Awal
Aku segera membuang jauh-jauh pikiranku setelah tak sengaja mendengar perbisikan mereka. Tiba saatnya kami pulang, waktu menunjukan pukul 09.30 malam. Kami segera pulang, karena aku tidak mau terlalu larut malam berada diluar rumah. Sepanjang perjalanan kami berbincang sembari bercanda satu sama lain,dan akhirnya aku pun sampai dirumah dan turun dari mobil Sandria.
Aku : " San makasih ya, oh ya makasi juga Hen"
Mahendra : "iya sama-sama, kita pulang dulu ya"
Sandria : "bye Al"
Aku : " bye hati-hati ya"
Setelah berpamitan aku pun masuk kedalam rumah dan mengganti pakaianku menjadi pakaian tidur, mencuci muka, lalu beristirahat diranjangku. Akhirnya usaha ini segera terwujud, aku sangat legah setelah mendapat pinjaman modal dari Mahendra dan aku harap usahaku dan Sandria akan berjalan dengan baik.
Aku duduk diranjang sembari membuka handphoneku dan menelpon Sandria.
Aku : "Halo San".
Sandria : " iya Al kenapa?".
Aku : "kan ini awal usaha kita,gimana besok kita mulai beli bahan perlengkapan buat usaha kita? Besok kan kita libur " Tanyaku.
Sandria : "boleh, mau jam berapa Al?".
Aku : "jam 10 pagi gimana San?".
Sandria : " yaudah boleh deh gass".
Aku : " yaudah deh see ya".
Sandria : "see ya"
Setelah perbincangan kami aku mendapat notifikasi dari instagram, "dede.mahendra mulai mengikutimu" , oalah dia rupanya. Aku pun memfollback akun instagramnya tersebut. Setelah aku memfollback akun instagramnya, aku putuskan untuk tidur karena hari sudah larut malam.
Dipagi hari aku sempatkan diri untuk berolahraga dan juga sarapan. Setelah itu aku pergi mandi dan bersiap-siap akan pergi membeli bahan untuk usaha kami. Setelah aku mandi tak lama Sandria menelponku.
Sandria : "halo Al"
Aku : " iya kenapa San?"
Sandria : "nanti pergi gua jemput aja ya, soalnya takut barang belanjaan kita banyak".
Aku : "oh yaudah kalo gitu, gua lagi siap-siap ini".
Sandria : "yaudah lanjut aja dulu bye".
Aku : " bye".
Waktu telah menunjukan pukul 09.30 pagi, dan aku pun telah sudah siap untuk pergi. Aku menuju ke halaman belakang untuk meminta izin orang tuaku agar nanti tidak perlu lagi aku minta izin saat Sandria menjemputku. Aku duduk diruang tengah sambil bermain game diponselku, ya aku memang suka bermain game.
Terdengar suara klakson mobil, tak terasa rupanya Sandria sudah sampai dirumahku. Aku pun keluar menghampiri Sandria dan masuk kedalam mobilnya.
Aku : "loh Hendra ikut?"tanyaku kebingungan.
Sandria : " loh iya lah, siapa lagi yang bakal bawa mobil kalo bukan dia. Gua aja belom legal bawa mobil gimana sih lu" dumel Sandira.
Aku : "iya iya San iya deh" jawabku pasrah.
Dari spion mobil aku melihat Mahendra ikut menertawai perilaku kami. Mobil pun melaju menuju ke toko tempat menjual botol minuman. Ya, aku dan Sandria akan menjalankan usaha minuman dengan tema warna warni hidup. Aku sangat senang dan tidak sabar ingin memperjualkan minuman kami yang unik ini.
Sesampainya ditoko, kami turun dari mobil dan memasuki toko tersebut. Aku dan Sandria sibuk memilih botol dan juga perlengkapan lainnya, sementara Mahendra? Ia kami tugaskan untuk membawa troli untuk kami. Ya cukup lama memang kami disana, mengingat aku yang ingin membeli barang berdasarkan kualitas sedangkan Sandria ingin barang yang unik dan lucu baginya.
Ya aku tau, Mahendra sedari tadi tertawa memperlihatkan tingkah kami. Hingga tak sengaja Sandria memecahkan sebuah gelas.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar