Babi ngepet
Aku tinggal di sebuah perkampungan di desaku, aku tinggal bersama ayah, ibu, dan kedua adik wanitaku, aku memiliki tetangga yang bernama Bu Selvi, dia tinggal di sebuah rumah yang berada persis di sebelah rumahku, Bu Selvi senang sekali membicarakan orang lain (ghibah) bersama dengan ibu ibu lainnya, apalagi jika pagi pagi saat belanja di tukang sayur keliling.
Pagi itu ibuku membeli sayur kepada pak tukang sayur keliling, ibuku tidak sengaja mendengar berita dari Bu Selvi jika semalam ada babi yang berkeliaran di kampung kita, saat Bu Selvi cerita itu banyak tetangga juga tak sengaja melihat babi itu tadi malam, di cerita itu Bu Selvi berkata "aku curiga kalau babi yang tadi malam itu bukan babi hutan biasa, tetapi babi itu adalah babi jadi jadian atau pesugihan babi ngepet" mulai saat itu banyak ibu ibu yang percaya jika babi itu adalah babi jadi jadian atau babi ngepet.
Malam ini aku bermain bersama teman teman komplekku, kita beli makanan di warung yang ada di depan komplek lalu kita duduk di pos yang dekat dengan rumahku, saat itu aku melihat ada Bu Selvi, Bu RT dan ibu ibu lainnya sedang duduk duduk sambil bercerita, aku dan teman temanku ikut duduk di pos itu sambil makan dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Di pos itu, ibu ibu sedang bercerita tentang babi yang kemarin, mereka menceritakan banyak hal hal aneh pada babi itu, dan mereka juga mencurigai tetangga ku yang jarang keluar dari rumahnya, Bu Selvi dan ibu ibu lainnya mempercayai jika babi ngepet itu adalah pak Reza, mereka mencurigai pak Reza karena pak Reza dan istrinya jarang sekali keluar dari rumah dan tidak pernah kelihatan seperti bekerja, walaupun begitu pak reza adalah orang yang kaya.
Pada hari hari berikutnya ada warga yang berhasil menangkap babi itu, mereka tidak hanya sekedar menangkap tetapi mereka juga sekalian memukuli babi itu hingga tewas, mereka melakukan itu karena mereka percaya bahwa itu adalah babi jadi jadian pak Reza, setelah mendengar kabar itu banyak warga berdatangan dan termasuk Pak RT juga datang ke sana.
Pak RT pun berkata "kita tidak boleh berprasangka buruk dulu kalau tidak ada bukti yang benar benar valid, jadi mending kita bicarakan saja secara baik baik kepada pak Reza tentang kejadian ini" keesokan harinya pak RT pun bersama dengan tetangga ku yang menangkap babi itu dan bersama Bu Selvi datang ke rumah pak Reza dan membicarakan hal ini secara baik baik, dan ternyata Bu Selvi salah tentang tuduhan kepada pak Reza itu dan ternyata pak Reza mengaku dia adalah pemilik sebuah hotel dan restoran yang ada di kota.
Dari kejadian ini kita bisa menyimpulkan jika berprasangka buruk itu tidak boleh karena belum tentu benar dan bisa menjadi fitnah, dan dari setiap kejadian kita bisa menyelesaikan nya secara baik baik dan tanpa emosi agar tidak terjadi keributan dan agar dapat saling memaafkan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar