Perjalanan Waktu
Kadang dalam diri ini sempat bangkit hanya sekedar ingin memperbaiki diri. Setiap kali ingin terbang selalu saja jatuh dan jatuh lagi. Setiap kesempatan selalu di manfaatkan, tapi apa yang dia dapatkan? Penyesalan. Dia selalu bilang “saya orangnya memang gini – gini ajah”. Dia mengeluh pada sang pencipta. Menyerah konon katanya, sambil menepuk – nepuk dadanya berulang kali. Ia tak sadar sesungguhnya dirinya tidak pernah lari mengejar impian itu, dan malah mendekat dengan hal – hal yang gak berguna.
Saat sadar dengan akal yang sehat. Dia berlari mengintari impian itu. Mencoba satu persatu keahlian. Mencari dan mencari yang baik.
Bukankah kamu sudah mengikat janji dengan Allah. Kamu bilang saya akan berusaha lebih baik lagi dan kamu meminta doa padanya. sekarang kemana semangat itu menghilang? Dimana semangat itu? Kenapa kamu menyerah dengan keadaan. Kamu mencoba terlihat baik – baik saja, dan hanya mengikuti alur perjalanan. Dimana semangat membaramu?
Sempat kamu menangis sendirian. Kamu bilang lelah dengan dunia. Saat itu kamu tidak baik – baik saja. Namun dengan arus yang berkepanjangan, kamu bangkit lagi. Kamu bahagia lagi, walaupun dengan hal – hal kecil. Entah dari keluarga ataupun teman. Kamu tertawa terbahak – bahak, dengan tingkah mereka.
Kalaupun saat ini kamu sedang capek, Luapkan saja. Kamu mau berteriak, teriak saja. Kita ini manusia yang butuh pelepasan sebuah emosi. Gak semua nya bisa kita pendem dalem – dalem. Adakala nya dia meledak seperti sebuah petasan.
Merenung, mengenang masa lalu dan mengambil baiknya. Ambil kesimpulan yang dapat menjadi pembelajaran untuk hari ini. Buat semua kenangan itu menjadi bahan bakar untuk kita lebih baik lagi. Selalu muhasabah diri itu membuat kita rendah hati. Biarlah cita – citamu yang meninggi, dari pada kesombonganmu yang meninggi. Biarlah pajangnya sebuah proses sampai membuahkan hasil, dari pada panjangnya sebuah ekspetasi tampa perjuangan.
Allah selalu memberi roda kehidupan bagi setiap orang. Roda itu akan berjalan terus menerus. Suka duka pasti akan bertemu. Sudah sewajarnya kita menerima semua yang di berikan oleh Allah. Jangan sampai kita memaki Allah atas apa yang telah di berikannya.
Pajar Bulan, 4 maret 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jazakauloh khoir
wahh masyaalloh