Cerpen Dam
Berikut adalah tulisan Cerpen saya pada tanggal 19 Agustus 2024
Cerita ini dimulai tentang seorang remaja bernama Dam, yang memiliki seorang ayah yang sangat dicintainya. Dia paling suka ketika ayahnya menceritakan kisah masa lalunya atau dongeng masa lalunya yang menurut Dam terdengar seperti fiksi. Namun dia tetap menyukai cerita dari "masa lalu" ayahnya. Terutama adalah cerita di mana ayahnya mencari cipta emas di Lembah Buhhara, suku Penguasa Angin, dan ayahnya berteman sangat dekat dengan pemain bola yang menurut Dam adalah pemain terbaik di seluruh dunia, yaitu El Capitano alias El Prince.
Tapi ketika tumbuh dewasa, Dam merasa bahwa apa yang ayahnya katakan hanyalah kebohongan publik. Karena menurutnya Lembah Buhhara dan suku Penguasa Angin itu tidak benar. Terlebih lagi, ayahnya terlihat sedikit gugup dan menolak permintaannya ketika Dam ingin menulis surat kepada Pangeran El yang juga sering dipanggil kapten.
Namun suatu ketika, Dam terkejut oleh ayahnya sendiri. Ayah Dam ternyata adalah pria yang dihormati oleh semua orang. Dari orang terkuat di kota hingga wali kota, jurist, anak sekolah yang selalu membenci Dam, menyejek keluarga Dam yang miskin karena keluarganya tampak sederhana. Hal ini dikarenakan keluarga Dam sering dikatakan lebih kaya dari siapa pun di kota ini.
Dam mendengarnya sendiri, tapi dia tidak mengerti apa yang ayah jurist bicarakan. Keluarganya memang miskin dan Dam tidak bisa membeli mobil atau bahkan rumah yang telah dia sewa selama 20 tahun. Ketika Dam dewasa dan sudah menikah, dia tidak bisa lagi mempercayai cerita ayahnya. Bahkan, dia berani memberi ayahnya bahwa Dam tidak ingin kebohongan ayahnya meracuni anak-anaknya, Zas dan Kom.
Ayahnya pernah mengakui bahwa dulunya, mendiang ibu kandung Dam adalah seorang bintang televisi yang sangat terkenal dan sedang naik daun ketika ia divonis hidupnya tinggal beberapa bulan lagi. Kemudian ibu Dam bertemu dengan ayah Dam menceritakan seluruh kisah bahwa semua cerita yang diucapkan ayah Dam ternyata benar. Mereka menikah dan kebahagiaan ini meningkatkan harapan hidup ibu Dam.
Dam awalnya tidak percaya cerita ayahnya, namun akhirnya ia menemukan kebenarannya setelah ayahnya meninggal. Semua orang yang menyertai pemakaman ayah Dam merupakan orang-orang yang selama ini Dam anggap tidak ada dalam cerita ayahnya, termasuk Suku Penguasa Angin, Si Nomor Sepuluh, dan pemainnya sang kapten.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar