Ringkasan Laskar Pelangi dan Jurnal Membaca
Ringkasan buku Laskar Pelangi
Laskar Pelangi mengisahkan perjalanan hidup sepuluh anak dari keluarga kurang mampu yang bersekolah di Sekolah Muhammadiyah. Cerita ini berlatar di Desa Gantung, Belitong Timur, dengan budaya melayu Belitong. Ceritanya berfokus pada siswa-siswa sekolah Muhammadiyah yang hampir ditutup karena kekurangan murid, namun terselamatkan oleh kedatangan Harun, murid ke sepuluh. Para tokoh utamanya adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun, yang disebut “Laskar Pelangi” oleh guru mereka, Bu Mus, karena kegemaran mereka memandang pelangi.
Meskipun Belitong kaya akan timah, pendidikan di sana terbatas dan hanya tersedia untuk anak-anak Pegawai PN Timah. Namun, anak-anak Laskar Pelangi tetap bersemangat belajar meski hidup dalam keterbatasan ekonomi. Mereka berjuang mempertahankan sekolah dan meraih prestasi, seperti kemenangan Lintang dalam lomba cerdas cermat dan penampilan Mahar di Festival 17 Agustus.
Buku ini menyampaikan pesan bahwa kemiskinan bukanlah penghalang untuk sukses, dan pendidikan adalah kunci untuk mengatasi keterbatasan. Persahabatan dan perjuangan anak-anak ini menjadi kisah inspiratif tentang tekad meraih cita-cita.
Jurnal Membaca
Judul Buku : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Editor : Sukhidnati A. Shinta
Penata Letak : Multi Page
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun terbit : tahun 2005
Jumlah halaman : 529 halaman
Informasi lain : Laskar Pelangi berhasil ke layar lebar pada tahun 2008 yang disutradarai oleh Riri Riza dan mencetak rekor dengan 4,6 juta penonton.
Sinopsis Laskar Pelangi:
Menceritakan kisah kehidupan 10 anak hebat yang memiliki semangat juang untuk tetap bersekolah. Ke-10 anak itu adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Alur cerita ini berlatar di Desa Gantung, Belitong Timur. Para tokohnya memiliki keinginan untuk menyudahi keadaan yang telah dirasakan turun-temurun, yaitu dengan bersekolah. Meski harapan mereka selalu dipenuhi tantangan dan keterbatasan, namun hal itu tak menyurutkan tekad mereka untuk tetap bersekolah demi meraih impian dan cita-cita.
Permasalahan yang dialami tokoh:
a. Kemiskinan dan hubungannya dengan pendidikan.
b. Keterbatasan dan kekurangan yang ada.
Langkah yang dilakukan tokoh untuk keluar dari masalah:
a. Berjuang untuk bersekolah, sehingga tinggallah di sekolah Muhammadiyah yang miskin.
b. Tidak putus asa dan melakukan sesuatu yang lebih baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar