Ayudya Zahrah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ringkasan cerita Laskar Pelangi dan Jurnal Membaca

Ringkasan cerita Laskar Pelangi dan Jurnal Membaca

Laskar Pelangi 

Novel Laskar Pelangi mengisahkan perjalanan hidup sepuluh anak dari keluarga kurang mampu yang bersekolah di sekolah Muhammadiyah. Cerita ini terjadi di Desa Gantung, Belitong Timur dan berlatar budaya Melayu Belitong.

Cerita dimulai saat sekolah Muhammadiyah terancam ditutup karena kurangnya jumlah siswa. Namun, penutupan tersebut dibatalkan karena pada saat-saat terakhir datang satu siswa bernama Harun yang akhirnya melengkapi syarat minimal jumlah siswa yakni sepuluh anak.

Novel ini memiliki tokoh utama para siswa di sekolah Muhammadiyah yakni Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Dikarenakan mereka senang memandangi pelangi, guru mereka yang bernama Bu Mus menyebutnya dengan kelompok “Laskar Pelangi”.

Mereka hidup dalam komunitas tambang di Belitung, di mana pendidikan hanya tersedia bagi anak-anak pegawai PN Timah yang memiliki pangkat. Fasilitas yang memadai pun hanya bisa diakses oleh orang-orang dengan kelas sosial tertentu.

Pada dasarnya, meskipun pulau Belitung kaya akan timah, ekonomi dan pendidikan di sana sangatlah tertinggal. Namun, anak-anak dari kelompok “Laskar Pelangi” ini tidak menyerah dan mempertahankan semangat belajar yang luar biasa.

Mereka berjuang untuk menjaga sekolah agar tetap beroperasi. Di tengah segala keterbatasan, mereka juga berupaya untuk menjadi berprestasi untuk membanggakan sekolah. Pencapaian mereka terlibat dalam beberapa momen, seperti penampilan tarian spektakuler karya Mahar dalam festival 17 Agustus dan kemenangan Lintang dalam lomba cerdas cermat. Novel ini menekankan pesan yang kuat, yaitu bahwa kemiskinan bukanlah penanda ketidakmampuan. Dalam cerita ini, pendidikan menjadi kunci untuk mengatasi keterbatasan tersebut.

Laskar Pelangi menggambarkan kisah persahabatan yang dipenuhi tawa dan tangis. Dibalut dengan cerita persahabatan, termuat kisah mengharukan tentang kesulitan yang dialami ayah Lintang hingga memaksa “Einstein kecil” untuk putus sekolah. Namun, kisah mereka dilanjutkan dua belas tahun kemudian, dengan pencapaian luar biasa yang membuat masing-masing anggota Laskar Pelangi berhasil mencapai impian mereka.

Novel ini akhirnya menjadi sebuah cerita inspiratif tentang semangat, persahabatan, dan tekad untuk meraih cita-cita, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan. Keseluruhan cerita juga mencerminkan kekayaan sosial dan budaya masyarakat Belitung, yang membentuk latar belakang yang kuat untuk kisah penuh inspirasi ini.

 

Jurnal membaca 

Judul Buku : Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hinata

Editor : -

Penata Letak : -

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun Terbit : Tahun 2005/2008

Jumlah Halaman : 529 halaman

Informasi lain : Buku ini telah meraih prestasi, serta masuk menjadi bagian dari daftar internasional. Telah diterjemahkan kedalam 40 bahasa asing.

Sinopsis laskar pelangi :

Laskar Pelangi mengambil latar belakang di desa Gantong, sebuah desa kecil yang terletak di Pulau Belitong. Desa ini dilanda kemiskinan dan kesulitan ekonomi. Di tengah kondisi tersebut, sekelompok anak-anak bersemangat tinggi berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Anak-anak ini tergabung dalam kelompok yang mereka sebut "Laskar Pelangi". Mereka dipimpin oleh seorang guru yang peduli, Ibu Muslimah, yang berusaha keras untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi mereka, meskipun dengan berbagai keterbatasan.

Permasalahan yang dialami tokoh :

A. Kemiskinan dan kekurangan fasilitas pendidikan

Anak anak disekolah mereka menghadapi kondisi serta kekurangan, mulai dari fasilitas sekolah yang rusak hingga kekurangan bahan ajar.

B. Kesulitan ekonomi keluarga

Beberapa anak, termasuk Lintang, menghadapi masalah ekonomi dikeluarga mereka yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk terus bersekolah.

 

Langkah yang dilakukan tokoh untuk keluar dari masalah :

A. Semangat belajar dan ketekunan

Ikal dan teman temannya terus belajar dengan tekun dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendapatkan ilmu, meski dengan keterbatasan.

B. Dukungan dari guru dan komunitas 

Mereka membuat dukungan dari Bu Mus, guru mereka yang berkomitmen dan peduli, serta dukungan dari komunitas sekitar.

C. Berusaha dan bekerja keras

Lintang dan teman temannya tidak hanya belajar disekolah, tetapi juga bekerja keras diluar sekolah untuk membantu keluarga mereka dan mencari cara untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post