"Huft...." desah Dhayn. Ia sebal. Bukan hanya kali ini ia ditolak. Berkali-kali surat lamaran kerja di ulurkan. Nihil. Tak ada yang menerimanya. Dari pagi, hingga sore ini.

"Assalamu'alaikum..." sebuah suara mengagetkannya. Adzan terdengar bersahut-sahutan. Dhayn menoleh. Seorang gadis berjilbab panjang mengulurkan tangannya. Menyunggingkan senyum terindah. Dhayn balas tersenyum.

"Kamu kenapa? Udah adzan tuh. Yuk masuk masjid" kata gadis itu. Dhayn hanya tersenyum tipis. Tepat, Dhayn sedang duduk di pelataran masjid.

"Kamu siapa? Namanya" dia duduk dengan manis di sebelah Dhayn.

"Dhayn"

"Oh... Aku Serena"

Dhayn tersenyum. Serena melihat berkas-berkas yang dibawa Dhayn.

"Itu untuk apa?" tanya Serena.

Dhayn kaget. "Ini.... Untuk ngelamar kerja"

"Oooh. Sama dong, aku juga lagi cari kerja, tapi...."

Dhayn hanya terdiam, menunggu lanjutan perkataan Serena.

"Aku belum dapet kerja" lanjut Serena.

Dhayn menoleh kearah Serena. "Mm... Sama. Aku juga"

"Eh!"

Mereka berdua tersenyum.

"Udah yuk! Sholat dulu, kita nanti do'a... biar bisa cepet dapet pekerjaan..."

Dhayn mengagguk.

********************

"Temui aku di taman kota ya...." kata Serena sambil melambaikan tangan. Dhayn mengagguk.

Mereka berpisah di persimpangan.

#################

Malam hari. Di taman kota.

Dua insan sedang berdoa. Dibawah rembulan yang selalu menyinari setiap sudut kota. Mereka, menjadi sahabat. Karena pertemuan sore itu di masjid.

Masjid, tempat ibadah. Pertemuan muslim/ah. Untuk beribadah kepada Rabbnya. Di masjid. Orang saling mengenal. Tak ada kecurigaan.

########

3 bulan kemudian.

"Alhamdulillah... makasih ya Na, berkat kamu, aku keterima. Jadi guru. Kamu emang sahabat terbaikku..."

Serena tersenyum. "Aku juga. Berkat bantuan kamu. Kamu waktu itu bayarin uang daftar" kata Serena. Mereka berdua berpelukan.

`TAMAT`

Terlalu singkat. Atau SANGAD jelek? Bagiku.... dua-duanya. O_O

BAY

Follow ya.... nanti InsyaAllah aq follback :0

Muah!