Calistha raya leksono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BAB 1 ( Adelio, Evan, Kyra : Adventure ! )

BAB 1

Sedih. Kecewa. Merasa bersalah. Itulah yang dialami keluarga Harlyn . Ibunya Kirana Harlyn meninggal kemarin. Kematian ibunya ini membuat ketiga anaknya Adelio Harlyn, Evan Harlyn, dan Kyra Harlyn merasa sangat sedih dan terpukul. Di saat-saat terakhir Kirana meninggal dunia, ia berpesan kepada anak pertamanya Adelio.

“ Kak lio, bunda titip adik-adikmu yah. Jaga mereka dengan baik ya sayang. “ Itulah kata-kata terakhir yang di ucap ibu dari tiga anak itu. Meski Adelio remaja lelaki yang tegar, ia tetap tidak bisa menahan air matanya lagi.

“ Baik bu.” Kata Adelio yang berbicara sambil terisak-isak. Kirana mencium ketiga kening anaknya itu. Lalu memegang tangan mereka dan pergi meninggalkan dunia dengan keadaan tersenyum. Tentu itu membuat Adelio, Evan dan Kyra menangis dengan kencang. Tangan Kirana mulai dingin. Akhirnya dokter menutupnya dengan selimutnya.

Pamannya, Farren kakak Kirana, baru pulang dari kantornya. Farren berlari dari lobby rumah sakit hingga sampai ke ruangan yang di tempati Kirana. Panik dan khawatir, itulah yang dirasakan olehnya saat itu. Farren dan ketiga anak Kirana ini memang sangat dekat. Farren membuka pintu ruangannya dengan cukup keras. Adelio, Evan, damn Kyra menengok ke belakang.

“Pamann !”. ketiga anak itu langsung memeluk pamannya dengan erat. “ Paman, ibu sudah pergi.” Kata kyra yang saat itu 5 SD. Tak bisa di tahan lagi. Air mata mengalir di wajahnya. Sedih. Sangat sedih. Melihat Kirana satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Kirana memang sudah sakit dari satu tahun yang lalu. Setiap pulang sekolah Adelio, Evan, dan Kyra selalu mengunjungi ibunya. Ayah? Sayangnya ayah dan ibu mereka bercerai saat Evan kelas 5 SD. Evan sangat dekat dengan ayahnya. Itu sebabnya saat mereka bercerai Evan sangat terpukul dan menjadi kurang ceria seperti dulu.

Adelio sang kakak sekarang sudah remaja yang artinya adik-adiknya sudah menjadi tanggung jawabnya. Saat Kirana masih sehat Adelio, Evan, Kyra, dan Kirana hidup di sebuah rumah di Bogor. Mereka masih bisa tertawa bersama, bermain, dan bercerita layaknya keluarga biasa. Kirana pun tiba-tiba sakit, dan di bawa ke rumah sakit di Jakarta.

Dikarenakan penyakitnya Kirana pun di rawat. Adelio, Evan, dan Kyra terpaksa tinggal sementara di rumah Paman Farren dan Istrinya, Jingga. Itu membuat Adelio, Evan, dan Kyra dekat dengan pamannya.

Paman Farren sangat baik hati. Karena tidak memiliki anak, Farren senang saat Adelio, Evan, dan Kyra tinnggal dirumahnya. Ia membelikan baju, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Farren juga yang mengantar mereka sekolah setiap harinya. Seolah-olah mereka bertiga adalah anaknya sendiri. Istriny pun, Jingga memperlakukan mereka dengan baik.

“ Paman, semua coklat ini untuk kami ?”

“ Tentu sajaa. “

Waktu itu paman Farren baru pulang dari luar negri karena urusan pekerjaan. Paman Farren membawa tas penuh isi coklat dan oleh -oleh lainnya. Begitu sayangnya paman Farren pada keponaknnya.

“ Oke anak-anak, mulai hari ini kalian tinggal di rumah paman yaa. “

Yup, Adelino, Evan, dan Kyra akhirmya memuruskaan untuk menetap saja di rumah Paman Farren. Karena masih ada beberapa barang di rumah lamanya di Bogor, mereka pun pergi ke sana. Kebetulan saat itu sedang liburan kenaikan kelas.

