attiya puspita hanum

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAB 1 _ Aku Rindu Masa Sekolahku

BAB 1 _ Aku Rindu Masa Sekolahku

AKU RINDU MASA SEKOLAH KU

BAGIAN I

MASA KECIL PENUH KENANGAN

Aku terlahir dari 3 bersaudara sebagai anak ketiga atau paling terakhir dari 3 bersaudara itu, biasa juga di bilang anak bungsu. Meski aku tinggal di kota Depok, aku terlahir di kota Jakarta, kota kelahiran dan asal ayahku. Semula aku sekolah di kota Depok, 1 tahun di play group, 2 tahun di TK dan 2 tahun atau sampai kelas 2 di SD juga di Depok.

Masa-masa yang penuh kenangan mulai saat aku sekolah di play group. Aku sangat suka berada di sekolah, karena banyak teman dan bisa bermain bersama. Teman akrabku ketika di play group namanya Rina, Runa dan Rainar, mereka kembar tiga sehingga bajunya selalu sama. Wajah dan tingkah lakunya hampir mirip. Kemana-mana kita selalu berempat, terkadang juga bersama teman lainnya, seperti Nadya, Zhahira, Syilfa, kami sangat bahagia.

Play group tempat aku sekolah berada di kawasan komplek perumahan tempat aku tinggal dan sangat dekat dengan rumah ku serta dekat dengan rumah teman-temanku, Rumah ku juga dekat dengan rumah guru-guruku. Terkadang aku sebelum berangkat ke sekolah aku menghampiri teman-temanku. Di Play group inilah aku sering mendengarkan bu Guru mendongeng, kadang-kadang datang kak Reza ke sekolahku untuk mendongeng.

Mendengarkan dongeng saat yang sangat aku rindukan, juga buat teman-temanku, apa lagi aku dan teman-temanku belum bisa membaca. Dongeng dar bu guru seru sekali, kadang sedih sampai ada yang nangis, tapi kadang-kadang ceritanya lucu sampai aku dan teman-temanku tertawa. Suatu hari ketika sedang asyik mendengarkan dongeng dari bu Nova, tiba-tiba aku dipanggil sama bu Anita, aku malu karena harus ke depan. Begitu sampai di depan aku di Tanya- tanya sama bu Nova.

“Tiya apa bahasa Inggrinya sapi” Tanya Bu Nova

“Bear” aku menjawab

“kalau kupu-kupu?” Tanya bu Nova lagi.

“Butterfly” jawabku

Lalu bu Nova menyuruhku bernyanyi tentang binatang, dan akupun bernyanyi, syairnya begini;

Kucing… cat

Anjing … dog

Kupu-kupu … butterfly

Kuda …..horse

Sapi … cow

Ikan … fish

Selesai aku menyanyi, bu Anita memberiku dua buah Boneka Bear yang sangat cantik. Lalu Bu Anita menyalamiku samba berkata “selamat ulang tahun Attiya” sampai kapanpun akan ku kenang hadiah itu.

Satu tahun di play group, akhirnya aku berpisah dengan teman-temanku termasuk si kembar tiga, Nadya, Syilfa, Zhahira. Aku tidak terlalu bersedih, karena sore harinya aku masih ketemu teman-temanku di TPA (Taman Pendidikan Al Qur’an). Aku juga masih main bareng teman-temanku. Kadang-kadang aku main ke rumah Nadya, kadang main dirumah Zahira, atau ke rumag si kembar.

Di bulan Ramadhan kita juga bisa berangkat dan sholat tarawih bersama di masjid. Bahkan banyak kegiatan ramadhan yang bisa aku ikuti bersama teman-temanku, ada pawai Ramadhan, ada lomba pidato tapi ini untuk anak yang sudah besat, ada lomba hafalan surat, ada lomba Adzan tapi untuk anak laki-laki. Ada juga buka puasa bersama, biasanya sebelum buka buasa bersama ada mendongeng da nada ceramah. Aku dan teman-temanku sangat suka dengan mendongeng, andai aku sudah bisa baca dengan lancer, aku juga mau mendongeng.

Aku masuk ke TK yang sama dengan mbak Andin-kakak perempuanku yang saat itu sudah duduk di TK B. Menurut ibuku, TK ku ini sangat bagus pendidikan agama dan budi pekertinya. Sejak masuk TK, setiap berangkat dan pulang aku diantar dan dijemput oleh pak De Yanto, langganan ojekku yang sudah lebih dari lima tahun menjadi langganan keluargaku. Aku tak pernah ditunggu oleh keluargaku selama di TK.

“Kalau mau jadi anak pintar, dede Tiya harus terbiasa sendiri,” kata ibu.

Jadi mulai TK aku sudah hanya diantar dan dijemput saja. Aku belajar membaca Iqro di bimbing guru yang sangat baik namanya Bu Yani, belajar melukis bersama pak Iqmal, belajar menari bersama bu Romlah. Hari-hari yang sangat menyenangkan. Sama dengan anak-anak TK lainnya pasti, aku sering jalan-jalan di tempat rekreasi, out bound, selama di TK inilah aku merasakan naik kerbau dan berjalan di jembatan yang sangat kecil, sempit dan licin. Sungguh kenangan yang tak kulupakan, seru, takut, bahkan ada temanku yang sampai menangis.

Walaupun baju harus kotor, tapi kalau ada out bound aku pasti ikut, karena pasti menyenangkan, bisa ikut menanam padi, memetik tanaman kangkung, memberi makan kelinci, mencari siput dan menangkap belut. Sungguh masa kecil yang penuh kenangan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post