Putri Kecil Seorang Ksatria
Perlahan sang surya mulai meninggalkan bumi menandakan bahwa malam akan datang, rintik-rintik hujan menemani kepergian sang surya, air hujan itu perlahan membasahi badan mungil seorang anak perempuan yang sedang bermain di taman komplek rumahnya, ia sangat gembira melihat hujan yang jatuh dari langit itu.
Tiba - tiba tangan seorang laki - laki menarik erat gadis yang sedang menikmati hujan yang jatuh ke bumi.
“Aduh Ayah sakit” ucap Gadis itu sambil merengek dihadapan Ayahnya.
“Kamu ini sudah tau hari sudah mau malam masih saja bermain sana pergi mandi” ujar Ayah.
Gadis itu menangis dengan keras sambil mendobrak pintu kamarnya. Ia menangis dengan erat sambil memeluk guling kecilnya itu. Tangannya meraih pigora hitam yang terpajang di meja belajarnya, di dalam foto itu terdapat seorang wanita berkerudung dengan anak bayi perempuan digendongannya.
“Ibu, Emely rindu ibu, sejak kepergian Ibu Ayah sangat kasar denganku ia seringkali memarahiku Bu, beda dengan Ibu, Ibu sangat hangat denganku bahkan tidak pernah memarahiku, kenapa sih Bu kok Ibu ninggalin Emely duluan” ucap Emely dengan air mata yang terus mengalir di pipinnya itu dan memeluk pigora hitam itu dengan erat. Hingga tak terasa matanya perlahan menutup dan gadis mungil itu terlelap dalam tidurnya.
“Nak” ucap Wanita yang persis dengan yang ada di pigora itu.
“ Ibu” Emely langsung memerat wanita paruh baya itu yang ternyata adalah Ibunya.
“Gimana kamu dengan Ayahmu? Baik-baik saja kan?” ucap Ibu Emely sambil membelai lembut rambut anaknya itu.
“Ayah jahat denganku Bu, ia suka memarahiku aku benci dengannya” ucap Emely.
“Nak Ayahmu itu sangat sayang padamu kamu tidak tahu kan apa yang dilakukan ayahmu semua itu karena rasa khawatirnya dia tidak ingin kamu kenapa-kenapa, Ibu sering kali melihat Ayahmu itu berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kamu bahagia Nak, Ia tidak pernah lelah untuk bekerja semua demi kamu, demi senyuman yang ada di wajahmu itu, Ibu sangat tahu gimana Ayahmu itu Nak, Ayahmu itu tidak jahat, Karena rasa sayangnya yang begitu besar untukmu, sampai dia begitu khawatir kepadamu” Ibu Emely menjelaskan kepada Putri Kecilnya itu. Hingga tak terasa Emely menangis mengingat semua hal yang dilakukan Ayah Emely untuk membuatnya tersenyum.
“Sudah ya nak jangan nangis kamu harus selalu menyemangati Ayahmu dia itu sangat sayang kepadamu” ucap Ibu sambil membelai lembut punggung anaknya.
Tiba-tiba ketukan pintu membuat Emely terbangun dan sadar bahwa kedatangan Ibunya hanya mimpi.
“Nak bukain pintunya, Ayo makan Nak, Ayah sangat khawatir denganmu nanti sakit daritadi malam kamu belum makan sama sekali” ucap Ayah Emely dibalik pintu kamarnya. Kedatangan Ibu Emely dimimpinya malam tadi membuatnya sadar bahwa Ayah Emely memang sangat menyayanginya.
Emely membuka pintu kamarnya dan memeluk erat Ayahnya itu.
“Ayah, maafkan Emely ya Yah sudah tidak nurut dengan Ayah, Emely sayang Ayah” ucap Emely dipelukan Ayahnya itu.
“Iya Nak, Ayah juga minta maaf sama kamu karena sudah kasar denganmu kemarin sore, Ayah tidak ingin kamu kenapa-kenapa Nak, kamu ini satu-satunya Putri kecil Ayah yang Ayah punya saat ini Nak, setelah kematian Ibumu Ayah hanya punya kamu saja, Ayah sangat sayang sama kamu” ucap Ayah Emely sambil mengusap punggung Emely dengan Erat.
Setelah kepergian Ibu Emely 2 tahun lalu, Ayah Emely bertekad untuk terus menjaga satu-satunya Putri yang Ia miliki, ia terus berusaha untuk membuat Putrinya itu terus bahagia.
“Terimakasih ya Yah, Ayah sudah menjadi Ayah terbaik buat Emely” ucap Emely sambil melepaskan pelukannya.
“Enggak usah mengucapkan Terimakasih Nak itu sudah kewajiban Ayah kamu ini satu-satunya mutiara kecil Ayah, yang Ayah punya, sudah sekarang kamu makan dulu terus habis itu mandi ya, karena hari ini hari Minggu nanti Ayah ajak kamu jalan jalan” ucap Ayah.
“Yeah jalan-jalan, terimakasih Yah” ucap Emely sambil mencium pipi Ayahnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terharu ceritanya bikin baper
Bagus banget kak
haii, makasiii yaa