BAB II
2. Kasih Sayang yang selalu ber dua
Setelah celakaan itu terjadi anak pertama mereka”Neli”pun pamit untuk pulang karena ada hal penting lainya.setelah nenek ipong tahu bahwa kakek inyong terkena diabetes, kasih sayang dari nenek ipong selama ini pun makin bertambah dan kehawatiran nenek ipong yang berlebihan .kakek inyong pun juga semakin sayang dan “makin BUCIN”nenek ipong pun merawat kakek inyong dengan sekuat tenaganya agar kakek ipong bisa sembuh dan pulih kembali seperti dulu! Nenek ipong berkata”kakek ayo minum obat mu agar kau bisa sembuh “jawab Kakek inyong “iya nenek aku akan sembuh jika di rawat dengan kamu yang cantik,hormat,dan prhatian pada suaminya”nenek inyong “bisa aja kamu”
Malam pun tiba,nenek ipong terdengar suar jeritan dari kamar kakek inyong terjerit”tolong…..tolong aku…..”nenk ipong pun bergegas berlarih mebnuju kakek inyong dan ternyata kakek inyong jatuh dari betap kamar mandi kamarnya,hingga ia pingsan dan kepalanya luka!
Dan akhirnya dilarikan di rumah sakit, dan dokter berkata untuk kakek inyong di rawat inap.dan akhirnya nenek ipong pun setujuh “yah”kata nenek ipong dengan tegas,walau kakek inyong di rawat di tempat VIP nenk ipong oun tak pernah berhenti merawat dan memperhatikan kakek inyong dua kali dua puluh empat jam .tak lama setelah di rawat beberapa hari di rumah sakit kakek inyong pun sembuh dan di perbolehkan pulang dengan syarat melakukan kontrol setiap harinya dan akhirnya pun sembuh,nnenek ipon pun bahagia
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar