. Guru sangat menyayangi kita semua. Oleh karena itu kita sebagai murid harus juga menyayanginya.
Tugas guru sangat berat. Mereka harus sabar menghadapi murid-muridnya. Berbagai sifat dan karakter muridnya tidak sama. Ada yang nakal, ada suka menolak perintah guru karena malu dan masih banyak lagi sifat-sifat muridnya yang memerlukan kesabaran guru.
Guru berusaha semaksimal mungkin memintarkan muridnya. Namun terkadang masih ada muridnya yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tapi dengan kesabaran dan keikhlasannya, guru menasihatinya. Guru juga memberikan dorongan agar muridnya lebih bersemangat dalam belajar. Terhadap anak-anak yang nakal, memang guru bertindak agak lebih keras. Namun saya yakin tujuannya agar muridnya lebih disiplin dan mematuhi aturan. Kadang ada anggapan dari teman-teman bahwa guru itu membencinya. Padahal dibalik itu semua, guru sangat mencintai murid-muridnya. Bahkan ketika lombapun guru akan menyemangati muridnya untuk menang dan berprestasi. Walaupun kalah, guru tidak pernah memarahi muridnya. Mereka terus memberi semangat dan meminta muridnya tetap percaya diri untuk mengikuti lomba-lomba lainnya.
Saya sangat berterima kasih kepada guru-guru SDN Montok 1 yang telah ikhlas dan sabar mengajari saya dari kelas 1 hingga kelas 6 sekarang. Berkat mereka saya banyak mendapat ilmu. Mereka menganggap muridnya seperti anaknya sendiri. Mereka mengajari murid-muridnya, dari tidak bisa membaca sampai lancar membaca. Dari yang tidak bisa menulis sampai terampil menulis. Ketika muridnya kesulitan menyelesaikan tugas, guru akan membantu dan membimbingnya sampai bisa.
Saya masih ingat setahun yang lalu saat perpisahan kakak kelasku. Ada seorang siswa yang membacakan puisi dengan tema guru. Guru-guru nampak haru bahkan ada yang meneteskan air mata, Mereka bangga terhadap pencapaian murid-muridnya.
Berkat guru yang telah dengan sabar membimbingnya, muridnya bisa berprestasi. Kebaikan guru itu tak mungkin dibalas dengan apapun. Terlalu banyak jasa guru-guruku untuk disebutkan satu persatu. Sebagai pengganti orang tua di sekolah, mereka kelihatan lebih sabar dalam membimbing kita. Mereka telah berjuang untuk masa depan murid-muridnya. Tak pernah kudengar mereka mengeluh.
Dari apa yang sampaikan ini maka patutlah kita berterima kasih pada guru-guru kita. Sampai kapanpun saya tak mungkin melupakan mereka. Perjuangannya mengajar dan membimbing murid-muridnya tak pernah kendor. Pengabdiannya akan selalu kusimpan dalam kenangan. Mereka terlalu baik untuk dilupakan jasa-jasanya. Semoga guru-guruku selalu sehat dan dipanjangkan umurnya.
PROFIL PENULIS
Chika Nanda Febrio lahir di Pamekasan 01 Februari 2010. Siswa kelas 6 SDN Montok I Kecamatan Larangan Pamekasan ini bercita-cita menjadi seorang penulis. Dia bisa dihubungi alamat email : [email protected] dan nomor WA : 082338119986
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus sekali tulisannya, Chika