Horror #2
YANG SUDAH LALU
HORROR #2
*
"ahkk!! Nenek sssakit!"
5 tahun yang lalu
"Mamah, mamah kemana?, Kemana?" Tanya gadis kecil berambut kecoklatan. Ah, umurnya masih 5 tahun. Kita mau kemana sih?" Tanya sang kakak lelaki yang berumur 10 tahun. " Emmm kemana ya...? " Sang mama melihat kearah sekeliling. "Ah disitu saja! Papa, berhenti!" "Yasmine, Fathir, Aminah turun dulu yuk.." 3 putra feri itu mengganguk bersamaan.
Mereka segera turun, dan mendapati sang mama yang sedikit mengerucutkan bibirnya. Perlahan mama berjongkok, " Sayang, toko roti nya agak jauh,, tadi sih mama pengen beli roti, jadi kalian tunggu disini dulu yah? Gapapa kan? " Terang mama. " Iya mah" jawab Yasmine mewakili mereka bertiga" pintar,, ok, mine, adik adik nya di jaga yah"
Aminah sedikit memiringkan kepalanya. Akhir dari ucapan sang mama, ia mengetahui bahwa mamanya mengecilkan suara nya. Dan tampak tersirat rasa khawatir serta sendu di wajah cantik mama nya.
" Mama,mama kesini lagi kan?" Sang mama tertegun, entah mengapa air mata nya mengalir begitu saja. " Mama kasana dulu ya, jangan kemana mana.." ucapnya sambil mencium kening sang bungsu, lalu berlari meninggal kan mereka bertiga.
Tetiba mobil papa bergerak, mengikuti arah mama berjalan " papa!" Seru Yasmine. "Papa! Papa!" Mereka bertiga berupaya mengejar mobil yang malah menambah kecepatan nya.
Tepat setelah itu, sang bungsu terjatuh, dan meringis kesakitan"Papa sakit!" Seru nya. Mata nya berkaca kaca, sedang mama nya menutup mulut dan hendak mendekat. Mobil berhenti tepat di sebelah mama. Lalu menarik mama masuk kedalamnya. Entah keajaiban apa,Aminah bisa melihat bahwa sang ayah sedang mengalirkan air mata nya.
Aminah tertegun, pasalnya ayah nya tampak seperti tak pernyah menangis. Tapi hari ini, ia melihat dengan jelas hal itu terjadi." Papah! Mama ! Tunggu! " Seru nya kembali berlari.mereka berlari hingg kabut asap semakin tebal, dan menghilangkan mobil putih orangtua mereka. Seakan mobil putih itu menyatu dengan asap, bersekongkol supaya 3 keturunan mahardika ini putus asa.
Dan benar saja, mereka terpaku menatap mobil yang bayangnya sendiri pun tertutup kabut. Fathir menggeram, mengepalkan tangan kanan nya. Yasmine mengeratkan gandengannya dengan Aminah, sedang Aminah sendiri mematung ditempat.
Sedetik kemudian ia menatap kearah kakak perempuannya. Tampak butiran kristal bening mengalir di sana.pupil gadis bungsu itu membesar. "Kak mine," lirih nya. Matanya pun tak jauh berbeda, meski masih ia tahan supaya bendungan air mata nya tidak mengalir membasahi pipinya.
"Aminah" yasmine mengusap air matanya. Lalu ia berjongkok dan tersenyum."ini dekat dengan rumah Tante mira, kita kesana ya?" Pintanya lembut. Aminah sedikit melirik kearah kabut tebal di hadapannya. Lalu segera mengangguk mengikuti kakak tertua nya.
"Ayo Fathir," ucap Yasmine lirih. Ia tahu sekarang ia sudah harus menjaga mereka berdua, karena mama sudah menitipkannya sejak lama.
****°****
2 tahun yang lalu
"kakak kita ke rumah nenek?" Tanya Aminah takut takut. "Iya minah, nanti Aminah disamping kakak Fathir aja, gpp ko" jawab kakaknya lembut. Aminah menganggukkan kepalanya manis, menggiyakan.
Dan saat sampai disana,, "Nenek!"seru Fathir yang berumur 13 tahun. Sang nenek mencekik adik kecilnya, saat ia sedang lengah. "Dimana annisah sayang?"tanya nenek membuat Amimah semakin takut "s..sakit" " dimana!" Seru nenek semakin menjadi jadi. " Aminah ttidak tau.." " jawab yang jujur!!" " Hiks... Aaminah tidak ttau"
"Jangan berbohong!" Pupil mata aminah membesar, kurang cukupkah ia meyakinkan neneknya? Seorang gadis lugu berurur 8 tahun menangis di hadapan nenek nya karena tuduhan yang bahkan tak pernah ia ketahui, apa nenek nya masih belum percaya?!
"Dimana..!?""AMINAH TIDAK TAU! AMINAH TIDAK PERNAH DIBERITAHU! AMINAH ! AMINAH..."gadis itu terkulai lemas, di hadapan sang nenek yang berhenti mencekik nya. "Aamiinah?" Lirih neneknya. Ia mengelus lembut pipi cucu nya itu." M,maafkan nenek...sayang" lirih nya seraya memeluk erat gadis kecil yang pingsan itu.
*****°*****
saat ini
'bbernafas,, aku tak bisa bernafas,, 'lirih aminah yang berumur 10 tahun."nenek! Lepaskan aminah nek!" Seru Yasmine. " Nenek!" "Aminah mau dilepas?" Aminah mengganguk lemah" kasih tau nenek, dimana annisah sayang? " Tanya nenek lagi. "Aa minah,, tidd ak tau nek" "ja..!?" " Tapi aminah mau.. men cari a..annisah.. t..olong k..kasih tau aminah, s..siapa ann..niisah" nenek ternganga.
Ia melepaskan aminah, tapi aminah ternyata keburu pingsan.
"A..minah?"aminah mendengar nya, familiar, suara lembut nan halus milik istri dari putra bungsu sang Mahardika. "Ma...mah?"
°°°°°°
To be continued
Bersambung
Gimana ceritanya? Aneh ya? Ini belum masuk horror si,, tapi kuusahakan chap 3 ada horror nya, tunggu ya
(づ。◕‿‿◕。)づKomen
(づ。◕‿‿◕。)づfollow
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut yah Ziz
Siap