“ Kak lio, Kak lio “

“ Nanti kan Kyra kelas 6, Kak Evan kelas 8, Kak lio kelas berapa ? “

Kyra bertannya pada Adelio yang biasa di panggil “ Kak lio “. Kyra pun mulai merasa bosan karena dari Jakarta ke Bogor memakan waktu kurang lebih satu jam.

“ Kelas 12” kata Evan di jawab ketus.

“ Hah? Kelas 12 itu 3 SMA ? “ tanya Kyra.

“ Y “ lagi-lagi di jawab ketus.

“ Jutek banget sih van. “ kata Adelio dalam hati.

Begitulah Evan jutek, ketus, tidak ceria, tetapi memiliki wajah yang manis begitupun senyumannya. Mobil pun seketika hening. Hanya suara musik dari radio yang terdengar. Kyra sepertinya mengantuk. Matanya sudah mulai sayu dan akhirnya tertidur di pundak Adelio.

Mereka sudah sampai di tol. Paman menempelkan kartunya dan mobil pun bisa keluar dari tol dan tiba di Sentul. Kyra di bangunkan oleh Adelio.

“ Dek, bangun udah mau sampai” kata Adelio

“ Hmmm, sudah sampai mana kak ?” ucap Kyra.

“ Kita sudah di sen.... “

KRUYUKK

Belum selesai Adelio berbicara tiba-tiba terdengar suara perut yang bergerumuh. Adelio pun terhenti dan langsung menengok ke Kyra. Kyra memegang perutnya. Seketika muka Kyra langsung berubah menjadi merah. Lalu tangannya menutup mukanya yang tersipu malu.

“ Ya ampunn, malu banget” ucap Kyra.

Semua yang ada di mobilpun tertawa. Melihat Kyra yang tersipu malu.

“ Lapar dek ? HAHA. Mau mampir beli makan dulu ? “ ucap paman.

“ Mau bangett. “ ucap Kyra kegirangan.

Yah, memang saat itu sudah siang, sekitar pukul 12:30. Tidak heran jika mereka sudah lapar, karena sudah jam makan siang. Mereka pun mampir sebentar ke tempat fast food favorite mereka. Makan dan shalat dzuhur pun mereka laksanakan. Setelah itu mereka langsung masuk mobil dan melanjutkan perjalanannya.

Hanya beberapa menit jarak dari restoran ke rumah lama mereka. Sampailah mereka di rumah itu. Terlihat sekali rumah itu tidak seperti dulu lagi. Karena tidak pernah di kunjungi selama satu tahun, rumah itu menjadi tidak terurus. Pagarnya sudah berkarat, banyak lumut menempel di dinding, dan banyak daun-daun kering di sekitar garasi. Dalamnya pun tidak seperti sediakala. Sama kotornya seperti di luar. Atap ada yang bocor, dan debu dimana-mana.

“ Kyra kangen banget rumah inii. “ kata Kyra yang langsung masuk dan mengelilingi rumahnya sambil memeluk boneka kesayangannya. Boneka itu hadiah ulang tahun ke 8 Kyra. Kirana sendiri yang menjahitnya. Boneka kelinci berwarna pink yang mempunyai pita berwrna merah di kepalanya. Itu boneka kesayangannya yang di beri nama bunbun. Evan masih saja sibuk dengan ponselnya, seakan tidak terlalu peduli akan membersihkan rumah itu.

“ Oke, ayo kita bersih-bersih ! “ ucap paman dengan penuh semangat.

“ Ayooooo. “ ucap Adelio dan Kyra yang sudah tidak sabar melihat rumahnya bersih kembali.

“ Kyra putar lagu yaa, biar lebih semangat bersih-bersihnya” ucap kyra.

Kyra pun membuka isi tas kecilnya dan mengelusrkaan speakernya. Speaker kecil yang dapat dibawa dimana saja dan kapan saja.

Lagu Happy working song sangat cocok untuk keadaan saat ini. Happy woriking song itu merupakan lagu yang ada di film disney berjudul Enchented. Tentang seorang putri di dunia kartun yang masuk ke sumur kan tiba-tiba berada di dunia manusia. Film itu baru ditonton Kyra kemarin di tv.

Mereka memutuskan untuk membagi tugas. Dikarenakan rumah itu memiliki dua lantai termasuk loteng. Jadi rumah itu bisa bersih lebih cepat. Paman membersihkan garasi, Bibi Jingga dan Kyra membersihkan lantai satu, serta Adelio dan Evan membersihkan loteng.

