Pasti dari kita suka menatap lama langit biru yang terhampar luas di atas kepala kita. Tidak salah lagi, bahwa terapi sederhana untuk diri kita adalah memandagi indahnya langit yang berwarna biru cerah, dengan awan putih.

Di saat hidup kita sedang suntuk, cobalah berbaring di rerumputan, dan memandangi indahnya mahakarya tuhan. Sungguh indah. Menyejukkan dan menenangkan. Tiada yang lebih indah dari nya. Apalagi di temani sejuknya udara dan teduhnya pohon rindang. Rasanya seperti menjauh dari dunia yang serba bising dan sibuk. Ketenangan nya membuat siapa saja berlarut – larut dalam birunya langit.

Tidak salah, banyak orang yang suka dengan kegiatan ini. Apalagi tempatnya jauh dari bisingnya dunia. Yah, hanya kamu seorang dengan di temani indahnya alam. Dimana kita hidup dengan bantuannya. Semua hasil yang kita pakai dan makan adalah bersumber dari alam. Sudah semestinya kita menjaga dan merawat alam sekitar.

Langit juga tak selamanya biru cerah, terkadang dia sedikit gelap menjelang malam. Namun, masyaallah, bintang yang bertabur menambah keindahannya. Terpukau – pukau diri ini. Merasa kecil di hadapan sang pencipta. Beribu – ribu rasa syukur terucap. Indahnya ciptaanmu ya rabb. Di siang hari, engkau hadirkan sinar biru cerah dengan awan putih dan udara yang menyejukkan. Dan malam harinya, engkau suguhkan mata kecil ini dengan lagit yang sedikit gelap, namun memiliki cahaya kecil yang bertaburan.

Sejenak memandangi, sambil merenungkan kesalahan. Baik pada diri sendiri, kedua orang tua, ataupun orang sekitar. Gak masalah kita menikmati indah nya langit sambil memperbaiki diri. Mungkin saja setelah ini, hati kita menjadi tenang, suasana menjadi lebih damai, dan cara pikir kita tidak terburu -buru.

Kita memang mahluk kecil yang di timpakan cobaan di dunia. Namun allah selalu menguatkan masing - masing hambanya dengan fersi terbaik.

Pajar Bulan, 24 maret 2023.