Di usia remaja pasti kita memiliki banyak impian maupun cita-cita. Impian merupakan kelakuan yang ingin dicapai di masa mendatang. Berbeda dengan cita-cita yang memiliki arti pekerjaan yang ingin dicapai di masa mendatang. Banyak yang mengartikan bahwa impian dan cita-cita adalah hal yang sama, dan nyatanya itu tidaklah benar.

Sedari kecil kita semua pasti memiliki impian dan cita-cita. Cita-cita Biasanya kita dapatkan Ketika kita melihat sebuah pekerjaan yang menurut kita bagus, baik, maupun keren. Tetapi untuk mewujudkan cita-cita tersebut sulit untuk dikatakan mudah. Di masa remaja seseorang lebih matang dalam memilih cita-cita. Karena sebagian dari kita sudah mengetahui bidang keahlian dalam jati diri. Tetapi tidak semua keahlian bidang tertentu hanya bisa menjadi pekerja tertentu. Misal kita ahli dalam bidang IPA, Kebanyakan orang mengira bahwa keahlian bidang IPA pasti akan menjadi dokter, ternyata ada banyak pekerjaan lain yang bisa kita dapatkan dari bidang tersebut salah satunya yaitu menjadi guru.

Ketika kita memasuki masa perkuliahan berarti kita sudah memilih jalan menuju cita-cita. Di masa ini sangatlah sulit untuk berimpian menjadi yang terbaik. Dan ada banyak masalah yang kita hadapi, mulai dari belajar menjadi dewasa, menjadi pribadi mandiri yang lebih baik, dan menanggung masalah sendiri yang kita hadapi. Tetapi semua masalah tidak akan terasa ketika kita menghadapi dengan menikmatinya dan selalu berpikir positif.

Pada zaman milenial saat ini ada banyak masalah anak remaja yang sudah berpikiran dewasa. Misalnya ketika ditanyai tentang apa cita-cita atau impianmu Ia malah menjawab ingin meraih seseorang yang ia cintai. Terdapat banyak kasus pada anak muda zaman now. Ketika mereka sedang mengalami masa pubertas dengan menyukai lawan jenis, kebanyakan mereka sulit untuk mengontrol perasaan yang ia rasakan. Pada akhirnya mereka melampiaskannya dengan berzina, berpacaran dan HTS (Hubungan Tanpa Status) sekalipun. Terkadang ada pula anak remaja sekarang yang sudah menikah, entah itu karena konflik hamil diluar nikah, konflik tidak mempunyai biaya untuk kuliah, atau lain sebagainya. Hal ini menyebabkan SDM (Sumber Daya Manusia) di Indonesia menjadi kurang berkualitas.

Maka dari itu kita sebagai pemuda Indonesia yang masih mampu, kita harus membuat masa depan menjadi cerah. Ada banyak pemuda-pemuda di sana yang berusaha mati-matian hanya untuk pergi belajar ke sekolah. Jauh berbeda dengan kita yang sudah hidup dengan nyaman. Kebanyakan biaya sekolah, uang saku dan kebutuhan lainnya sudah ditanggung orang tua. Meskipun demikian banyak para pelajar hanya menyia-nyiakannya dengan misalnya berbolos sekolah, selalu melanggar peraturan sekolah, bahkan beberapa para pelajar menghambur-hamburkan uangnya hanya demi sebuah game online. Game online juga salah satu dari konflik anak-anak, remaja, maupun dewasa pada saat ini.

Dalam meraih cita- cita ataupun impian seseorang harus disertai dengan sikap pantang menyerah. Karena pantang menyerah merupakan sebuah kunci untuk meraih kesuksesan. Kita harus menemukan impian dan cita-cita sesuai dengan keinginan ataupun keahlian kita. Jangan dengarkan apa kata orang karena hidupmu adalah milikmu bukan orang lain.

"Setiap pemenang penuh dengan bekas luka, hidup berarti perjuangan selalu ada rintangan dan saingan, setiap sukses harus diperjuangkan."

Biodata penulis :A

tiya Rajwa Salsabila, siswi kelas 8 MTsN 1 JEMBER, lahir di Jember pada tanggal 07 Agustus 2008, berumur 14 tahun, jika ingin bertanya atau berkenalan bisa kunjungi email saya : [email protected] atau bisa menghubungi nomor saya : 089621268542