Perpustakaan dan Januari (hari ke-1)
Apa sih yang dipikirkan remaja SMA? Sebagian besar pasti pacaran kan. Begitu pula dengan gadis remaja berusia 16 tahun ini, dia juga sedang dalam masa kasmaran, dia gadis normal.
Tetapi bukan berarti gadis ini tidak ragu-ragu untuk pacaran, dia takut jika tidak bisa fokus belajar, dia takut ketinggalan pelajaran, apalagi dia berada dikelas unggulan.
Dan pada suatu hari, disaat dia sedang bertugas menjadi pustakawan, dia bertemu seorang remaja laki-laki yang juga seumuran dengannya. Remaja itu tinggi, berkulit putih dan bersurai hitam, tidak lupa dengan mata yang agak sipit, dan entah kenapa gadis yang sedang bertugas itu secara tidak sengaja jadi memperhatikan remaja laki-laki ini.
Saat remaja laki-laki ini datang ke meja peminjaman buku, gadis yang menjaga meja itu bertanya "Hai, kamu kelas satu juga ya? Kenalin, namaku Elisa", remaja laki-laki ini menjawab singkat "Aku Orion" dengan nada datar. "Senang berkenalan denganmu Orion, kamu biasanya emang sering datang kesini yah, dilihat dari buku absen kamu hampir setiap hari datang kesini untuk meminjam buku" Elisa mencari topik agar suasana tidak terlalu canggung dan sepi, tapi hanya dijawab dengan anggukan oleh Orion. Elisa tidak kaget karena pada dasarnya Orion memang kelihatan cuek dan tidak suka banyak bicara.
*Bel masuk kelas berbunyi
"Oh sudah bel masuk ternyata, sampai bertemu lagi ya Orion" Elisa. Disaat pelajaran Elisa tidak terlalu fokus pada pelajaran, tidak seperti biasanya. Dia sedang sibuk melamun memikirkan perbincangan singkatnya dengan Orion, baginya perbincangan singkat itu berarti bagi Elisa.
Sepulang sekolah, seperti biasa Elisa langsung menuju kamarnya yang sudah rapih karena sejak tadi pagi sudah dia rapikan, yang membuatnya berbeda ialah hari ini Elisa sedang memikirkan Orion saat berbincang dengannya, mengandai-andai jika suatu saat nanti mereka berpacaran, itu berlebihan, bukan?. Apakah perasaan Orion juga demikian? Ternyata tidak, Orion memang sedang ada rasa, tetapi bukan untuk Elisa.
Sudah berbulan-bulan mereka menjadi kenalan yang lumayan akrab karena mereka juga sering ketemu, sampai akhirnya Elisa bertanya serius kepada Orion "Orion... Sebenarnya sudah sejak lama perasaan ini kupendam sendiri, aku mengumpulkan keberanian untuk hari ini, kupikir ini tidak bisa kupendam terlalu lama, ada saatnya untuk kukatakan kepadamu, Orion, aku ada perasaan ke kamu, aku mengatakan ini hanya untuk melepaskan perasaan yang selama ini kupendam, jika perasaan ini tidak terbalaskan, tidak apa-apa kok." Perasaan Elisa saat ini campur aduk, antara lega dan cemas, dia mengatakan semua yang dia simpan selama ini dan sedikit berharap agar perasaan dia diterima dan dibalas oleh Orion. "Iya, makasih ya, sebenarnya aku tau bahwa selama ini kamu menyimpan perasaan itu untukku, tapi maaf ya El, tapi aku juga sudah punya seseorang yang kusukai, tapi bukan kamu, dan lagi, aku nggak berhak mendapatkanmu, kamu kelas unggulan kan?, Aku tidak ada apa-apanya denganmu, perbandingan level kita terlalu jauh, kamu terlalu jauh untuk kugapai, ini demi kebaikanmu." Saat itu, perasaan Elisa menjadi semakin kacau, dia tahu ini akan terjadi, tapi dia tetap tidak bisa menahan rasa sedihnya, tapi dibalik rasa sedih itu, karena perkataan Orion itu dia sadar akan tanggung jawab yang hampir dia lupakan, dia masih kelas satu SMA, dia masih berkewajiban untuk belajar, masa depannya masih panjang, 'nggak worth it' kan kalau tanggung jawab itu dia lepaskan hanya untuk pacaran?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar