Arindra Saskia Maya Risty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Our Memories #1

“Andira” terdengar suara teriakan dari lantai bawah.

“Iya Mah, ada apa sih ngantuk banget Andira” ucap seorang gadis remaja yang menggenakan baju tidur dengan wajah yang memperlihatkan dia tidak tidur semalaman karena maraton drama korea.

“Kamu ini cewek tidur mulu, sini bantuin Mama beresin rumah,minggu depan kan Kakakmu itu ada acara tunangan” ucap Mama Alika sambil menyapu lantai bawah.

“Terus apa hubungannya” ucap Andira sambil turun dari tangga rumahnya.

“Kok bisa tanya apa hubungannya, ya bantuin mama beresin rumah lah, malu dilihat orang banyak rumah kita berantakan, sekarang kamu mandi dulu sana biar seger ga ngantuk mulu, terus sarapan habis itu bantuin mama beres - beres” ucap Mama Andira.

“Emm iya iya Ma” ucap Andira sambil pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai semua Alika pun kembali menemui Mamanya.

“Ini Andira bersiin apa Ma” ucap Andira.

“Itu kamu bersiin gudang, tadi beberapa sudah Papamu beresin hanya menata ulang aja” ucap Mama Andira.

“Kok sampai gudang segala sih Ma kan tamunya ya ga sampai ke gudang” Andira merasa heran dengan Mamanya.

“Sudah kamu diam saja itu gudang besok mau Mama buat naruh seserahan barang - barang” ucap Mama Andira.

Andira pergi dengan wajah cemberut ekspetasinya tentang minggu pagi yang ia gunakan untuk rebahan seharian gagal karena Mamanya.

“Huft banyak banget si barang-barang gaperlu gini seharusnya kan dirongsokin aja heran kenapa masih Mama simpan si” ucap Andira sambil membereskan barang - barang digudangnya.

Saat membereskan kotak mainannya dulu tiba - tiba ada sesuatu yang jatuh ke lantai. Ternyata itu gelang dengan liontin gambar panda. Seketika Alika teringat kejadian di beberapa tahun silam tentang Dia, Gelang dan Seseorang.

Beberapa Tahun Lalu...

“Kamu kenapa? Jangan nangis” ucap anak cowok dengan lembut, sambil mengelus pelan pundak seorang Gadis kecil yang sedang menangis di danau kecil dekat rumahnya, Gadis kecil itu pun menoleh dengan mata yang merah dan sembab.

“Kamu siapa si, kamu gak perlu tau” anak perempuan itu kembali menangis dan malah ia menangis semakin kencang.

“Maaf kalo aku lancang ingin tau privasimu aku gak maksud gitu kok, kamu bisa cerita sama aku kata kakakku kalo kita punya masalah kita bisa cerita sama orang lain itu bisa buat kamu lega walau aku mungkin gak bisa ngilangin rasa sedihmu setidaknya aku juga bisa ikut merasakan kesedihanmu”

Anak perempuan itu menoleh dan langsung memeluk anak cowok itu dengan erat sambil terisak di bahu cowok itu “makasih ya” ucap gadis kecil itu di sela tangisannya.

Anak cowok itu tersenyum “iya sama – sama, emang kenapa kamu nangis?” gadis kecil itu melepaskan pelukannya dan melihat ke danau kecil di taman itu.

“Aku sedih, kenapa allah jahat sama aku kenapa allah ngambil kakekku orang yang sangat aku sayangi melebihi kedua orang tuaku, ayah sama bundaku sudah melakukan segala cara agar kakekku bisa sembuh tapi kenapa kakek malah meninggal?”

“Aku pernah ngalamin apa yang kamu alami sekarang aku nangis terpuruk karena ibuku meninggal, tapi kata ayahku aku gak boleh sedih karena allah lebih sayang sama ibuku daripada aku, kita harus mengiklaskan karena sudah saatnya kakemu kembali kepada yang menciptakannya, kamu gak boleh sedih itu malah menyakiti kakekmu semua orang pasti akan kembali kepada yang menciptakannya begitu juga kita, kakekmu pasti sudah bahagia disana mungkin ibuku sama kakekmu sedang bertemu disana, allah gak mau kakekmu terus – terusan menderita sama penyakit yang dideritanya mangkannya allah mengakhiri semua penderitannya, sekarang yang harus kamu lakukan jika kamu memang sayang sama kakekkmu kamu harus mengikhaskannya dan berdoa untuknya, kamu jangan nangis terus nanti kakekmu ikut sedih disana, senyum ya”

Gadis itu itu tersenyum memperlihatkan lesung pipi yang ada di kedua pipinya.

“Nah gitu dong kan cantik, eh ini aku punya gelang gambar panda buat kamu biar kamu gak sedih lagi nih” Gadis kecil itu pun mengambilnya “Makasih” ucapnya dengan tersenyum.

“Yaudah ya aku mau pulang dulu udah sore, daaa” anak cowok itu pergi meninggalkan gadis itu sendirian.

“Eh kamu namanya siapa? Kita belom kenalan lo, aku Andira” teriak gadis kecil itu anak cowok itu mendengar teriakan gadis itu dan hanya menoleh sambil tersenyum.

‘Nama yang bagus, semoga kita bisa bertemu lagi ya Andira’ ucap anak cowok itu dalam hati.

****

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post