Kau tau, siapa orang pertama yang pantas untuk mendapat gelar matahari? Ibu. Dialah yang pantas mendapatkannya. Dia melahirkan kita, mengurus dan menyuapi kita saat belum bisa makan. Walaupun ocehannya membuat telinga kita berdengin, itu pertanda dia masih sayang dengan kita. Kita kadang gak sadar dengan perjuangannya. Apalagi beliau bekerja membantu ayah kita mencukupi kebutuhan. Betapa lelahnya, dia mengurus kita dan mencari rezeki untuk bisa hidup. Lelah tak menjadi halangan baginya untuk bekerja. Bahkan dalam keadaan tidak sehat, dia bekerja.Kau ibu hebatku!

Kehangatanmu membekas di punggungku. Ibu memeluk dengan bangganya dan berkata “kau sudah besar nak, semoga tercapai cita – citamu”. Kenangan itu terulang dan terulang slalu. Betapa hebatnya ibu.

Kalian tau? Apa yang di inginkan seorang ibu? Sederhana saja, dia ingin kita hidup lebih baik. Menjadi anak yang patuh, baik pada orang lain, pada kedua orang tua kita, kepada guru – guru dan kepada agama.

Sudahkah kita merenung, mengoreksi diri. Apakah kita sudah melakukan itu semua untuk kedua orang tua kita. Bagaimana bisa kamu lupa dengan ibu dan ayahmu, saat kamu berbuat kejelekan. Bagaimana susahnya ibumu melahirkanmu, dan dengan senangnya dia memeluk mu dan berbicara seakan anak yang baru lahir itu sudah mengerti bahasanya. Sudah sewajarnya kita merenung. Kenapa? Dunia ini sudah semakin parah, hancur, bahkan sudah tidak ada rasa malu lagi. Kita sebagai anak muda harus berubah. Ingatt! Saat kamu melakukan tindakan yang menyimpang, ingatlah perjuangan ayah dan ibumu. Betapa sakit hatinya mereka, jika melihat anak yang ia didik dari kecil rusak dengan jaman.

Pajar Bulan, 8 maret 2023.