Di mulai dari garasi. Paman menyapu daun-daunnya, membersihkan lumutnya, dan mencuci lantai garasinya. Lalu Kyra menyapu lantai yang sangat berdebu itu sampai bersih sambil bernyanyi dengan riang. Kyra membersihkan lantai seolah-olah tidak ada beban sedikit pun, malah seperti menikmatinya.

“ Semangat banget sih ra bersih-bersihnya.” Ucap Bibi Jingga.

“ Iya dong bii, ini kan rumah ibu. Masa rumah ibu kotor sih. Ibu tuh paling ga suka tempat yang kotor. Jadi Kyra bersihinya harus semangat. Biar kalau ibu mau ke rumah sudah bersih deh rumahnya. Ibu pasti suka. “ ucap Kyra sambil menyapu riang.

Mendengar perkataan Kyra itu bibi Jingga sangat tersentuh. Bibi Jingga langsung menaruh box yang di pegangnya dan memeluk Kyra.

“ Baik banget sih kamu sayang. Ibu kamu pasti bangga sekali punya anak seperti Kyra. Kamu boleh memperlakukan bibi seperti ibu ya sayang. Kamu boleh cerita-cerita sama bibi, jadi teman main juga. “ ucap bibi sambil mengelus-elus rambut Kyra.

“ iya bii. “ ucap Kyra sambil tersenyum.

Paman selesai membersihkan lantai garasi. Lalu mengintip kedalam rumah dan melihat istrinya dan Kura sedang berpelukan.

“ wahh kenapa peluk-pelukan nihh. Paman ikutan dongg. “ ucap paman sambil berjalan masuk.

“ Eitsssssss. Cuci kaki dulu dong pamann. Kyra kan sudah sapu lantainya . “ ucap Kyra sambil menjulurkan tangannya untuk menghentikan paman.

“ Oiyaa, paman lupa hehe. “ ucap paman yang akhirnya mencuci kaki terlebih dahulu.

,,Adelio dan Evan membersihkaan loteng. Loteng itu sangat jarang di pakai sehingga banyak sekali debu bertebaran. Evan masih asyik dengan ponselnya. Karena kesal Adelio mengambil ponselnya, taruh di saku celananya.

“ Vannn, ayo dong bantuin. Main ponsel terus dari tadi. Itu ada tumpukan box bawa turun sana. “ ucap Adelio sedikit membentak .

“ Tckk iya iya. “ ucap Evan lagi-lagi dengan nada jutek.

Evan pun turun kebawah membawa dua box. Box-box itu biasanya berisi baju-baju lama atau barang-barang lama yang di simpan ibu mereka. Satu per satu box itu ia turunkan.

Akhirnya tingggal satu box lagi. Box itu terlihat lebih kecil dari yang lain. Saat diangkat pun sangat ringan, seperti hanya ada satu barang di dalamnya. Warna merah terang pun membuat box itu mencurigakan dan mengundang penasaran Evan. Saat di buka benar saja, di dalamnya hanya ada satu buah buku bersampul coklat. Evan membolak- balikan buku itu tetapi tidak ada tulisan apapun di sampulnya. Saat ingin di buka ....

“ Van sedang apa ? Ko diem saja? Sudah selesai ? “ ucap Adelio yang memperhatikan Evan berdiri di depan tangga sekitar 3 menit.

“ Eh, mmm engga ko hehe “ ucap Evan sambil menyembunyikan buku di belakang badannya.

“ Aku kebawah duluan ya kak. “ Evan memasukan bukunya kedalam sweternya dan berlari kebawah.

“ iya iya “

“ Kenapa dah si Evan. Aneh. “ ucap Adelio dalam hati.

“ Yeyy sudah selesai. “ teriak Kyra bangga.

“ shhhht jangan teriak-teriak ish, berisik. “ jawab Evan jutek.

“ Bersih banget yah rumahnya sekarang. Tidak seperti tadi, kotor banget. Sekarang tinggal tunggu mobil boxnya deh. Abis itu kita pulang yaa. “ ucap paman Farren.

“ Paman ini sudah mau maghrib, makan dulu yuu. “ ucap Adelino.

“ Okedeh ayo. “ ucap paman.

Akhirnya mereka makan di restoran sunda sekalian shalat maghrib. Hari yang melelahkan. Setelah selesai makan Kyra langsung tertidur pulas. Evan pun tertidur setelah bermain ponsel.

~~~~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post