Suatu sore yang cerah..

"Radhina, Azzahida, main gk?" kataku..

"Oh iya, bentar ya fathiya ana pakai jilbab dulu.." jawab Radhina..

"Ana pakai kaos kaki dulu ya tum.." sambung Azzahida..

"Ok, ku tunggu ya.." kataku..

Saat Azzahida dan Radhina selesai, mereka keluar untuk bermain bersama..

"Hmm..guys, kita mau main apa nih? kok bosen yak?" Tanyaku..

"mmhfmm..iya ya? ana juga bosen.." Jawab Radhina..

"mmm.." lanjut Azzahida..

Kami bersama, tidak tau ingin bermain apa..

oh ya, kami ini setiap sore kalau hujan suka hujan hujanan lho..daan temanku baru ingat, dia pun berdoa..

"Eh, semoga aja sore ini hujan ya?!.."kata Radhina..

"Ya, sebelum jam setengah lima.." lanjutku..

Tak lama kemudian..

BYUR...BYUSH...WUSH.. suara angin kencang dan hujan deras, kami meminta izin terlebih dahulu ke orang tua kami..

"Mi, boleh gk hujan hujanan?" tanyaku..

"mm..ya, boleh, tapi hati hati ya, jangan ke atas dan garasi.." pesan umiku..

"Mi, boleh gk hujan hujanan?" tanya Radhina dan Azzahida..

"Terserah, sana.." kata uminya..

Kami pun akhirnya hujan hujanan...

Untung saja, aku masih ingat pesan ummiku...

daan tak lama kemudian aku lupa dengan pesan ummiku..

ternyata, adikku pun lupa...daan sahabatku itu juga lupa..heheheh..

Akhirnya, kami pun ke garasi dan main di atas rumah kosong tersebut..

"Yuhuy...hiiii...brmmmbprmm...dingin buanget lho tum.." kataku sambil kedinginan..

kami bermain perosotan pegangan tangga, main seledetan, daan masih banyak lagi..

Setengah jam kemudian..

Adek sahabatku ke atas dan membuka keran untuk membasuhi dahinya..

"Ih, rom, dahi kamu kenapa? ih berdarah...Radhina, ngocor terus itu darah adek antum.." Kataku sambil muka ngeri..

"A-apa?! huhuhu,,ummi...ummi...!1!!!!!!..." Kata Radhina ketakutan sambil menjerit nangis..

"masih ada gk darahnya?" tanya adekny sahabtku..

"Masih ngocor banyak.. ih, serem.." Jawabku..

Sahabatku yaitu Radhina menangis jerit jeritan karena kasihan dengan adeknya..

padahal adeknya selalu iseng jahil ke radhina..

Azzahida turun kerumahnya untuk memberi tau ke uminya..

"Rom, sini..ya allah nak, kamu kok bisa begini?!..Sudah masuk!.." Kata umminya..

Akhirnya, kami selesai untuk bermain hujan hujanan.. aku pun jalan ke rumah..

Daan tiba tiba, adekku yaitu dzakwan berlari sambil menyenggolku..Aku bertanya tanya dalam hati..

Setibanya di rumahku..

"Bi, dzakwan kenapa?" Tanyaku.. "Itu, bibirnya berdarah, karena katanya tergores tangga terpeleset.." jawab abiku..

"Oh...kok?...Roma mah terpeleset juga, akhirnya dahinya berdarah dan darahnya ngocor terus.." Jawabku sambil muka jelek dan ngeri..

"Kok bisa sih? emang lagi pada main apa?" Tanya abiku..

"Itu bi, tadi kakak mau pulang, nah terus kepeleset di tangga, pas mau nyimpen bola.." kata adekku satu lagi yaitu ijlaal..

"ih, serem deh..." kataku...

"Nah, itu pelajaran buat kalian, karena gak nurut sama pesan umi... jadinya begitu deh.." Jawab ummiku..

Akhirnya kami semua menyesal, dan meminta maaf..

*TAMAT*~

Terima kasih yang sudah baca ceritaku ini.. ^_^

Ambil pesan pesan dari ceritaku ini ya,, ambillah yang positif saja..