Dua sahabat dan kapsul waktu
Aku berteriak saat itu juga dan Zumi tidak meresponku, malahan dia termenung dengan tatapan seperti seseorang yang mengingat sesuatu yang sangat mendalam sampai membuat air matanya menetes.
"ZUMI !! AYO ZUMI !!! KITA HARUS KELUAR DARI KAPSUL INI !!! KAMU MAU KITA TERJEBAK DISINI ??!!" Ucapku sambil menggoyang-goyangkan badan Zumi supaya kami dapat keluar dan agar Zumi dapat sadar dari lamunannya.
"Mozaa..... R-Rubah itu....... "
Zumi menggantung kalimatnya setelah tersadar dari lamunannya dengan tatapan yang seperti rasa sedih bercampur dengan rasa senang terharu.
"Bawa Omi za.... Bawa dia keluar !! AYO KITA KELUAR DARI KAPSUL INI !!"
Ucap Zumi yang gemetar sambil mengambil alat yang dapat memunculkan portal seperti saat masuk dan ekspresinya seperti orang yang sangat terkejut dan badannya pun ikut gemetar. Disamping itu, aku menggendong Omi dan bersiap untuk keluar dari kapsul. Setelah keluar, waktu menunjukan 10 menit lagi waktu istirahat akan berakhir dan aku melihat Zumi seperti orang yang sangat terkejut dan mulai mengeluarkan air mata. Aku pergi menghampirinya sambil membawa Omi, tetapi Omi malah turun dari gendonganku dan ikut menghampiri Zumi.
"Zumi.... Kamu kenapa nangis.....??"
Tanyaku dibawah derasnya hujan yang secara tiba-tiba yang disusul dengan derasnya tangisan Zumi.
"M-moza.... Omi za.... O-omi ternyata......"
Ucap Zumi sambil menangis dibawah hujan,kalimatnya terus menggantung yang membuatku penasaran.
"Omi ??? Omi kenapa Zumi..??? AZUMI...."
"O-omi ternyata....... Hiks hiks hiks....."
Lagi lagi dia menggantung kalimatnya begitu saja.
"Ayo kita berteduh dulu ke sekolah.... Kita masih dibelakang sekolah...." Tanyaku kepada Zumi yang dibalas dengan gelengan kepala yang menandakan dia tidak mau dan ingin berada di bawah derasnya hujan dan memeluk erat Omi si rubah yang ternyata, Omi juga seperti menangis dalam pelukan hangat Zumi.
"K-kakak...... M-maaf kak.... A-aku..... Aku baru bisa temuin kakak.... M-maaf kak.... Aku baru sadar kalo selama ini, kakak adalah rubah yang selalu nemenin aku waktu nyari kakak....... M-maaf kak....... A-aku engga ngindahin omongan Opung saat itu....... A-aku hanya fokus dengan alat yang ingin aku ciptakan juga...... Maafkan aku kak..... Aku baru menyadarinya....... Hiks....hiks...hiks..."
Ucapnya kepada Omi saat itu yang membuat aku sangat shock dan terharu karena dengan aku ikut kedalam kapsul, kami dapat menemukan kak Zergan. Ternyata, selama ini Omi merupakan kak Zergan yang hilang selama bertahun-tahun dan berubah menjadi seekor rubah karena kecerobohannya saat menciptakan kapsul waktu. Dan Karena kecerobohannya itu, Zumi hanya bisa menggunakan kapsul waktu milik kakaknya hanya 30 menit.
"Sekarang kita ke kelas dulu yuk.... Waktunya tinggal 5 menit lagi... Dari pada dihukum Bu Melsya." Ajak ku kepada Zumi
"Trus Omi di kemanain ????? Aku ga mau kehilangan dia lagi za.....hiks."
"Sini Zumi, Omi nya mau aku titipin ke teteh Vera, dia sepupu aku tinggalnya didekat sini kok." Saranku yang langsung disetujui oleh Zumi lalu kami langsung pergi kerumah teh Vera untuk menitipkan Omi lalu kembali ke kelas agar tidak tertinggal pelajaran. Baju kami memang basah, tetapi karena disana kami akan berganti baju batik, jadi kami tidak terlalu kedinginan.
Saat bel pulang tiba, kami mengambil Omi di rumah teh Vera lalu aku mengajaknya untuk kerumahku karena saat itu masih hujan.
"Zumi, ke rumah aku dulu yuk !! Sekalian kita main sebentar nanti aku juga mau mandiin Omi biar ga sakit."
Ajak ku kepada Zumi untuk menginap di rumahku karena aku tidak tahu rumahnya dimana dan dia sepertinya kalau berangkat sekolah, dia akan menggunakan portal dari kapsul waktu.
"Engga dulu deh za, aku takut ngerepotin orang tua kamu apalagi kan kamu..."
"Udah gapapa ayo kerumah aku, sebentar aku minta jemput dulu ya."
Jemputanku pun tiba dan kami segera pulang kerumahku untuk beristirahat. Sesampainya dirumah, aku sudah ditunggu oleh bunaku dan ayahku.
"Assalamu'alaikum..... Bunaa ayahhh....... Ade pulang....."
"Walaikumsalam........ Eh anak Buna udah pulang, gimana sekolahnya ??"
"Seru banget Bun, kenalin ini temen aku namanya Zumi, dia anak yang sering aku ceritain ke Buna, cantikan ???" Celetukku kepada Buna
"H-hallo Tante aku Zumi, teman sekelasnya Moza." Salam kenal Zumi kepada Buna yang dibalas senyuman hangat.
"pinjamin baju kamu buat Zumi dek, kasian Zumi bajunya basah, ga bawa baju ganti."
"iya Buna, nanti aku pinjamin......... ayo Zumi, kita ke kamar !!"
"eh ga usah Tante, aku mau langsung pulang aja, nitip Omi aja ya za......"
"engga ada penolakan kamu harus tunggu hujan reda dulu, sama kamu pasti kedinginan."
Aku memaksa Zumi agar tetap tinggal karena diluar masih hujan, dan aku ingin mendengar lebih banyak tentang kapsul waktu dan kakaknya.
"Eh, ga usah aku mau pulang aja....."
"Gapapa Zumi, ayo kita ke kamar ganti baju dulu nanti kamu masuk angin loh."
Aku terus berusaha agar Zumi tetap tinggal sampai dia mau dan akhirnya dia mau tinggal dan menginap untuk hari ini. Dan pada saat Zumi menginap, Omi bertingkah aneh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar