Horror #14 Annisah Mahardika pt.2
Horror 14 Annisah Mahardika pt. 2
Azizah ( azie )
Typo mulai aktif ya bund:) eh bentar, readers ini cewek pa cowok sih?
×××××××××××
Fathir meraba raba ukiran manis yang collab dengan seram samadenganya estehtique itu. Jemari panjang nan lentik bak jari perempuan itu berhenti sejenak. Ia nampak berpikir kecil.
"Nenek" ia menggangkat wajah nya. "Hm?" Ulang Satoru menelan ludah nya. "Nenek" ulang Fathir kesal. "Iya denger bang. Tapi maksud dia itu nanya" sindir Yasmine.
Aminah mengganguk. " Iya kak. Lagian dari tadi nenek ngga disini lo? Cuma ada kita tauk" protes nya. Satoru mengganguk kecil. "Emang buat apa nenek kalian cakar cakr lantai?" Tanya nya ikut ikutan menyentuh goresan di lantai.
"Ya emang bener juga sih, tapi maksud ku juga ngga gitu" Aminah mengernyit. " Ini kan mungkin aja gangguan dari cewe iseng itu" Yasmine memicingkan mata. Sedangkan Aminah dan Yukime saling pandang walaupun hanya sesaat.
°°°°°°°°°°°°°°°°âˆ†°°°°°°°°°°°°°°°°°
Pandangan pertama awal aku berjumpa~
°°°°°°°°°°°°°°°°âˆ†°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Cewek iseng?" Ulang Yukime mengernyit. " Gwsah geer, apalagi kepedean. Yang ku maksud bukan kamu" sindir Fathir membuat kedua sudut bibir Yukime ditarik ke bawah.
"Kalian beneran ngga kenal?" Mereka semua menggeleng cepat. "hantu cewe iseng itu lo. Siapa namanya?" Fathir berdecih.
"Fathir!" Yasmine menyorotkan matanya tajam menusuk. Mungkin Fathir belum sadar, yang ia bicarakan ini adalah adik nya sendiri, kembaran Aminah Mahardika. Meski hanya kemungkinan besar.
"Iyakan? Itu mungkin. Sejak kita kesini taun ini penyeranganya makin sering" lanjut Fathir. Aminah mengganguk mangut. "mungkin" gumam nya. " Gmana kamu tau itu?" Faruq memiringkan kepalanya. Fathir menghela napas. "Satu, di foto ini, Annisah, terus terusan di deket nenek"
"Selain itu, Nenek suka tanya tanya soal Annisah kan? Padahal kita kenal aja engga mungkin ada sih" volume suara Fathir mengecil di akhir kalimat. Dan melirik seseorang.
Tapi Aminah masih bisa mendengar nya. Positive thinking aja, ia menggangap yang dibicarakan Fathir itu keluarga Satoru. Tapi yang dilirik Fathir adalah faruq dan Yasmine, karena tempat duduk mereka yang dekat.
"Tapi itu bisa dipatahkan kalo ada satu orang disini yang sengaja ngelakuin itu kan?" Ujar Faruq ragu. "Bener, tapi siapa dan buat apa? Lagian, waktu nya ngga sempat. Kuku kita, pendek semua kan?" Fathir menunjukkan jemari nya sendiri.
"Ah iya" celetuk Yukime. "Pasti sakit garuk garuk lantai" sahut Nagisa yang sedari tadi diam. Membuat Aminah dan Yukime tertawa kecil, dan Yasmine yang mengulum senyum.
Fathir menatap goresan tangan itu dengan sorot kesal. Hei ini membingungkan. "Kamu yakin bakal di jawab?" Tanya Yasmine. " Yah mungkin, enggak." "Terus?" " Berharap sedikit ngga apa kan?" Fathir tersenyum. Tumben. "jan banyak berharap. Nanti jatuh sakit" bisik Yukime. Membuat Fathir menggulirkan manik nya.
emang cewe
KENAPA KALO CEWE? IRI LO?
saat ini aut sedang pusing. Anggap saja tulisan ini ngga ada.
"Iyah saya tau. Terserah " balas Fathir. Membuat Yukime tertawa kecil. " Hei, malah bisik bisik mesra. Bro, jatuhin bibir lo dari adik gue" seruan kecil faruq membuyarkan bisak bisik Yukime dan Fathir.
Sekaligus membuat Fathir kembali memutar bola matanya. Ia malas dengan drama gaje yang author selipkan di cerita ini. Tidak sadarkah ia bahwa ia sama saja?
"Emang kita jadi tanya sama nenek kamu? Ngeri juga" Faruq menatap Aminah. "Ya itu kan sesatu satu nya cara kak, mo gmana lagi?" Aminah sedikit bergumam. "Ga berani?" Ledek Fathir.
"Engga bukan gitu bro, tapi kan masuk masuk kamar orang ngga baik, ngga sopan" balas Faruq. "Tapi""ei udah udah malah panjang masalahnya ini gmana?" lerai Yukime.
"Ya ini masalah keluarga kita juga kan, kita aja yang masuk" usul Yasmine. Aminah menggiyakan. "Iya, ini juga awal mula nya orang orang aneh masuk ke keluarga kita" desahan kecil Fathir menampar Faruq secara lahir batin.
"Ya masalah kita ngga mungkin ditelantarin kan?" Canda Yasmine. Fathir hanya menunduk binggung. "Ok, jadi yang masuk, aku, Fathir, sama Aminah ya?" Lanjut nya setelah mengghela napas nya panjang panjang.
Dan itu keputusan mutlak. Membuat beberapa dari mereka merasa sesak dan berdegup kencang tiba-tiba.(kek disko gtuh ya?) "Jadi kapan mulai nya?" Yukime menatap tokoh yang bertanya dengan sedatar datar nya.
"3 abad lagi. Ya menurut kamu bang?" Kesal nya.
::::::::::::::::::::::
"Yang ini? " Tanya Faruq sambil menunjuk pintu kayu berukir beberapa bunga melati kecil. Aminah dan Fathir mengganguk kecil, mengetuk pintu itu pelan.
Seseorang didalam menyuruh mereka masuk, membuat mereka melangkah kan kaki nya memasuki kamar. Meninggalkan Faruq, Yukime, Nagisa dan Satoru disana.Diikuti Yasmine. Setelah masuk, mereka menemukan nenek mereka disana, di balkon kamar itu.
Sorot dingin matanya saat tubuh nya berbalik, diiringi suara yang cukup serak. "Kenapa?" Tubuh Aminah bergetar kuat. Cukup takut kan kejadian yang sudah lalu. "Nenek tanya kenapa, dijawab atau engga?" Ulang nenek dengan wajah nya yang makin menyeramkan.
" Nenek, kenal siapa ini?" Fathir menunjukkan 1 foto, membuat nenek memincingkan matanya. "Annisah" lirihan nenek terdengar. Tangan nya beranjak meraih foto itu, mengecup nya bak cincin nikah ny.(ngawur;v)
"Jadi siapa Annisah?" Aminah menatap nenek nya takut takut. Bebek nya bersmrik aneh, berjalan mendekati Aminah dengan seringai an yang bertahan di wajah nya. Jemari lentik nya dengan beberapa kuku yang tersisa menyentuh dagu Aminah.( I gamawu gelay)
"kamu, mau tanya siapa Annisah?" Aminah merutuki kepalnya yang mengganguk ragu. Senyuman mengerikan berubah menjadi kekehan mistis, membuat suara suara aneh memenuhi kamar ini.
Tawa nenek kian keras, lantai tempat mereka berpijak teraliri air hitam pekat. Mata Aminah terbelalak, menatap mulut nenek yang tersobek, mendekat ke telinga nya. Darah kental menyapa daun telinga milik nya.
"Cantiknya nenek,sang kesayangan, putri Mahardika" tubuh Aminah berhenti bergetar, meninggal kan ulangan bisikan itu keluar dari lisannya. Tubuh nya terjatuh ke lantai, terduduk lemas.
Meninggalkan nenek yang tersenyum aneh, dan kamar yang hancur berantakan. Meja dan kursi yang jungkir balik, buku buku yang berserakan, cermin yang pecah penuh darah.
:::::::::::::
Fathir: Author, kapan anda tidak merusak rumah kami lagi?
:::::::::::::::
Fathir menepuk nepuk pipi Aminah pelan membuat Aminah terkejut, tersadar dari lamunanya. Nenek yang berbisik berjalan menjauh, kembali kearah balkon. "Keluar" serunya melemparkan vas bunga besar di dekat nya.
(Kasian vas nya. Nenek nya jga, mana masih tua)
Fathir menarik tubuh Adik nya keluar, kemdali meninggal kan Yasmine. Kasian. Nafas nya terengah, menatap Satoru dan Yukime menatap mereka khawatir.
"Kenapa?" Faruq mengambil kotak yang tergantung di pinggiran lorong rumah. " Cewe itu, masih berulah" geram Fathir. Faruq menempelkan plester di luka Aminah. "Iya kita tau. Tadi, pintunya kekunci. Jadi gmana?"
Fathir menatap wajah lelah Aminah sejenak. " Kita lanjut besok, kalau kalian datang." Faruq mengganguk. Ia faham jika mereka datang pun ngga ada gunanya:v di tinggal aja.
°°°°°°°°°°°°°
"Kita pulang" seru faruq melambai. Fathir dan Yasmine berada di depan rumah ini, setelah mengistirahatkan Aminah. Fathir melirik Yasmine sesaat, sebelum kembali menatap kepergian keluarga aneh itu.
Setelah bayangan mereka hilang, Fathir berbalik. Ia menghela napas nya panjang. "Hei Mine," Yasmine ikut berbalik. "Aku, punya prediksi" Yasmine mendekat, saat Fathir bergumam,sambil memasukkan tangannya ke saku jaket.
"Yang lakuin itu tadi, kamu kan?"Meninggalkan seringaian di wajah Yasmine.
"Kalau iya, kenapa?"
°°°°°°°°°°°°°°°
To be Continued
Maap lama ga upp🙇🙇🙇 ini aku up gaess ok bay
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut kak!,Mangat!,Kakak,Aku jadi lupa yang kata cerpen satu lagi,Hihihi :)
Wkwkwkkw ok kamu juga ya mangat ok?
Ok!
Makasih kak!!!!
Macama!
Thanks, mangat berkarya!!
Iyh kembali for yu jga