Athira Ghifrani

Halowww! Kenalin nama aku Athira Ghifrani, salah satu siswi di MTsN 1 Jember kelas 8. Saya lahir di Jember tanggal 20 Januari 2010. Hobi saya bermain biola, dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tepis Pergaulan Bebas Berbuah Manis

Tepis Pergaulan Bebas Berbuah Manis

Oleh: Athira Ghifrani

Sekarang ini zaman sudah berubah. Terutama Perubahan pada teknologi dan informasi. Kini seseorang akan lebih mudah dan cepat dalam menemukan berbagai informasi. Salah satu gejala yang muncul akibat pesatnya teknologi dan informasi adalah rasa takut ketinggalan informasi. Akses informasi yang terbuka pada akhirnya membuat kita takut ketinggalan hal-hal yang bersifat baru. Entah itu berupa tren fashion, lifestyle, maupun beragam hal lain yang dianggap keren.Tentu saja perubahan seperti ini membuat berbagai macam pengaruh yang luar biasa dan membuat seseorang lebih bebas mengekspresikan perilaku. Sehingga, hal ini cenderung menimbulkan perilaku yang menyimpang atau pergaulan bebas.

Dalam KBBI dijelaskan bahwa pergaulan adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya yang saling memberi pengaruh satu sama lain. Bebas sendiri mempunyai arti lepas sama sekali, tidak terhalang apapun, termasuk lepas dari segala peraturan. Dengan begitu, dapat diartikan bahwa pergaulan bebas adalah salah satu bentuk interaksi seseorang dengan individu atau kelompok yang melewati batas kewajiban,menyimpang, yang tak sesuai dengan norma dan ajaran agama. Padahal, Dalam pergaulan tentunya ada batasan-batasan tertentu yang harus diperhatikan, baik dari batasan jenis kelamin, budaya, suku, agama, dan yang lainnya. Dalam islam pergaulan diatur sedemikian mungkin sehingga terhindar hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya terjadinya konflik, hubungan lawan jenis, hubungan sejenis dan lain sebagainya.

Pergaulan bebas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat. Contoh kecil faktor pergaulan bebas di lingkungan keluarga yaitu, adanya masalah dalam suatu keluarga, seperti orang tua yang tidak memperhatikan anaknya, konflik dalam keluarga, dan yang lainnya. Faktor ini lah yang dapat menjerumuskan remaja ke dalam pergaulan bebas. Mengapa begitu? Karena, seorang anak yang memasuki masa remaja biasanya membutuhkan perhatian yang lebih. Apabila orang tua tidak memperhatikan anaknya, biasanya remaja tersebut akan memilih bermain dengan temannya. Lalu, jika dia salah dalam memilih teman, pada akhirnya dia akan terjerumus pada perilaku atau pergaulan bebas.

Adapun contoh dari faktor dalam lingkungan masyarakat yaitu, banyak ditemui orang-orang yag sering minum-minuman keras, mengonsumsi obat-obatan, hubungan lawan jenis dan hubungan sejenis serta berbagai hal buruk lainnya. Hal ini yang dapat mendorong keingintahuan para remaja untuk mencoba hal-hal buruk tersebut.

Dampak dari pergaulan bebas juga tidak sembarangan. Mulai dari risiko kesehatan yang terganggu yang disebabkan karena mengonsumsi obat-obatan, minum-minuman yang beralokohol. Hingga risiko pendidikan yang terhambat. Untuk mencegah terjerumusnya kita ke dalam pergaulan bebas, pastinya memerlukan berbagai cara.

Berikut adalah cara untuk mencegah kita terjerumus ke dalam pergaulan bebas :

1. Cerdas dalam memilih teman

Cara pertama yang dapat dilaukan dengan cerdas dalam memilih teman. Karena karakter seseorang dapat terbentuk dari siapa mereka berteman. Teman adalah sahabat dalam pergaulan. Seperti contoh ketika seorang remaja yang bergaul dengan teman yang sifatnya tidak baik, biasanya remaja tersebut akan ikut tertular dan terjerumus pada pergaulan yang tidak baik. Maka dari itu, saat memilih teman, pilihlah teman yang dapat mengajak kita menuju jalan kebaikan.

2. Teguh pendirian

Teguh pendirian juga diperlukan para remaja agar tidak mudah terbawa arus dalam pergaulannya. Dengan begitu, remaja tersebut juga akan lebih berani mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak baik.

3. Perbanyak hal-hal positif

Untuk menghindari pergaulan bebas, hal yang bisa dilakukan adalah dengan menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif. Seperti melakukan banyak aktivitas dalam kegiatan organisasi, les, ekstrakulikuler, lomba atau hal positif yang lainnya. Hal ini, dapat menghindari diri dari perbuatan dan pergaulan yang tidak baik.

4. Ingat orang tua

Selalu ingat orang tua juga dapat menghindari pergaulan bebas. Setiap orang tua pasti mempunyai harapan kepada anak-anaknya. Orang tua bersusah payah dalam memperjuangkan anaknya sekolah agar menjadi orang yang baik dan sukses. Untuk itu, jangan sampai pergaulan bebas menjadi penghancur harapan orang tua.

5. Mendalami ilmu agama

Mendekatkan diri dengan mendalami agama akan menghindarkan seseorang dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Sehingga, ketika ingin berbuat hal-hal yang tidak baik, maka akan ada pengingat yang membuat kita sadar akan dosa.

Dalam islam ada beberapa aspek menyangkut pergaulan yang harus diketahui.Diantaranya bagaimana bergaul dengan lawan jenis dan sesama jenis, bergaul dengan teman sebaya, bergaul dengan orang tua dan orang yang lebih tua

Berdasarkan paparan diatas. Dapat ditegaskan bahwa pergaulan yang baik sebenarnya tergantung pada perilaku kita sendiri. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kita harus bisa melawan derasnya arus informasi dan teknologi, seperti memilih teman yang tidak menimbulkan dampak buruk untuk diri sendiri, selalu mempunyai pendirian yang kokoh, mengurangi hal-hal negatif dan mulai perbanyak hal-hal positif, selalu ingat kedua orang tua, Mendalami ilmu agama, dan masih banyak lagi.

Pergaulan bebas juga tidak akan pernah membawa kita menuju masa depan yang cerah. Maka dari itu, mari bersungguh-sungguh dalam belajar dan menjauhi pergaulan bebas untuk masa depan yang cerah.

Biodata Penulis:

Haloo! Kenalin nama saya Athira Ghifrani. Saya lahir di Jember, 20 Januari 2010. Saya sekolah di MTsN 1 Jember dan sekarang duduk di bangku kelas 8. Nomor telepon saya 082330306500. Alamat Email saya [email protected] berkenalan lebih lanjut di Instagram @itss.athiraa.

Happy reading!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post