KELU DAN PASRAH
Sekali lagi,
Bibirmu mengucapkan kalimat kasar
Saat pikiranmu di tutupi kesalahpahaman
Bukan pertama kali,
Kau kembali menggores luka di hati ini,
Sebab yang kau mau tak sanggup ku penuhi
Kali ini aku mencoba mengalah
Yang kulakukan entah keberapa kalinya
Berharap menjadi yang terakhir kali,
Aku mencoba untuk bersabar
Tak tahukah dirimu?
Bahwa sepasang telinga ini lelah mendengar kalimat kasarmu padaku.
Sadarkah dirimu?
Kalbu ini sudah rapuh untuk sekedar menerima permintaan maaf palsumu
Pahamkah dirimu?
Fisik dan raga ini sakit menahan pukulanmu saat kau marah.
Kembali lagi ke semula,
Aku memaafkanmu.
Dan kau pastinya akan mengulangi salahmu
Aku kembali menjadi orang bodoh.
Yang hilang amarah kalau kau memohon dengan rayuan manismu
Seakan tak jera,
Aku kembali percaya padamu
Dan mencoba sekali lagi untuk memahami maksudmu
Seperti itu.
Seakan tak muak.
Seakan tak menyesal.
Aku menyayangimu dengan tulus segenap dan sepenuh hati.
Kau melihatku setengah dan seberapa.
Kau dan aku sedang terjebak.
Sayang namun saling menyakiti.
Kau dengan egomu,
Aku dengan cintaku.
Kita tahu,
Tapi kita bodoh
Setelah semua yang lalu,
Kau dan aku kembali menjadi "kita"
Kita kembali berbaikan,
Namun kita berdua sadar, kata "baik" itu tak berlaku untuk kita
Entah sampai kapan,
Kita berbaikan dalam ikatan sembilu ini.
Tidak ada yang tahu pasti,
Tak juga aku,
Apalagi dirimu.
Sebuah goresan yang tercipta tanpa sengaja malam ini. Ide dan temanyapun tak sengaja diusulkan oleh teman saya. Jujur, hasil akhirnya melesat dan agak berbeda dengan temanya.
Isi puisi ini lebih banyak bercerita tentang pasangan muda mudi yang terjebak hubungan toxic. Sama-sama tak ingin saling melepaskan, namun selalu saling menyakiti satu sama lain dan kebanyakan bertahan dengan kedok "cinta"
Semoga kita dijauhkan dari hubungan toxic. Entah dalam keluarga, pertemanan apalagi relationship.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar