(SuBaR) Sudut Baca Inspirasi Guna Meningkatkan

Minat Baca Anak Indonesia

Arizka Amaliah. M

Kata membaca menjadi suatu konflik di berbagai belahan dunia terutama negri seribu pulau, Indonesia. Hal yang mendorong sebagai negara yang tergolong mengalami kemunduran, tidak adanya minat baca anak Indonesia membuat negara ini menjadi terbelakang dalam berbagai aspek baik dalam tekhnologi, informasi, dan pendidikan. Mungkin dengan perkembangan zaman seperti saat ini, gaya baca mulai berubah dengan adanya handphone sebagai alat untuk menggali informasi. Tapi apakah itu sangat efisien, tangan ini seakan gatal untuk membuka sosial media yang akan selalu meleset dari tujuan utama.

Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat baca. Data tersebut dinyatakan oleh World's Most Literate Nations Ranked. Sangat memprihatinkan, negara kurang apa dalam memfasilitasi anak Indonesia dalam bidang pendidikan. Peringkat ini hanya terus diam jika tidak adanya kesadaran dalam diri tentang pentingnya membaca.

Kesadaran sangat diperlukan untuk membuat diri kita mengatakan bahwa membaca sangat saya perlukan di dalam kehidupan. Saya teringat dengan ucapan pembina KIR-RC saya, yang mengatakan bahwa membaca itu bagaikan jendela yang membawa kalian melihat keindahan dunia, melihat apa yang tidak dapat kalian jangkau, melihat hal-hal baru dan merasakan keajaiban dari membaca.

Kalimat itu menjadi inspirasi saya dan rasa keingintahuan saya menggebu-gebu dan bertanya mengapa dari membaca membuat kita mengetahui segala hal, dan melihat keindahan dunia, itu terbukti dari membaca membuat saya dapat menghasilkan karya, menyampaikan gagasan, dan mendapatkan informasi seputar pelajaran maupun kehidupan sehari hari.

Jika anak Indonesia tidak memiliki minat baca, maka akan berdampak bukan hanya pada dirinya tetapi negara juga akan menanggung dampak tersebut. Kita akan tertipu dengan dunia luar, negara kita akan terjajah kembali oleh bangsa asing. Apakah kita akan membiarkan semua itu terjadi, apakah kita sebagai bunga bangsa akan tinggal diam. Coba pikirkan apa pengorbanan kita untuk ibu pertiwi sudah terpenuhi.

Untuk itu saya memiliki keinginan mengatakan kepada anak Indonesia. Bahwa membaca sangat diperlukan dalam kehidupan sekarang dan seterusnya, tetapi kita hanya menyepelehkan hal ini, menganggap bahwa hal ini sudah biasa. Jika anggapan ini terus menetap pada diri kita bagaimana negara ini akan maju jika penghuninya tidak memiliki daya tarik untuk membaca.

Di sekolah kami SMAN 11 Pinrang menerapkan pojok buku atau lebih dikenal dengan sudut baca, ini menjadi daya tarik sendiri bagi siswa untuk membaca buku yang ada di sudut baca tersebut. Dan sudut baca ini dapat kita temui di setiap pojok ruangan, para siswa membuat dengan kreatifitas dan inovasi mereka menghias sudut baca di kelas masing masing.

Adapun resolusi untuk anak yang putus sekolah di daerah terpencil dengan cara melakukan PerpusLing (Perpustakaan Keliling) ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak tersebut agar lebih giat dalam membaca. Salah satu daya tarik untuk PerpusLing ini dengan menyalakan pengeras suara yang menjadi pusat perhatian orang banyak.

Dengan adanya Sudut baca dan Perpustakaan keliling dapat meningkatkan minat baca anak Indonesia. Salam pelajar cerdas.

Biodata Penulis

Penulis bernama Arizka Amaliah. M lahir pada tanggal 19 Juni 2004, memiliki status sebagai pelajar dan sedang menenmpuh pendidikan di salah satu sekolah Boarding School SMAN 11 Pinrang, jabatan di sekolah tercinta sebagai Sekretaris MPK periode 2020/2021. Penulis sangat senang dalam menciptakan berbagai karya tulis dan menuangkan segala idenya melalui tulisan, ia ingin tulisannya megalir bagaikan air yang menguntungkan kehidupan suatu masyarakat. Email [email protected], WA : 081280772274