Persahabatan
disore hari,ada gadis kecil berlari ke arahku,lalu dia berkata "ayolah ana kita sudah terlambat" .kenalkan ia adalah sahabat kecilku,dari kecil kita selalu terus bersama-sama,rumah kita pun tidak terlalu jauh hanya terhalang oleh beberapa rumah.Sore itu kita akan mengaji di masjid bersama-sama,"cepat lahh ana!! Kamu lambat sekali,kita sudah terlambat ini!!".sebut aura. Sampailah kita berdua di masjid, orang-orang sudah mulai mengaji sedangkan kita berdua baru saja datang. "aku takut di marahi sama kiai na..". lirih aura sambil sedikit bergetar ketakutan.
"tidak apa-apa satai saja nanti bilang yang sejujurnya saja kenapa kita bisa terlambat". Kata ku sambil menenangkan aura. Waktu pulang pun tiba,kita berdua tidak langsung pulang, aura mengajak ku jajan di warung dekat masjid dan bermain bersama teman-teman yang lainnya, kami bermain hingga tidak menyadari bahwa hari sudah mulai larut.
Aku mengajak ana untuk pulang, lalu kami pamit kepada teman yang lain sambil mengucapkan salam.
"Teman teman, hari sudah mulai malam. aku takut ibu ku menghawatirkan ku di rumah, aku dan ana akan pulang segera. Assalamualaikum" ucap ku sambil melambaikan tangan kepada mereka.
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak, sembari membalas lambaian tangan ku.
Perjalanan pulang kami di selingi dengan obrolan ringan dan canda tawa, aku menyapa orang yang aku kenal ketika berpapasan.
Kami membicarakan banyak hal, hinga tidak terasa bahwa kita hampir sampai ke rumah.
aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badanku. Setelah beberapa saat, aku keluar dari kamar mandi dengan piyama tidur yang sudah aku kenakan dan handuk yang membungkus rambut ku. aku duduk di tepian kasur sambil menggosok handuk ke rambut ku agar cepat kering, setelah semua selesai aku menaiki tempat tidur.
aku merebahkan diri dengan terlentang, ku tatap langit-langit kamar ku yang berwarna putih itu.
Pikiran ku menerawang jauh, aku bertanya-tanya pada diriku,salah satunya, bagaimana kehidupan ku di masa depan? dan aku menemukan jawaban atas pertanyaan itu. aku ingin sukses dan aku akan mengusahakan itu. ya, pasti aku bisa. aku tersenyum memikirkan itu.
rasa kantuk mulai merenggut, perlahan mataku terasa memberat. aku memposisikan tubuh ku agar miring menghadap ke kanan, lalu aku terlelap dengan senyum tipis yang tersemat di bibir ku.
***
Pagi hari tiba, matahari menyingsing dari ufuk timur. Kokokan ayam sudah terdengar, sekarang pukul 06.20. aku sudah bangun dari tidurku, baju seragam sudah melekat di tubuhku. aku memperbaiki kembali pucuk hijab ku.ketika aku lagi bercermin untuk merapihkan kembali penampilanku terdengar dari luar teriakan ibuku yang memanggil untuk sarapan. "naa...ayo sarapan dulu,ibu sudah menyiapkan makanan kesukaan kamu nih".teriakan ibu dari luar. " iyaa sebentar ibuu,ana lagi siap-siap dulu".sahut ku dari dalam kamar.
Setelah sarapan aku menghampiri ibu ku untuk berpamitan.
"Bu, ana mau berangkat sekarang." Ucapku sambil menyodorkan tangan untuk menyalami ibu.
"Hati-hati ya, tingkatkan lagi semangat belajar mu agar kelak di masa depan mama bisa melihat anak mama ini sukses" kata sang ibu sembari menerima salaman dari ku. Ibu mengecup pelipis ku dengan penuh sayang.
"Ayah mana Bu?aku tidak melihat ayah" aku melemparkan pandangan ku menyapu halaman rumah untuk mencari keberadaan ayah, namun nihil. ayah tidak ada di halaman rumah.
"Ayah mu sedang di halaman belakang na, lagi sibuk sama kuda nya tuh." Ujar ibu dengan sedikit jenaka. ibu terkekeh kecil.
Aku menoleh ke arah belakang rumah.
"Yasudah Bu, aku pamit ya." Aku pun pergi meninggalkan kediaman ku.
Ketika aku sedang membuka pintu,ternyata diluar ada sahabatku tercinta yang sudah menunggu."let's go... anaa".
5 tahun kemudian
waktu terus berjalan begitu cepat.aku harus meninggalkan kampung tercintaku,dimana kampung itu adalah tempat aku tumbuh dan tinggal hingga kini.aku harus menempuh cita-cita ku lebih jauh.
"na... ini sudah pukul berapa,nanti pesawat mu tertinggal".teriakan ibuku dari luar
"Iya ibuu ku... sebentar aku lagi siap-siap dulu".kataku sambil merapihkan rambut.
aku pun berpamitan kepada ibu dan ayah.sayangnya aku tidak bisa berpamitan yang terakhir kalinya kepada sahabatku,rasanya sangat sedih karena tidak bisa melihat aura untuk terakhir kalinya,karena aura sekarang sudah memulai hidup barunya di kota besar."ya Allah semoga aku bisa bertemu lagi dengan aura sahabatku,dimanapun itu berada ya Allah".ucapku di dalam hati
setelah selesai berpamitan dengan keluarga, dari kejauhan sudah terlihat ada mobil yang menuju rumahku, ternyata itu mobil taksi yang ku yang sudah datang,aku langsung menaiki mobil itu."dah.. ibu,ayah.. sehat-sehat yaa,tunggu aku kembali dengan uang banyak di koper ku,hehehe". candaku dengan tersenyum riang, aku melambaikan tangan pada ayah dan ibu. Mobil telah berjalan, aku menghela nafas.
"Ayah ibu, aku berjanji akan kembali setelah sukses!"
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar